Kejang pada otot merupakan suatu hal yang setidaknya pernah kita alami sekali seumur hidup. Pasalnya, kejang pada otot dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Dalam sejumlah kasus, kejang pada otot bersifat normal terjadi. Namun, kejang pada otot bisa juga menjadi tanda penyakit tertentu.
Sebenarnya, apa penyebab kejang pada otot dan bagaimana gejala serta cara mengobatinya? Simak artikel berikut ini!
Mengenal Kejang pada Otot
Kejang pada otot adalah kontraksi yang menyakitkan dan mengencangkan otot-otot, seperti dikutip dari situs Cleveland Clinic. Menurut situs MedicineNet, kejang pada otot dapat mempengaruhi berbagai jenis otot dalam tubuh sehingga gejala yang muncul pun beragam. Jika kejang pada otot terlalu menyakitkan, kambuh terus-menerus, dan tak kunjung sembuh, ada baiknya memperoleh perawatan medis secepatnya untuk mencari penyebab di baliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada satu jenis kejang pada otot yang cukup spesial, yaitu distonia. Kondisi distonia menyebabkan terjadinya kelainan pada zat yang membantu memberi sinyal ke otak. Sejumlah perawatan yang mencakup obat-obatan dapat membantu mengembalikan neurotransmitter ke keadaan normal, beserta suntikan botox yang melumpuhkan otot kejang.
Penyebab Kejang pada Otot
Berikut ini sejumlah penyebab kejang pada otot:
1. Elektrolit yang Rendah
Mengutip situs WebMD, otot yang kita miliki bergantung pada mineral untuk bekerja efektif, seperti potasium dan magnesium. Ketika tubuh kekurangan kandungan elektrolit, tubuh akan memberi sinyal dengan kram dan kejang.
2. Kurang Minum Air
Penyebab kejang pada otot yang kedua adalah kekurangan air. Tubuh yang mengalami kekurangan air akan membuat otot berkedut dan menyebabkan kejang.
3. Stres
Penyebab ketiga adalah stres. Kita mungkin akan menyalahkan stres untuk insomnia dan sakit kepala yang kita alami. Padahal, stres juga bisa menyebabkan tekanan dan rasa sakit pada otot-otot yang dimiliki.
4. Terlalu Banyak Kafein
Faktanya, terlalu banyak kafein tidak baik untuk kesehatan tubuh, lho! Meski minum kafein di pagi hari dapat memberikan efek yang segar di siang hari, kafein yang berlebihan dapat memicu kedut pada sebagian tubuh.
5. Kurang Tidur dan Kelelahan
Kejang pada otot bisa juga disebabkan oleh kurang tidur dan kelelahan. Pada dasarnya, kedutan dan kejang yang diberikan tubuh merupakan salah satu signal untuk kamu agar segera dibenahi.
6. Kurang Olahraga
Jika merasakan kejang setelah berolahraga atau berjalan-jalan, kita mungkin perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk membangun otot-otot yang dimiliki. Ketika kita tidak cukup melatihnya, otot-otot cenderung terlalu mudah lelah dan kram sehingga menyebabkan kejang pada otot.
7. Medikasi
Sejumlah obat yang diberikan dokter untuk penderita darah tinggi atau penyakit jantung dapat menimbulkan efek samping. Obat-obat seperti diuretik membuat potasium yang kita miliki berkurang sehingga kedutan dan kejang pada otot lebih mudah terjadi.
8. Serotonin Syndrome
Jika otot-otot yang dimiliki berkedut dalam beberapa jam setelah mengkonsumsi obat tertentu, kita mungkin tengah mengalami serotonin syndrome. Serotonin syndrome berarti terlalu banyak serotonin kimiawi di dalam otak yang menumpuk di tubuh.
9. Neuropati
Sel saraf yang rusak mengubah cara mereka berkomunikasi satu sama lain dan dengan otak. Kedutan dan kejang pada otot bisa menjadi tanda peringatan bahwa kondisi ini mempengaruhi saraf yang mengontrol otot.
10. Penyakit Ginjal
Ginjal seringkali tidak memberikan peringatan terlebih dahulu jika terdapat masalah. Ketika ginjal telah kehilangan fungsi atau kerjanya, kita akan merasakan kram otot yang beriringan dengan gejala lain.
Gejala Kejang pada Otot
Dikutip dari situs Cleveland Clinic dan Ask Apollo, gejala kejang pada otot meliputi:
- Kelemahan pada otot
- Mati rasa pada kulit
- Ketidaknyamanan pada punggung, leher, dan kepala
- Sensasi tertusuk jarum
- Tremor
- Paralisis
- Kooperasi tubuh yang berkurang
- Pergerakan yang melambat
- Masalah tidur
- Jahitan yang menyakitkan
- Kedutan di bawah kulit
Bagian Paling Sering Mengalami Kejang Otot
Pasalnya, kejang pada otot sangat umum terjadi. Kejang pada otot dapat terjadi di bagian tubuh mana pun. Namun, kejang pada otot paling sering menyerang bagian:
- Kaki
- Tangan
- Lengan
- Paha
- Perut
- Otot interkostal yang berada di sekitar tulang rusuk
Kejang otot paling sering terjadi pada otot rangka. Kejang ini disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan sehingga otot kelelahan.
Cara Mengobati Kejang pada Otot
Jika mengalami kejang pada otot, sejumlah cara mengobatinya yaitu:
- Melakukan peregangan pada area yang terkena kejang
- Memijat area yang terkena kejang dengan tangan atau alat pijat
- Mencoba berdiri dan bolak-balik berjalan
- Mengkompres area yang terkena kejang dengan air panas atau air dingin
- Menggunakan painkiller seperti ibuprofen dan asetaminofen
- Konsumsi vitamin B12 complex secara rutin
Cara Mencegah Kejang pada Otot
Agar tidak mengalami kejang pada otot, kita dapat melakukan hal-hal berikut ini secara rutin sebagai tindakan pencegahan:
- Melakukan olahraga yang meningkatkan fleksibilitas
- Meregangkan otot secara teratur
- Rajin minum air putih, minimal 2 liter sehari
- Menghindari alkohol dan kafein
- Menghindari kegiatan olahraga dalam cuaca panas
- Mengenakan sepatu yang sesuai dengan kaki sehingga memberikan kenyamanan
- Menjaga berat badan yang ideal
- Olahraga ringan sebelum tidur untuk mencegah kram kaki di malam hari
- Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kejang pada otot sebagai efek sampingnya
- Gunakan bantal yang menjaga jari-jari kaki tetap mengarah ke atas selama tidur telentang untuk menghindari kram kaki
Itulah penyebab kejang pada otot serta gejala dan cara mengobatinya. Semoga artikel ini membantu Anda terhindar atau terjaga dari kejang pada otot, ya!
(khq/fds)











































