Sekitar satu bulan belakangan ini Disas mengaku merasakan nyeri pada lututnya. Bahkan di saat aktivitas sehari-hari. Maka dari itu dokter menyarankannya untuk rehat sejenak dari aktivitas lari.
Waktu penyembuhan untuk cedera atau nyeri pada lutut sendiri sangat beragam. Hal ini berkaitan dengan parahnya sakit yang dialami. Menurut spesialis kedokteran olahraga dr Michael Triangto, SpKO tiga bulan sudah termasuk fase istirahat yang panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika sudah sembuh, bukan berarti pasien bisa langsung 'nyemplung' untuk lari lagi.
"Masyarakat hanya memahami kalau lutut sakit lalu jadi tidak sakit itu berarti sudah sembuh, ya. Dari robekannya sudah sembuh. Tapi apakah robekan tadi nantinya tidak robek lagi? Bisa terjadi lagi," ujar dr Michael.
"Dengan demikian kita tidak cukup pada batasan tidak sakit, tapi juga harus meningkatkan lagi kemampuan seperti sebelumnya. Jadi otot-ototnya kita harus kuatkan. Selama belum kuat, kita akan berikan alat bantu. Itu harus direncanakan dari awal," jelas dr Michael.
(up/up)











































