Olahraga merupakan salah satu cara meningkatkan imunitas di tengah pandemi COVID-19, salah satunya yang tengah digandrungi saat ini adalah olahraga bersepeda. Meningkatnya minat bersepeda menjadi berkah untuk penjual sepeda, bahkan selama pandemi ini omzet mereka meningkat 2 kali lipat.
Seperti halnya di sebuah toko sepeda yang ada di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Toko sepeda bernama Orion ini setiap harinya dijejali masyarakat yang ingin membeli sepeda ataupun sparepart sepeda.
Pantauan detikcom, sedari siang hari tampak puluhan orang mengantre di depan toko tersebut. Bahkan, antrean semakin panjang karena pemilik toko hanya membuka 1 rolling door untuk masuk ke toko tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, setiap pengunjung yang masuk diwajibkan untuk mencuci tangan di sebuah wastafel portabel. Selanjutnya, pengunjung harus menjalani pemeriksaan suhu dan jika tidak melampaui 37,5 derajat maka diperbolehkan masuk.
Toko sepeda di Yogyakarta ini menyediakan fasilitas cuci tangan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikHealth |
Tak sampai di situ, di dalam toko pun para pengunjung harus rela mengantre lagi dengan menerapkan physical distancing. Hal tersebut lah yang membuat antrean pembeli sepeda mengular hingga luar toko tersebut.
Pemilik toko sepeda Orion, Julius (27) mengatakan, bahwa peningkatan jumlah pengunjung memang kerap terjadi pasca hari raya Idul Fitri. Namun, setelah itu jumlah pengunjung malah semakin meningkat.
Di masa new normal ini, penjualan sepeda meningkat tajam. Bahkan toko sepeda di Tangerang ini buka hingga dini hari. Foto: Ari Saputra |
"Mulai ramai yang beli itu setelah lebaran, biasanya setelah lebaran itu semingguan masih ramai. Nah, mulai mau new normal kebetulan tambah banyak," katanya saat ditemui detikcom di toko Orion, Kamis (11/6/2020) petang.
Julius melanjutkan, banyaknya pengunjung mungkin karena mereka ingin meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan salah satu yang dipilih adalah bersepeda. Terlebih, bersepeda adalah olahraga yang bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.
Menyoal banyaknya pengunjung yang mengular hingga luar toko, Julius tidak mempermasalahkannya. Mengingat hal tersebut untuk mencegah kerumunan di dalam toko. Apalagi dalam sehari ada puluhan orang yang menyambangi tokonya.
"Jadi hanya dibuka 1 (rolling door) itu untuk menerapkan physical distancing, kan itu anjuran pemerintah dan kita ikuti protokol kesehatan. Tujuannya agar jangan sampai ramai-ramai itu malah membahayakan kita dam pembeli," ucapnya.
"Untuk protokol kesehatan sendiri kita sudah sediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun, cek suhu dengan thermogun dan di dalam (toko) diterapkan physical distancing," imbuh Julius.
Terkait omzet, Julius mengaku mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Mengingat dalam sehari dia mampu menjual puluhan unit sepeda.
"Kalau omzet pasti meningkat lah, sampai dua kali lipat dibanding hari biasa. Karena dalam sehari kita bisa menjual 10 sampai 15 unit (sepeda)," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli sepeda di toko sepeda Orion, Cristin (30) mengaku datang ke Orion untuk membeli satu unit sepeda. Warga Kota Yogyakarta ini rela mengantre karena harga sepeda di toko tersebut lebih miring dibanding toko sepeda lainnya yang ada di Jalan Brigjen Katamso.
"Saya belum lama ini yang ngantre, ini mengantre karena mau beli sepeda seli (sepeda lipat). Sebenarnya tadi sudah keliling (di toko sepeda lainnya) cari yang tidak antre, tapi di sini ternyata harganya lebih miring dan saya putuskan untuk mengantre saja," ujarnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)













































