.webp)
Peneliti dari Austria mengatakan tingkat kasus bayi yang tidak muat lewat jalur persalinan normal pada tahun 1960-an ada di angka 30 per 1.000 kelahiran. Selang puluhan tahun kemudian jumlah tersebut meningkat jadi 36 per 1.000 kelahiran di tahun 2016.
Dr Philipp Mitteroecker dari University of Vienna mengatakan bila dilihat dari sudut pandang evolusi maka peningkatan kejadian tersebut kemungkinan bisa karena proses seleksi alam yang terganggu. Berkat kemajuan ilmu medis lewat operasi caesar semakin banyak wanita dengan saluran rahim yang sempit mampu melahirkan anaknya dengan selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa ada intervensi medis modern masalah saluran lahir yang sempit seringnya berakhir fatal dan bila dilihat dari sisi evolusi ini adalah bentuk seleksi. Wanita dengan saluran lahir yang sempit 100 tahun lalu tidak akan bertahan hidup. Namun kini mereka bisa dan mewariskan genetik saluran lahirnya ke putri-putri mereka," kata Philipp seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/12/2016).
Dengan menggunakan model matematika yang datanya disediakan oleh World Health Organization (WHO) peneliti menemukan selain besar panggul wanita yang tidak berkembang selama beberapa tahun terakhir, ada tren lain juga yaitu kepala bayi lahir semakin lebar. Menurut peneliti hal ini karena tingkat kesejahteraan yang semakin baik sehingga bayi-bayi lahir dengan ukuran besar.
"Kami bukan ingin mengkritik intervensi medis. Hanya ingin memberitahu bahwa ini semua punya dampak terhadap evolusi," ungkap Philipp.
Di masa yang akan datang peneliti memprediksi akan semakin banyak wanita yang membutuhkan operasi caesar. Namun demikian bukan berarti akan tidak ada lagi persalinan normal.
"Saya pikir tren evolusi ini akan terus berkembang dengan pelan. Ada batasannya sehingga saya tidak akan mengatakan suatu hari akan lebih banyak anak yang lahir dengan operasi caesar," tutup Philipp.
Baca juga: Kasus Langka! Wanita Ini Hamil Lagi Ketika Sedang Hamil
(fds/vit)
