Cara Menghitung BMR, Manfaat, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Cara Menghitung BMR, Manfaat, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Adelaide Wreta - detikHealth
Jumat, 13 Jan 2023 17:06 WIB
Cara Menghitung BMR, Manfaat, dan Faktor yang Mempengaruhinya
Foto: Pablo Merchán Montes/Unsplash
Jakarta -

Pernah mendengar BMR? BMR merupakan angka atau perhitungan yang mengukur kebutuhan kandungan dalam suatu tubuh. Biasanya, BMR dijadikan patokan bagi seseorang, terutama mereka yang tengah melakukan diet ketat, untuk meningkatkan atau mengurangi asupan kandungannya.

Bagaimana cara menghitung BMR dan apa manfaat yang diberikannya? Simak artikel berikut ini!

Apa Itu BMR?

Basal Metabolic Rate (BMR) adalah angka yang mengukur kalori minimum yang dibutuhkan tubuh agar bagian-bagian dalam tubuh dapat berfungsi secara normal. Seperti dikutip dari situs WebMD, sejumlah fungsinya meliputi:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Memompa darah ke seluruh tubuh
  • Mencerna makanan
  • Bernapas
  • Menjaga temperatur tubuh tetap stabil
  • Menumbuhkan rambut dan meregenerasi kulit
  • Menjaga keseimbangan kandungan yang beragam dalam tubuh

Mengutip situs Medical News Today, banyak orang menganggap BMR dan Resting Metabolic Rate (RMR) adalah dua hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. BMR mengestimasi kalori minimal yang dibutuhkan seseorang per harinya, sedangkan RMR mengestimasi kalori yang terbakar selama periode nonaktif.

Pentingnya Mengetahui BMR

BMR mengukur kalori minimum yang dibutuhkan, sedangkan RMR mengukur kalori yang terbakar selama istirahat. Kedua hal ini merupakan informasi yang penting untuk membantu seseorang dalam mengatur atau menjaga keseimbangan berat badan mereka.

ADVERTISEMENT

Jika seseorang mencoba menurunkan berat badan, menghitung BMR dan RMR mereka dapat membantu mengetahui berapa banyak kalori yang harus dikurangi setiap hari. Dalam sejumlah kasus, BMR dan RMR menjadi patokan bagi seseorang untuk mengkonsumsi kalori dalam batas angka yang disediakan saja.

Sebaliknya, ketika BMR dan RMR digunakan untuk menambah berat badan, BMR dan RMR akan membantu menentukan penambahan kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghitung BMR.

Cara Menghitung BMR

Secara singkat, BMR sama dengan Kebutuhan Kalori Basal (KKB). Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cara menghitung BMR adalah berikut ini:

1. Ketahui Ukuran Tubuh

Langkah pertama dalam cara menghitung BMR adalah mengetahui ukuran tubuh terlebih dahulu. Berbagai ukuran tubuh ini meliputi ukuran tinggi badan (TB) dalam satuan cm, berat badan (BB) dalam satuan kg, dan berat badan ideal (BBI) dengan perhitungan:

BBI= (TB-100)-(10% dari hasil TB-100)

2. Perhitungan KKB

Langkah selanjutnya setelah mengetahui semua ukuran tubuh kita adalah melakukan perhitungan KKB. Angka kalori yang digunakan untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Untuk laki-laki menggunakan 30 kkal (kalori), sedangkan perempuan menggunakan 25 kkal. Setelah itu, perhitungan KKB dapat dilakukan dengan cara:

  • Laki-laki: 30 kkal x BBI
  • Perempuan: 25 kkal x BBI

Selain dengan cara di atas, kita juga bisa menggunakan persamaan Mifflin-St Jeor sebagai cara menghitung BMR, yaitu:

  • Laki-laki: (9.99 x berat) + (6.25 x tinggi) - (4.92 x umur) + 5
  • Perempuan: (9.99 x berat) + (6.25 x tinggi) - (4.92 x umur) - 161

Jika menginginkan cara menghitung BMR yang lebih praktis, kita juga dapat menggunakan kalkulator BMR dan RMR. Cara ini pada dasarnya memang memungkinkan di zaman dan teknologi yang serba maju, beda dengan dulu yang serba manual.

