Detak jantung yang melambat banyak dikaitkan dengan pikiran yang lebih tenang alias rileks. Dalam kondisi sebaliknya yakni saat stres, detak atau denyut jantung biasanya meningkat.
"Detak jantung melambat saat meditasi dapat terjadi karena sistem parasimpatis saraf kita meningkat, sehingga dapat menurunkan tekanan darah, nadi, memperbaiki efektivitas pernafasan, dll," kata dr Ayuthia Putri Sedyawan, BMedSc, SpJP, FIHA, saat dihubungi detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Ayu, demikian dokter jantung yang berpraktik di RS Mayapada ini akrab disapa, detak jantung yang melambat juga bisa diartikan sebagai kerja jantung yang lebih efektif. Jantung yang berdetak lebih lambat memompa lebih banyak darah sehingga lebih efisien.
"Batas normal (detak) nadi kita 60-100 kali/menit," jelas dr Ayu.
Detak jantung bos Twitter Jack Dorsey melambat saat melakukan meditasi. Foto: twitter |
Namun detak jantung, terutama saat tidak beraktivitas alias sedang istirahat, dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya kerja jantung, kebugaran, hormon, dan sebagainya.
Maka tak heran bila seorang atlet yang terlatih cenderung memiliki detak jantung yang lebih lambat. Saat tidak beraktivitas, detaknya bisa di bawah 50 kali per menit (bpm).
"Jantung atlet terlatih sehingga akan lebih efisien bekerjanya," jelas dr Ayu.












































Detak jantung bos Twitter Jack Dorsey melambat saat melakukan meditasi. Foto: twitter