Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 'menggantikan' suplai oksigen bayi dengan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Asisten profesor di Departemen Toksikologi Lingkungan di University of California, Dr Michele La Merrill, bersama rekan-rekannya menemukan bahwa paparan rokok pada janin, yakni ketika sang ibu merokok ketika hamil, meningkatkan risikonya untuk kelak mengidap diabetes tipe 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokter harus mempertimbangkan memberi nasihat untuk berhenti merokok pada pasien untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri dan janinnya," ujar La Merrill, seperti dikutip dari Medical Daily, Selasa (10/3/2015).
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, yang semuanya dapat memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Paparan ini dapat menyebabkan beberapa kondisi mulai dari risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah, hingga masalah pada plasenta.
Sebuah studi lain juga mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok kelak dapat memengaruhi kesehatan sperma sang buah hati.
"Merokok selama kehamilan dapat membahayakan perkembangan janin dalam rahim, juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dan menjadi rentan terhadap penyakit. Kini informasi yang ada bertambah dengan hasil studi ini," ungkap Prof Eileen McLaughlin, dari University of Newcastle, Australia.
Baca juga: Jauhkan Rokok dari Ibu Hamil! Nikotin Bisa Racuni Janin Lewat Tali Pusat
(Ajeng Anastasia Kinanti/Nurvita Indarini)











































