Beberapa orang juga mengunggah foto-foto saat olahraga dengan tujuan untuk menularkan motivasi hidup sehat. Menurut Arrijal Hardiansyah, seorang instruktur TRX, cara ini bisa dibilang efektif. Namun ia memberikan catatan.
"Bisa dibilang efektif atau tidaknya bukan dilihat dari banyak hastag nya atau taggingnya. Tapi dari kualitas foto atau video nya," ujarnya, saat ditemui di Kaloria Studio, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang nggak boleh, sibuk foto-foto tapi malah lupa olahraga Foto: iStock |
Arrijal menambahkan jika seseorang benar-benar melakukan olahraga untuk kebutuhan pribadi, maka secara tidak langsung lingkungan di sekitarnya akan merasa termotivasi. Jadi, foto yang diunggah di media sosial bukan hanya formalitas untuk lifestyle saja.
Yang terpenting, menurut Arrijal, kebiasaan pamer-pamer foto olahraga juga harus seimbang. Artinya, apa yang dipamerkan seharusnya sesuai dengan kehidupan aslinya. Sederhananya, jangan hanya untuk pencitraan, dan memang bermanfaat untuk diri sendiri.
"Yang penting balanace antara sosial media dan untuk target dirinya sendiri," tutupnya.
Sehat yang utama ya, narsis kemudian! Foto: iStock |
Tonton juga 'Olahraga Ini Cocok Buat Kamu yang Overweight!':
(up/up)












































Yang nggak boleh, sibuk foto-foto tapi malah lupa olahraga Foto: iStock
Sehat yang utama ya, narsis kemudian! Foto: iStock