Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti di Medical Research Council (MRC) Clinical Sciences Centre, London melakukan pengamatan pada lalat buah yang memiliki banyak kesamaan sistem pencernaan dengan manusia. Seperti manusia, sistem pencernaan pada lalat bisa menyerap dan menimpan lebih banyak energi dari jumlah asupan yang sama.
Setelah kawin, lalat buah menghasilkan hormon yang memicu pertumbuhan usus sehingga usus bisa menyimpan lebih banyak lemak. Nah, hormon tersebut memiliki fungsi sama dengan hormon tiroid pada manusia yang mengatur kebutuhan energi tubuh. Dikatakan peneliti, perubahan sistem pencernaan bisa berlangsung hingga bayi lahir dan selesai masa menyusui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ibu Hamil Jangan Pantang Makan Agar Anaknya Kelak Tak Pilih-pilih Makanan
Peneliti lain Dr Jake Jacobson, mengatakan bahwa lalat juga memanfaatkan dan menyimpan lemak seperti yang dilakukan manusia. Metabolisme mereka pun dikendalikan oleh hormon yang sama. Nah, alasan mengapa ibu sulit memangkas bobot usai melahirkan menurut Jacobson bisa saja terjawab.
"Lalat betina menghasilkan lebih sedikit telur ketika hormon remaja mereka mencegah pembesaran usus. Nah, pembesaran usus juga dialami oleh ibu setelah hamil. Jika kadar hormon gagal menormalkan ukuran usus, bisa jadi usus ibu membesar dan akan terus menyerap kalori lebih banyak," kata Jacobson dalam laporannya di jurnal eLife dan dikutip pada Kamis (30/7/2015).
Untuk itu, Irene menekankan bahwa konsumsi porsi makanan dobel tidak diperlukan saat hamil. Jika ibu kelebihan berat badan, justru bukan tidak mungkin bayi dan si ibu bisa mengalami masalah lain.
"Selama tiga bulan terakhir kehamilan, kini rata-rata dokter menganjurkan untuk ibu hamil mengonsumsi 200 ekstra kalori," pungkas Irene.
Baca juga: Jangan Senang Dulu Hamil Anak Kembar, Waspadai Risikonya
(rdn/up)











































