Rabu, 04 Jul 2018 14:10 WIB
Mau Sehat Malah Apes, Sepeda Puluhan Juta Melayang Dirampas Begal

Jakarta - Sepedaan saat ini menjadi tren olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya untuk olahraga, para pegowes ini bahkan menjadikan sepedanya sebagai alat transportasi untuk aktivitas sehari-hari.
Sudah menjadi hobi bagi Robertus Soutwell Bougie Hartono untuk rutin bersepeda. Namun, kegiatan yang menyehatkan itu justru membuatnya bertemu dengan kemalangan.
Sabtu (30/6/2018) pagi, Bougie sapaan akrabnya mengalami pembegalan di Bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kepada detikHealth, Bougie mengatakan bahwa ia bersepeda ke sana untuk berkumpul dengan dua temannya untuk menghadiri suatu acara halal bihalal.
Naas bagi Bougie yang menjadi orang pertama sampai di titik kumpul, tepat pada pukul 5.20 justru bertemu dua pembegal yang merampas telepon genggam, sebagian uang dan ATM, serta sepedanya.
"Itu ada dua orang satu motor anak ABG, datang dari arah Pondok Pinang tapi lawan arus ke arah saya. Mereka nggak pakai helm, pertama celingak-celinguk sok tanya jalan ke saya. Saya kira dia takut polisi karena lawan arus nggak pakai helm," ujarnya kepada detikHealth, Rabu (4/7/2018).
"Eh mereka putar balik dan yang belakang turun ngeluarin clurit dari tasnya. Bilang 'hp mana?' saya langsung kasih saja. Nanya dompet saya bilang nggak bawa, adanya duit sama ATM diambil juga," lanjutnya.
Disangka sudah selesai, namun sang begal melihat sepeda Bougie yang terlihat mulus. Mereka pun juga membawa sepeda yang dibeli Bougie dengan harga sekitar 35 juta rupiah.
"Saya bilang sepedanya murah, dijual sejuta aja nggak ada yang mau. Saya bercandain gitu. Saya malah dibentak 'diem lu'," tutur pria berusia 35 tahun itu.
Bougie mengatakan bahwa tak ada satu pun kendaraan yang lewat jalan tersebut. Wilayah yang dikiranya aman malah berbuntut malang.
Tidak butuh waktu lama untuk polisi membekukan tersangka. Selasa (3/7/2018), Bougie dipertemukan dengan pembegal sepedanya itu.
"Saya tanya 'sepedanya dikemanain?'. Dia jawab 'sudah dijual om di pasar loak bawah flyover Kebayoran'. Dia bilang dijual sejuta. Sakit hati saya. Buat beli velg-nya saja nggak dapat," ungkap Bougie.
Bougie pun mengaku sedih, untuk menjadi sehat dengan bersepeda saja masih berisiko tinggi dalam bahaya.
Aksi kejahatan yang menimpa pesepeda bukan kali ini saja terjadi. Minggu (24/6/2018), Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarief Burhanudin juga dijambret saat sedang bersepeda di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.
Syarief bahkan harus dirawat karena mengalami luka-luka saat hendak melawan pelaku yang belakangan diketahui merupakan residivis. Komplotan pelaku juga telah diringkus, salah satu di antaranya ditembak mati karena melawan petugas.
Wah, hati-hati ya buat yang suka sepedaan!
(wdw/up)
Sudah menjadi hobi bagi Robertus Soutwell Bougie Hartono untuk rutin bersepeda. Namun, kegiatan yang menyehatkan itu justru membuatnya bertemu dengan kemalangan.
Sabtu (30/6/2018) pagi, Bougie sapaan akrabnya mengalami pembegalan di Bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kepada detikHealth, Bougie mengatakan bahwa ia bersepeda ke sana untuk berkumpul dengan dua temannya untuk menghadiri suatu acara halal bihalal.
Naas bagi Bougie yang menjadi orang pertama sampai di titik kumpul, tepat pada pukul 5.20 justru bertemu dua pembegal yang merampas telepon genggam, sebagian uang dan ATM, serta sepedanya.
"Itu ada dua orang satu motor anak ABG, datang dari arah Pondok Pinang tapi lawan arus ke arah saya. Mereka nggak pakai helm, pertama celingak-celinguk sok tanya jalan ke saya. Saya kira dia takut polisi karena lawan arus nggak pakai helm," ujarnya kepada detikHealth, Rabu (4/7/2018).
"Eh mereka putar balik dan yang belakang turun ngeluarin clurit dari tasnya. Bilang 'hp mana?' saya langsung kasih saja. Nanya dompet saya bilang nggak bawa, adanya duit sama ATM diambil juga," lanjutnya.
![]() |
Disangka sudah selesai, namun sang begal melihat sepeda Bougie yang terlihat mulus. Mereka pun juga membawa sepeda yang dibeli Bougie dengan harga sekitar 35 juta rupiah.
"Saya bilang sepedanya murah, dijual sejuta aja nggak ada yang mau. Saya bercandain gitu. Saya malah dibentak 'diem lu'," tutur pria berusia 35 tahun itu.
Saya tanya 'sepedanya dikemanain?'. Dia jawab 'sudah dijual om di pasar loak bawah flyover Kebayoran'. Dia bilang dijual sejuta. Sakit hati saya. Buat beli velg-nya saja nggak dapatBougie Hartono - Pegowes korban begal |
Bougie mengatakan bahwa tak ada satu pun kendaraan yang lewat jalan tersebut. Wilayah yang dikiranya aman malah berbuntut malang.
Tidak butuh waktu lama untuk polisi membekukan tersangka. Selasa (3/7/2018), Bougie dipertemukan dengan pembegal sepedanya itu.
"Saya tanya 'sepedanya dikemanain?'. Dia jawab 'sudah dijual om di pasar loak bawah flyover Kebayoran'. Dia bilang dijual sejuta. Sakit hati saya. Buat beli velg-nya saja nggak dapat," ungkap Bougie.
Bougie pun mengaku sedih, untuk menjadi sehat dengan bersepeda saja masih berisiko tinggi dalam bahaya.
Aksi kejahatan yang menimpa pesepeda bukan kali ini saja terjadi. Minggu (24/6/2018), Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarief Burhanudin juga dijambret saat sedang bersepeda di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.
![]() |
Syarief bahkan harus dirawat karena mengalami luka-luka saat hendak melawan pelaku yang belakangan diketahui merupakan residivis. Komplotan pelaku juga telah diringkus, salah satu di antaranya ditembak mati karena melawan petugas.
Wah, hati-hati ya buat yang suka sepedaan!