Obstructove sleep apnea (OSA) atau henti napas saat tidur dialami oleh seperempat ibu hamil yang diteliti. Selain menyebabkan cepat letih di siang hari karena tidurnya kurang berkualitas, kondisi tersebut juga banyak dikaitkan dengan tekanan darah serta kadar gula darah yang tinggi.
Sebuah editorial di International Journal of Obstetric Anesthesia merekomendasikan diagnosis baru untuk kondisi tersebut, yakni Gestational Sleep Apnea (GSA). Diagnosis baru diusulkan agar pada ibu hamil, kondisi tersebut tidak terabaikan karena dianggap wajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada gilirannya akan menyulitkan upaya untuk menentukan faktor risiko untuk komplikasi sleep apnea," lanjutnya.
Baca juga: Gangguan Tidur Seperti Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kebutaan
Dalam hal diagnosis, dokter dan pasien sering menyebut kelelahan di siang hari sebagai bagian yang wajar pada kehamilan dan bukan sleep apnea. Sedangkan terkait penanganan, kondisi tersebut juga dianggap terlalu temporer untuk dirujuk ke dokter yang mengangani kesehatan tidur.
OSA merupakan gangguan tidur yang menyebabkan henti napas hingga ratusan kali tanpa disadari. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan jalan napas saat tidur, dan sering pula ditandai dengan gejala mendengkur alias ngorok.
Baca juga: Pengaruh Alkohol, Tidur Jadi Lebih Mudah Tapi Biasanya Tak Nyenyak (up/vit)











































