5 Tips Tetap Sehat Saat Lagi Nggak Sempat Olahraga

5 Tips Tetap Sehat Saat Lagi Nggak Sempat Olahraga

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 14 Jan 2019 06:52 WIB
5 Tips Tetap Sehat Saat Lagi Nggak Sempat Olahraga
Ketika sedang tidak sempat olahraga, imbangi dengan gaya hidup sehat biar badan nggak melar (Foto: iStock)
Jakarta - Pola hidup sehat biasanya terdiri atas tidak merokok, olahraga, serta rutin konsumsi buah dan sayur. Dikutip dari Health Line, olahraga ternyata bisa menjadi prioritas kedua ketika memang situasi tidak memungkinkan. Namun, hal tersebut harus dibayar dengan penerapkan pola hidup sehat lainnya.

Penerapan pola hidup sehat mungkin tidak mudah di awal pelaksanaannya. Namun, seiring waktu berat badan menjadi lebih ideal dan tidak mudah naik di masa mendatang. Berikut 5 tips hidup sehat tanpa olahraga yang harus diterapkan dengan penuh komitmen.

Mengunyah lebih pelan

Foto: Thinkstock
Peninjauan terhadap 23 riset tentang efek kecepatan mengunyah dan berat membuktikan, responden yang makan lebih cepat berisiko besaar mengalami peningkatan berat badan. Mereka juga lebih berisiko mengalami obesitas dibanding yang mengunyah dan menelan makanan perlahan.

Mengunyah dan menelan makanan lebih pelan memberikan waktu lebih banyak pada otak untuk memproses kecukupan makanan. Dengan makan perlahan maka jumlah asupan semakin sedikit, porsi makin kecil, dan rasa kenyang meningkat.

Porsi lebih kecil untuk makanan tidak sehat

Foto: shutterstock
Piring yang digunakan saat ini rata-rata berukuran lebih besar daripada beberapa tahun lalu. Akibatnya porsi makan selalu terlihat sedikit di piring yang terlalu besar.

Ukuran piring bisa berkontribusi pada peningkatan berat badan, apalagi bila yang dikonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Piring besar bisa digunakan untuk makanan yang baik untuk kesehatan, misal buah dan sayur. Untuk makanan yang minim nutrisi sebaiknya menggunakan piring yang lebih kecil.

Makan banyak serat

Foto: Thinkstock
Konsumsi makanan kaya serat bisa meningkatkan rasa kenyang, sehingga perut tidak mudah lapar sebelum waktu makan berikutnya. Jenis serat kental atau viscous fiber terbukti bisa membantu menurunkan berat badam dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurasi jumlah konsumsi makanan.

Viscous fiber yang berbentuk jelly jika terkena air ini meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat perut kosong. Jenis serat ini biasanya ditemukan pada makanan berbahan tumbuhan misal kacang, jeruk, gandum utuh, dan asparagus.

Banyak minum air putih

Foto: iStock
Minum air putih ternyata bisa mengurangi porsi makan dan menurunkan berat badan, terutama jika dilakukan sebelum makan. Sebuah studi membuktikan, minum 0,5 liter air putih 30 menit sebelum makan bisa mengurangi rasa lapar dan mengurangi asupan kalori.

Sebanyak 44 responden yang minum air putih selama 12 minggu terbukti mengalami penurunan berat badan daripada yang tidak minum air putih. Metode diet ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mengurangi berat badan dengan membatasi asupan bergula tinggi.

Cukup istirahat dan menghindari stres

Foto: iStock
Stres dan kurang istirahat ternyata mempengaruhi selera makan dan berat badan. Kondisi tersbeut mengganggu kerja hormon leptin dan ghrelin yang mengatur selera makan, serta memicu produksi kortisol.

Ketidakseimbangan hormon menyebabkan tubuh mudah lapar dan ingin makan asupan yang berkalori tinggi. Kelebihan kalori perlahan bisa meningkatkan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabates.

Halaman 2 dari 6
Peninjauan terhadap 23 riset tentang efek kecepatan mengunyah dan berat membuktikan, responden yang makan lebih cepat berisiko besaar mengalami peningkatan berat badan. Mereka juga lebih berisiko mengalami obesitas dibanding yang mengunyah dan menelan makanan perlahan.

Mengunyah dan menelan makanan lebih pelan memberikan waktu lebih banyak pada otak untuk memproses kecukupan makanan. Dengan makan perlahan maka jumlah asupan semakin sedikit, porsi makin kecil, dan rasa kenyang meningkat.

Piring yang digunakan saat ini rata-rata berukuran lebih besar daripada beberapa tahun lalu. Akibatnya porsi makan selalu terlihat sedikit di piring yang terlalu besar.

Ukuran piring bisa berkontribusi pada peningkatan berat badan, apalagi bila yang dikonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Piring besar bisa digunakan untuk makanan yang baik untuk kesehatan, misal buah dan sayur. Untuk makanan yang minim nutrisi sebaiknya menggunakan piring yang lebih kecil.

Konsumsi makanan kaya serat bisa meningkatkan rasa kenyang, sehingga perut tidak mudah lapar sebelum waktu makan berikutnya. Jenis serat kental atau viscous fiber terbukti bisa membantu menurunkan berat badam dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurasi jumlah konsumsi makanan.

Viscous fiber yang berbentuk jelly jika terkena air ini meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat perut kosong. Jenis serat ini biasanya ditemukan pada makanan berbahan tumbuhan misal kacang, jeruk, gandum utuh, dan asparagus.

Minum air putih ternyata bisa mengurangi porsi makan dan menurunkan berat badan, terutama jika dilakukan sebelum makan. Sebuah studi membuktikan, minum 0,5 liter air putih 30 menit sebelum makan bisa mengurangi rasa lapar dan mengurangi asupan kalori.

Sebanyak 44 responden yang minum air putih selama 12 minggu terbukti mengalami penurunan berat badan daripada yang tidak minum air putih. Metode diet ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mengurangi berat badan dengan membatasi asupan bergula tinggi.

Stres dan kurang istirahat ternyata mempengaruhi selera makan dan berat badan. Kondisi tersbeut mengganggu kerja hormon leptin dan ghrelin yang mengatur selera makan, serta memicu produksi kortisol.

Ketidakseimbangan hormon menyebabkan tubuh mudah lapar dan ingin makan asupan yang berkalori tinggi. Kelebihan kalori perlahan bisa meningkatkan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabates.

(up/up)

Berita Terkait