Ini Dia 5 Keunggulan Konsultasi Kehamilan di Bidan

Ini Dia 5 Keunggulan Konsultasi Kehamilan di Bidan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 20 Jan 2017 11:09 WIB
Ini Dia 5 Keunggulan Konsultasi Kehamilan di Bidan
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Pasangan suami istri yang ingin melakukan konsultasi kehamilan tak perlu ragu untuk pergi ke bidan. Dikatakan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi, konsultasi kehamilan di bidan memiliki beberapa keunggulan tersendiri.

"Profesi bidan jangan dilihat sebelah mata. Tidak semua masyarakat memiliki akses ke dokter spesialis kandungan, nah peran bidan di sini bisa menjadi alternatif," tutur Emi, dalam acara 20 Tahun DKT Indonesia, baru-baru ini.

Lalu, apa saja keunggulan konsultasi kehamilan di bidan? Dirangkum dari perbincangan dengan Emi, berikut 5 di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tak Cuma di Desa, Mitos tentang Kontrasepsi pun Eksis di Kota


1. Lebih dekat dengan masyarakat

Foto: thinkstock
Dikatakan Emi, 54 persen pasangan suami istri berkonsultasi ke bidan swasta. Hal ini dikarenakan klinik bidan swasta biasanya ada di dekat perumahan warga sehingga bisa lebih mudah diakses.

"Bidan ada di tengah-tengah masyarakat jadinya gampang diakses. Kalau bidan swasta kan kliniknya di rumah, bisalah melayani 24 jam kalau ada yang darurat bisa diketok-ketok saja rumahnya," ungkap Emi.

2. Tidak membatasi jam konsultasi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Emi menyebut bidan merupakan sahabat perempuan. Itu artinya bidan bisa memposisikan diri sebagai teman sehingga konsultasi bisa dilakukan lebih santai dan bebas.

"Jadi nggak ada gap, nggak membatasi jam konsultasi, karena bidan sahabat perempuan jadi bicaranya bisa lebih bebas," tambahnya lagi.

3. Ada pelayanan ke rumah

Foto: Thinkstock
Salah satu keutamaan bidan adalah bisa melakukan pelayanan ke rumah. Misalkan ibu memiliki masalah kehamilan namun tak bisa datang konsultasi ke klinik atau puskesmas, bidan yang akan mendatangai ibu.

"Kalau warga Jakarta mungkin sudah tahu program puskesmas Ketuk Pintu Layani dengan Hati. Nah ke depannya, nanti tak hanya puskesmas, tapi bidan dan perawat juga bisa datang ke rumah pasien," tutur dr Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan.

4. Biaya murah

Foto: thinkstock
Tak bisa dipungkiri, permasalahan biaya masih jadi masalah utama masyarakat enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Menurut Emi, hal ini bisa diatasi karena sejatinya konsultasi di bidan biayanya lebih murah daripada ke dokter spesialis kandungan.

"Kalau untuk masyarakat, terutama yang menengah ke bawah, tentu saja bidan bisa jadi pilihan karena memang lebih murah," tandasnya.

5. Langsung program KB

Foto: thinkstock
Dikatakan Emi, sekitar 76 persen program Keluarga Berencana (KB) dengan kontrasepsi jangka panjang dilakukan di bidan. Karena itu pasutri dianjurkan untuk konsultasi program KB bersamaan dengan konsultasi kehamilan.

"Nanti bidan memaparkan apa itu KB, apa saja jenis kontrasepsinya. Jadi ketika habis melahirkan bisa langsung pasang kontrasepsi jangka panjang," paparnya.
Halaman 2 dari 6
Dikatakan Emi, 54 persen pasangan suami istri berkonsultasi ke bidan swasta. Hal ini dikarenakan klinik bidan swasta biasanya ada di dekat perumahan warga sehingga bisa lebih mudah diakses.

"Bidan ada di tengah-tengah masyarakat jadinya gampang diakses. Kalau bidan swasta kan kliniknya di rumah, bisalah melayani 24 jam kalau ada yang darurat bisa diketok-ketok saja rumahnya," ungkap Emi.

Emi menyebut bidan merupakan sahabat perempuan. Itu artinya bidan bisa memposisikan diri sebagai teman sehingga konsultasi bisa dilakukan lebih santai dan bebas.

"Jadi nggak ada gap, nggak membatasi jam konsultasi, karena bidan sahabat perempuan jadi bicaranya bisa lebih bebas," tambahnya lagi.

Salah satu keutamaan bidan adalah bisa melakukan pelayanan ke rumah. Misalkan ibu memiliki masalah kehamilan namun tak bisa datang konsultasi ke klinik atau puskesmas, bidan yang akan mendatangai ibu.

"Kalau warga Jakarta mungkin sudah tahu program puskesmas Ketuk Pintu Layani dengan Hati. Nah ke depannya, nanti tak hanya puskesmas, tapi bidan dan perawat juga bisa datang ke rumah pasien," tutur dr Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan.

Tak bisa dipungkiri, permasalahan biaya masih jadi masalah utama masyarakat enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Menurut Emi, hal ini bisa diatasi karena sejatinya konsultasi di bidan biayanya lebih murah daripada ke dokter spesialis kandungan.

"Kalau untuk masyarakat, terutama yang menengah ke bawah, tentu saja bidan bisa jadi pilihan karena memang lebih murah," tandasnya.

Dikatakan Emi, sekitar 76 persen program Keluarga Berencana (KB) dengan kontrasepsi jangka panjang dilakukan di bidan. Karena itu pasutri dianjurkan untuk konsultasi program KB bersamaan dengan konsultasi kehamilan.

"Nanti bidan memaparkan apa itu KB, apa saja jenis kontrasepsinya. Jadi ketika habis melahirkan bisa langsung pasang kontrasepsi jangka panjang," paparnya.

(mrs/vit)

Berita Terkait