Faktor yang Mempengaruhi BMR

BMR dipengaruhi oleh sejumlah faktor tubuh, seperti dikutip dari situs Better Health Channel:

1. Ukuran Tubuh

Faktor pertama yang mempengaruhi BMR adalah ukuran tubuh. Umumnya, tubuh orang dewasa yang lebih besar memiliki lebih banyak jaringan metabolisme dan BMR yang lebih besar.

2. Jumlah Jaringan Otot Tanpa Lemak

Jumlah jaringan otot tanpa lemak juga berpengaruh terhadap BMR. Faktanya, otot tanpa lemak dapat membakar kalori dengan cepat.

3. Jumlah Lemak Tubuh

Faktor selanjutnya adalah jumlah lemak tubuh. Pasalnya, sel-sel lemak yang lamban membakar kalori jauh lebih sedikit daripada kebanyakan jaringan dan organ tubuh lainnya.

4. Kelaparan

Makan terlalu sedikit kalori mendorong tubuh untuk memperlambat metabolisme yang berfungsi menghemat energi. BMR dapat turun hingga 15 persen dan jika jaringan otot tanpa lemak juga hilang sehingga hal ini semakin mengurangi BMR.

5. Usia

Faktor ke-5 adalah usia. Metabolisme seseorang yang melambat seiring bertambahnya usia tidak hanya menandakan kehilangan jaringan otot, tetapi juga perubahan hormon dan neurologis.

6. Pertumbuhan

Bayi dan anak-anak memiliki kebutuhan kalori yang lebih tinggi karena kebutuhan energi pertumbuhan dan sekaligus energi untuk mempertahankan suhu tubuh mereka jauh lebih besar.

7. Jenis Kelamin

Berikutnya adalah jenis kelamin. Umumnya, laki-laki memiliki metabolisme yang lebih cepat daripada perempuan karena ukuran tubuhnya yang cenderung lebih besar.

8. Predisposisi Genetik

BMR juga dipengaruhi oleh predisposisi genetik. Artinya, sebagian tingkat metabolisme kita ditentukan oleh gen dari keluarga.

9. Hormonal dan Saraf

BMR dikendalikan oleh sistem saraf dan hormonal. Ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi seberapa cepat atau lambat tubuh membakar kalori.

10. Suhu Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi BMR berikutnya adalah suhu lingkungan. Jika suhu terlalu rendah atau tinggi, tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu tubuh normalnya dan hal ini berpotensi meningkatkan BMR.

11. Infeksi atau Penyakit

BMR dapat meningkat karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk membangun jaringan baru dan menciptakan respon imun terhadap penyakit. Karena itu, infeksi atau penyakit juga menjadi faktor yang mempengaruhi BMR.

12. Jumlah Aktivitas Fisik

Otot yang bekerja keras membutuhkan banyak energi untuk dibakar. Olahraga teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengajarkan tubuh untuk membakar kalori pada tingkat yang lebih cepat, bahkan ketika beristirahat.

13. Obat-obatan

Faktor ke-13 yang mempengaruhi BMR adalah obat-obatan. Pasalnya, senyawa kimia yang bisa terapat di obat, seperti kafein atau nikotin dapat meningkatkan BMR.

14. Kekurangan Makanan

Faktor terakhir adalah kekurangan makanan. Biasanya, diet rendah yodium dapat mengurangi fungsi tiroid dan memperlambat metabolisme.

Itulah artikel terkait BMR, mulai dari pengertian, cara menghitung BMR, manfaat, hingga faktor yang mempengaruhinya. Yuk, perhatikan BMR yang diperlukan tiap harinya untuk menjaga tubuh tetap fit dan berenergi.




(khq/fds)

Berita Terkait