Diungkapkan Dr Haywood Brown, kepala divisi obstetri dan ginekologi di Duke University School of Medicine di Durham, North Carolina, penyebab munculnya perdarahan atau bercak darah bisa menunjukkan kondisi serius. Misalnya keguguran atau posisi plasenta. Tapi, penyebab lainnya ada pula yang tak berbahaya.
"Namun terutama dalam 12 minggu pertama kehamilan, gejala seperti itu tidak bisa diabaikan dan harus diberi tahu ke dokter Anda. Pendarahan di awal kehamilan cukup umum terjadi pada sekitar 20 sampai 30 persen kehamilan di trimester pertama. Namun, beberapa kasus di mana di awal kehamilan terjadi pendarahan, ke depannya si ibu tidak mengalami masalah apa-apa," terang Brown.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Live Science, Brown mengungkapkan bercak darah selama kehamilan yakni berupa adanya beberapa tetes dara di celana wanita dengan jumlah yang relatif sedikit. Bercak ini bisa terjadi di trimester awal kehamilan. Karena bercak darah bisa jadi tanda ancaman keguguran, maka Brown menganjurkan ibu untuk segera cek ke dokter.
"Sementara, perdarahan selama kehamilan berupa aliran darah yang cukup banyak sehingga ketika ia memakai panty liner atau pembalut, darah akan memenuhinya," tambah Brown.
Terkait perdarahan yang dialami ibu hamil, marchofdimes.org menyebutkan saat cek ke dokter, ibu hamil mesti mengamati warna darah yang muncul misalnya gelap atau cokelat muda. Kemudian, seberapa sering dan deras aliran darah yang terjadi. Jangan lupa perhatikan apakah terdapat gumpalan atau darah-darah halus. Meski perdarahan membaik, ibu hamil tetap dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Jika mengalami perdarahan berat atau perdarahan disertai rasa sakit, kram, pusing, atau mual, maka jangan tunda untuk segera mencari bantuan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: 10 Kondisi yang Kerap Dikhawatirkan Saat Hamil Meski Sebetulnya Normal (1) (rdn/vit)











































