Secara bahasa, malnutrisi berarti kondisi tubuh yang salah nutrisi. Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan tubuh. Dampaknya pun bisa sangat berat jika tidak segera ditangani dengan baik.
Kenali apa itu malnutrisi dan ciri-cirinya. Selain itu, kalian harus tahu apa penyebab terjadinya malnutrisi agar tidak terjadi pada keluarga Anda.
Malnutrisi Adalah
Dilansir dari penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), malnutrisi adalah kondisi tubuh yang tidak mendapatkan asupan gizi cukup atau kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan gizi seimbang untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Kondisi ini sering disebut gizi buruk.
Sementara dari situs siloamhospital.com, dijelaskan bahwa malnutrisi adalah ketika asupan gizi tidak sesuai dengan kebutuhan harian. Ketidaksesuaian ini tidak hanya saat kekurangan gizi, tetapi juga kelebihan gizi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, keadaan ini bisa terjadi mungkin karena asupan makanan terlalu sedikit. Bisa juga terjadi ketika seseorang mengonsumsi asupan gizi tertentu dengan dosis berlebih, misalnya kelebihan suplemen protein.
Gizi buruk bisa diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama, akibat kekurangan protein (kwasiorkor). Kedua, karena kekurangan karbohidrat atau kalori (marasmus). Ketiga, akibat kekurangan dua-duanya.
Ciri-ciri dan Gejala Malnutrisi
Malnutrisi memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Dalam jangka pendek, kondisi ini mungkin menyebabkan gejala ringan. Namun dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit kronis. Di bawah ini adalah ciri-ciri dan gejala malnutrisi.
Berat Badan Menyusut
Dilansir dari laman National Health Service (NHS) Inggris, gejala paling terlihat adalah terjadinya penurunan berat badan. Pada kondisi kekurangan jenis nutrisi tertentu, berat badan mungkin tidak berkurang, tetapi tetap kekurangan gizi sehingga mengalami gejala lain.
Apakah ketika berat badan kekurang sudah pasti kekurangan gizi? Belum tentu. Seseorang dikatakan kekurangan gizi jika:
- Secara tidak sengaja kehilangan berat badan antara 5-10 persen dalam waktu 3-6 bulan.
- Indeks massa tubuh (BMI) di bawah 18,5. Orang dengan BMI di bawah 20 juga berisiko mengalami malnutrisi.
Massa Otot Berkurang
Selain berat badan berkurang, malnutrisi juga membuat massa otot berkurang. Gejala ini terutama terjadi pada orang yang kekurangan protein. Berdasarkan situs Siloam Hospital, gejala yang dirasakan antara lain melemahnya tubuh dan mudah lelah. Kondisi ini dapat mengganggu koordinasi dan ketangkasan tubuh.
Gejala Pada Anak
Dilansir dari penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), malnutrisi pada anak memiliki gejala sebagai berikut.
- Penambahan berat dan tinggi badan anak tidak sesuai standar kesehatan. Kondisi ini akan disebut kronis jika berat dan tinggi badan jauh di bawah standar.
- Gangguan perkembangan psikomotorik, seperti keterlambatan kemampuan berjalan, memanjat, dan berlari.
- Gangguan sensorik atau kecerdasan, seperti keterlambatan bicara, membaca, menulis dan berhitung.
- Gangguan mental, misalnya kemampuan atau keinginan berinteraksi yang kurang, rasa tidak percaya diri, pendiam, lebih suka buat menyendiri.
Imunitas Menurun
Ketika kekurangan nutrisi, imunitas akan menurun. Orang akan sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih. Termasuk ketika mengalami luka, tubuh membutuhkan waktu lama untuk memproses penyembuhan.
Masalah Mental
Malnutrisi juga bisa menyerang mental seseorang karena asupan gizi untuk otak kurang. Masalah mental ini antara lain sulit berkonsentrasi, mood rendah atau tidak bersemangat, dan depresi hingga mengakibatkan penurunan fungsi kognitif.
Gangguan Menstruasi
Tubuh wanita yang kekurangan nutrisi, terutama protein, maka akan mempengaruhi beberapa hormon. Hormon yang bermasalah akan berpengaruh pula dengan siklus menstruasi seseorang.
Penuaan Dini
Tubuh yang tidak mendapatkan asupan gizi cukup, seperti kekurangan kalsium dan vitamin bisa mengalami penuaan dini. Gejalanya antara lain kulit cepat berkeriput, rambut rontok, gigi yang mudah tanggal, serta osteoporosis dini.
Gejala Lain
Selain gejala-gejala di atas, masih banyak gejala yang umum dirasakan orang yang mengalami malnutrisi.
