"Ibu hamil yang nggak dapat tempat duduk terus dia berdiri, desak-desakan, pastinya lebih stres, hormon kortisolnya pun meningkat dan ini pastinya nggak baik untuk perkembangan janin," tutur dr Hari Nugroho SpOG kepada detikHealth, dan ditulis pada Senin (19/4/2014).
Dokter yang berpraktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini mencontohkan untuk jangka panjang, paparan stres pada janin bisa mengakibatkan gangguan perilaku, gangguan IQ dan emosi janin di kemudian hari. Sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun akibat stres yang dirasakan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat kehamilan prematur ini sangat banyak misalnya kesulitan bernapas karena paru-paru bayi belum sempurna. Lalu, muncullah penyakit paru di kemudian hari yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi," imbuh dr Hari.
Ayah satu anak ini menekankan pada prinsipnya ibu hamil sebaiknya tidak stres. Maka dari itu, ia mencontohkan di beberapa negara, ibu hamil diberikan cuti satu tahun untuk melewati masa kehamilan dan menyusui ASI ekslusif.
"Kalau tidak hamil, stresnya kan untuk diri sendiri. Kalau hamil kita juga memberi paparan stres pada janin," tandas dr Hari.
(rdn/vta)











































