Baru Lagi, Tren Do.Om Yoga: Yoga Pakai Musik Jedag-jedug

Baru Lagi, Tren Do.Om Yoga: Yoga Pakai Musik Jedag-jedug

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Sabtu, 19 Mei 2018 08:36 WIB
Baru Lagi, Tren Do.Om Yoga: Yoga Pakai Musik Jedag-jedug
Doom Yoga. Foto: Instagram/downloadfest
Jakarta - Normalnya, kita mengenal yoga adalah olahraga yang sakral dan spiritual sejak jaman dahulu. Menggunakan musik latar yang menenangkan dan kalem, kita melakukan yoga untuk mencapai kesehatan fisik dan batin.

Lalu bagaimana dengan yoga yang menggunakan musik metal sebagai latarnya?

Seiring dengan perkembangan zaman, yoga kini dilakukan dengan berbagai teknik yang dianggap nyaman dan sesuai demi meningkatkan kesehatan. Di London, para yogi (pelaku yoga) sedang keranjingan tren doom yoga pakai musik metal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doom Yoga (atau ditulis do.om Yoga yang berarti lakukan Om Yoga, om adalah nyanyian yang biasa diucapkan saat meditasi), diperkenalkan sebagai latihan yoga berbasis vinyasa yang menggunakan musik latar heavy drones alias musik metal.


Doom Yoga menekankan pada menghubungkan secara dalam postur-postur 'pasif', dikarenakan banyaknya kelas-kelas vinyasa yoga yang serba cepat bisa sebabkan cedera pada pemula atau yang mempunyai sikap yoga yang buruk, demikian dikutip situs resmi Do.om Yoga.

"Musik latar yang intens beratmosfer doom, drone, ambient, avant-garde bahkan psychedelic music (jenis-jenis lagu metal) berperan sebagai pendorong kekuatan yang menghidupkan, namun pada saat yang sama menghormati kecepatan latihan dan memiliki kapasitas untuk membantu melepaskan ketegangan serta menyokong postur asana lebih lama lewat sifat emosinya," terang situs tersebut.

Baru Lagi, Tren Do.Om Yoga: Yoga Pakai Musik Jedag-jedugFoto: Instagram/downloadfest


Jenis yoga ini diperkenalkan oleh Kamellia Sara dan rekannya, Sanna, baru-baru ini. Sebelumnya Kamellia adalah seorang pegawai di industri fesyen yang akhirnya kepentok dan berhenti kerja.

Ia pergi ke India dan melakukan pelatihan guru yoga bersama Sanna saat itu, yang menggunakan musik metal untuk bersantai. Sanna adalah seorang seniman dan guru fotografi yang juga seorang pemain drum pada musik bergenre heavy metal.


Kompilasi yoga dan lagu-lagu metal membantunya menyelesaikan masalah emosinya dan membuatnya rileks. Meskipun kedengarannya kontraproduktif, namun doom metal tidak seperti heavy metal yang isinya hanya teriakan dan sumpah serapah.

"(Doom metal) lebih lamban dan jika pengeras suaramu dalam keadaan bagus, bisa sangat menyentuh. Benar-benar intens," kata Lisa Bowman, seorang jurnalis yang sempat ikuti sesi doom yoga di sela acara Download Festival 2018 beberapa hari lalu, dikutip dari Metro.

Sebagai penyuka lagu-lagu metal sejak kecil karena orang tuanya, Lisa sangat tertarik dengan doom yoga. Selain musik latarnya, melakukan yoga di alam luar (biasanya dilakukan di studio) merupakan pengalaman tersendiri yang luar biasa.

Ia merekomendasikan jenis yoga ini bagi kamu yang menyukai lagu-lagu dengan genre metal dan pecinta yoga yang ingin mencoba hal-hal baru yang menarik.

[Gambas:Youtube]






(frp/up)

Berita Terkait