- Kekurangan protein akibat diet bisa membuat kondisi tubuh lemah, hati membesar, dan anemia ringan
- Nafsu makan berkurang
- Kekurangan nutrisi vitamin C dapat menimbulkan perdarahan pada gusi
- Gangguan irama jantung dan pompa sirkulasi jantung menurun.
- Kelebihan gizi dalam jangka panjang mengakibatkan penyakit degeneratif.
- Sering merasa dingin.
Penyebab Malnutrisi
Untuk bisa mengatasi gejala malnutrisi, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. Berikut ini beberapa penyebab seseorang mengalami malnutrisi, dirangkum dari situs nhs.uk, penelitian UMM dan UMY.
Tingkat Konsumsi Zat Gizi
Penyebab utama dari malnutrisi adalah tingkat asupan gizi, baik itu karena terlalu sedikit atau terlalu banyak dalam jangka waktu tertentu. Selain kuantitas makanan, kualitas gizi pada makanan itu pun perlu diperhatikan.
Infeksi
Terjadinya infeksi pada tubuh juga berpengaruh pada gangguan gizi. Gizi dapat keluar dari tubuh saat diare atau muntah. Infeksi saluran pernapasan juga bisa menurunkan nafsu makan sehingga asupan gizi menjadi berkurang.
Kondisi Kesehatan
Beberapa penyakit bisa membuat asupan gizi pada tubuh tidak terserap optimal. Misalnya gangguan pencernaan, kesulitan menelan, anoreksia, penyakit liver hingga kanker. Penyakit mental seperti depresi bisa mempengaruhi suasana hati sehingga nafsu makan berkurang, atau demensia yang membuat pengidapnya lupa makan.
Obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping seperti nafsu makan berkurang dan diare sehingga asupan nutrisi berkurang. Kelebihan dosis suplemen nutrisi tertentu juga bisa menyebabkan kelebihan nutrisi dan berdampak pada kesehatan.
Faktor Fisik dan Sosial
- Kondisi gigi buruk hingga sulit mengunyah makanan.
- Tubuh cacat sehingga membuatnya sulit bergerak, memasak, atau berbelanja makanan
- Jauh dari kehidupan sosial
- Pendidikan dan pengetahuan terbatas
- Konsumsi alkohol
- Pendapatan rendah atau kemiskinan.
Cara Mengatasi Malnutrisi
Malnutrisi dapat dicegah dan diatasi dengan sejumlah cara berikut ini.
1. Makanan Bergizi Seimbang
Setidaknya ada enam nutrisi penting yang harus terkandung dalam makanan Anda, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Gejala negatif bisa terjadi jika satu jenis nutrisi tersebut tidak masuk ke tubuh.
2. Ikuti Saran Ahli
Ikuti saran ahli, terutama jika Anda sedang melakukan diet. Meski beberapa nutrisi akan Anda kurangi, tetap harus ada batas minimal yang dikonsumsi. Ahli dapat menakar makanan yang harus Anda konsumsi setiap harinya.
3. Aktif Beraktivitas
Menjaga tubuh tetap beraktivitas secara aktif dapat mencegah sekaligus mengatasi malnutrisi. Jika tubuh masih lemas, gunakan untuk beraktivitas sesuai dengan kemampuan.
Sebagai langkah pencegahan, olahraga rutin baik metabolisme tubuh. Beberapa jenis olahraga pun dapat meningkatkan nafsu makan.
4. Konsumsi Suplemen
Untuk mengembalikan keseimbangan nutrisi tubuh bisa dengan mengonsumsi suplemen makanan. Akan tetapi konsumsi suplemen juga tidak boleh melebihi dosis agar tidak berdampak negatif.
5. Alat Bantu
Beberapa orang membutuhkan alat bantu untuk memenuhi asupan gizi melalui makanan. Misal karena memiliki masalah menelan (disfagia) maka butuh alat bantu tabung atau selang makanan. Selang ini bisa dipasang lewat hidung atau perut.
6. Nutrisi untuk Bayi
Memberi ASI secara rutin kepada bayi yang baru lahir dapat mencegah malnutrisi. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan. Selanjutnya ASI dapat dilanjutkan selama dua tahun bersama MP-ASI.
Selain itu, imunisasi anak juga harus diperhatikan dan jangan sampai terlewat agar tidak terserang penyakit. Sebab penyakit juga dapat menyebabkan malnutrisi.
Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai malnutrisi yang merupakan kondisi ketika nutrisi dalam tubuh tidak seimbang. Beberapa ciri dan penyebabnya telah kita ulas. Lakukan pencegahan sedini mungkin agar tubuh kita tetap sehat dan tidak mengalami malnutrisi.
(bai/fds)











































