Tidak salah jika Yayasan Jantung Indonesia (YJI) memperkenalkan senam khusus yang mengadopsi gerakan-gerakan lompat tali. Senam tersebut ditujukan untuk anak-anak, untuk memperkenalkan gaya hidup aktif sejak dini.
Bukan cuma anak-anak, orang dewasa juga bisa memainkan lompat tali. Tentunya tidak harus dengan untaian gelang karet seperti generasi 90-an, saat ini banyak tersedia skipping rope dengan berbagai jenis dan peruntukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mengencangkan kaki
Sudah pasti, bagian paling aktif saat memainkan lompat tali adalah kaki. Sesuai namanya, kaki akan banyak melompat-lompat. Mulai dari betis, hamstring atau paha belakang, hingga bokong, semua bisa dilatih dengan memvariasikan gerakan lompat tali.
Foto: thinkstock |
2. Efektif menurunkan berat badan
Mayo Clinic menyebut skipping (istilah lain untuk lompat tali), bersama-sama dengan lari, sebagai olahraga yang paling efektif membakar kalori. Satu jam bermain lompat tali diperkirakan bisa membakar 861-1.074 kalori, lebih banyak dibanding sepakbola yang hanya 752-937 kalori.
3. Lengan dan perut yang lebih ramping
Untuk memutar tali, tangan akan sangat aktif bergerak. Demikian juga untuk menjaga postur tetap tegak selama bermain lompat tali, core muscles yang mencakup otot perut hingga punggung juga akan terlatih.
Foto: thinkstock |
4. Menyehatkan otak dan sistem saraf
"Variasi paling sulit adalah cross, atau menyilangkan tali," kata Ricki, salah seorang instruktur Lompat Tali Jantung Sehat dari YJI.
Cross atau crossover adalah variasi gerakan lompat tali yang dilakukan dengan menyilangkan tali saat melompat. Sedikitnya ada dua versi, yakni cross depan dan cross belakang. Keduanya sama-sama butuh koordinasi gerak yang baik, sehingga otak akan sangat terlatih. (up/up)












































Foto: thinkstock
Foto: thinkstock