Seberapa Berbahaya Teknik Kuncian 'Chokehold' Khabib Nurmagomedov?

ADVERTISEMENT

Seberapa Berbahaya Teknik Kuncian 'Chokehold' Khabib Nurmagomedov?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 26 Okt 2020 08:20 WIB
ABU DHABI, UNITED ARAB EMIRATES - SEPTEMBER 07: Khabib Nurmagomedov of Russia compete against Dustin Poirier of United States in their Lightweight Title Bout during the UFC 242 event at The Arena on September 07, 2019 in Abu Dhabi, United Arab Emirates. (Photo by Francois Nel/Getty Images)
Khabib Nurmagomedov melumpuhkan Justin Gaethje dengan kuncian chokehold andalannya (Ilustrasi: Getty Images/Francois Nel)
Jakarta -

Dalam laga UFC melawan Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov mengeluarkan teknik andalannya yakni kuncian leher 'chokehold'. Teknik ini tampaknya sukses melumpuhkan Gaethje hingga tampak 'tertidur' ketika kuncian dilepaskan.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Gaethje?

Dalam teknik tersebut, Nurmagomedov melilitkan kakinya ke leher Gaethje. Brian Sutterer, MD, seorang dokter rehabilitasi, dalam tayangan YouTube mengatakan tekanan pada leher membatasi aliran darah ke otak dan membuat Gaethje kehilangan kesadaran untuk sesaat.

Pada saat itulah, Gaethje mengalami apa yang disebut syncope. Menurut dr Brian, syncope adalah istilah medis untuk menyebut orang yang pingsan.

"Bahkan ketika Gaethje berguling ke belakang dan kita bisa melihat matanya terbuka, dia tidak sadar, dia tidak merespons, dia mungkin masih tidak sadar pada titik ini," jelasnya.

Syncope disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena tekanan pada pembuluh darah di leher. Dalam hal ini, kemungkinan kuncian 'chokehold' Nurmagomedov menekan pembuluh darah arteri karotid di leher Gaethje.

"Ketika arteri tersebut tertekan dalam waktu lama, itu akan mengurangi aliran darah ke jaringan otak dan membuatmu pingsan," lanjutnya.

Menurut Brian, kuncian seperti ini mungkin tidak memberikan dampak serius pada otak bila terjadi hanya dalam 5-10 detik meski tetap bisa memberikan trauma di leher. Namun jika berlangsung dalam waktu lama, seseorang bisa mengalami kematian jaringan otak yang permanen.



Simak Video "Dialami Indra Bekti, Simak Pengertian dan Gejala Perdarahan Otak"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT