Pelatih lari marathon Andri Yanto menyebut pengidap diabetes sebaiknya tidak absen berolahraga atau setidaknya bergerak. Ia menyebut salah satu penyebab diabetes adalah kurang bergerak, sehingga dibutuhkan rutinitas bergerak yang cukup untuk dapat membakar gula di dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya hidup sedenter atau kurang aktif bergerak memang menjadi salah satu pemicu diabetes terbesar, dan meningkat seiringnya perkembangan zaman kini. Bagi Andri, tubuh manusia itu memang didesain atau diciptakan untuk bergerak, sehingga saat kurang bergerak bisa mengakibatkan beberapa masalah kesehatan seperti naiknya gula darah, kolesterol dan tekanan darah yang berujung risiko kesehatan tertentu, termasuk diabetes.
Selain bergerak, Andri juga menyarankan untuk tidur yang cukup, setidaknya 7-8 jam sehari. Baginya sangat penting karena orang yang kurang tidur cenderung bernafsu makan tinggi dan akhirnya malah jadi makan sembarangan.
"Asal asupan makanannya juga harus dijaga. Jangan mentang-mentang karena sudah olahraga lalu bisa makan sembarangan, enggak. Saya meski olahraga seminggu bisa lari sampai 40 km tapi saya tetap membatasi makanan saya. Nggak yang terlalu manis gitu misalnya," tandasnya.
(frp/up)











































