Mengetahui kadar gula darah normal menurut usia penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Jangan biarkan penyakit mudah menyerang karena kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Di sini akan kita ulas mengenai cara mengecek kadar gula darah, mulai dari mengetahui tabel kadar gula darah normal menurut usia, kadar gula darah tanpa diabetes, hingga dampak yang terjadi jika gula darah tidak terkontrol.
Tabel Kadar Gula Darah Normal Menurut Usia
Kadar gula darah normal secara umum dibagi dalam tiga kelompok usia. Kadar gula darah normal pun dibedakan menjadi kadar gula darah puasa dan kadar gula darah sesudah dan sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu jenis makanan, aktivitas fisik, konsumsi obat, dan lainnya. Pada usia anak-anak, kadar gula darah akan cenderung lebih tinggi dan mudah berubah karena perubahan hormon tertentu.
Berikut ini tabel kadar gula darah normal menurut usia yang dilansir dari laman Siloam Hospital.
Foto: Roshma Widiyani/detikcom |
Kadar Gula Darah Normal Orang Tanpa Diabetes
Kita pun perlu mengetahui kadar gula darah normal tanpa diabetes yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu gula darah puasa dan gula darah sewaktu.
1. Gula Darah Puasa (GDP)
Dilansir dari laman RSUD dr Loekmono Hadi, GDP adalah kadar gula darah seseorang tanpa mengonsumsi makanan apapun. Sebelum menjalani tes, Anda harus berpuasa antara 8-12 jam terlebih dahulu.
Kadar gula darah puasa dinilai normal jika masih di bawah 100 mg/dL, dan dikatakan prediabetes jika kadarnya antara 100 hingga 125 mg/dL. Seseorang dikatakan dalam kondisi diabetes melitus tipe 2 jika kadar GDP di atas 126 mg/dL.
2. Gula Darah Sewaktu (GDS)
Dilansir dari Jurnal Nursing Update Stikes Ngudia Husada Madura Volume 1 No 2 tahun 2020, gula darah sewaktu adalah pemeriksaan kadar gula darah yang dilakukan seketika tanpa harus berpuasa atau melihat makanan yang terakhir dimakan. Nilai rujukan glukosa darah sewaktu adalah ≤110 mg/dl.
GDS dikatakan normal jika berada pada angka 80-180 mg/dl. Angka 80-144 mg/dl berarti dianggap ideal, 145-179 mg/dl masih dianggap dalam kondisi cukup ideal, sedangkan angka 180 mg/dl dikatakan buruk, meski masih dirasa aman.
Faktor Penyebab Perubahan Kadar Gula Darah
Sebelumnya sempat kita bahas mengenai sejumlah faktor penyebab perubahan kadar gula darah, antara lain aktivitas fisik, makanan dan obat-obatan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai faktor-faktor tersebut berdasarkan situs diabetes.co.uk.
1. Aktivitas Fisik
Olahraga atau aktivitas dengan tenaga yang meningkat dapat menyebabkan perubahan kadar glukosa darah. Aktivitas fisik ini dapat mempengaruhi sensitivitas insulin hingga 48 jam. Jika Anda biasanya aktif hampir setiap hari, gula darah bisa lebih tinggi saat tidak melakukan aktivitas sama sekali.
2. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Makanan berprotein juga dapat mempengaruhi kadar gula darah, namun lebih lambat daripada karbohidrat. Minuman manis dan alkohol juga dapat mempengaruhi kadar gula hingga beberapa jam setelah berhenti minum.
3. Konsumsi Obat
Cara pengobatan atau jenis obat yang berbeda dapat mempengaruhi kadar gula darah. Lupa mengkonsumsi obat atau minum obat secara tidak teratur juga dapat menyebabkan kadar gula berfluktuasi.
4. Suntikan
Bagian tubuh yang pernah mendapatkan suntikan bisa mempengaruhi seberapa cepat insulin diserap. Pada bagian tubuh tertentu, insulin bisa lebih cepat diserap. Jika Anda melatih otot di dekat tempat Anda terakhir kali disuntik, itu bisa menyebabkan insulin Anda diserap lebih cepat.
5. Kondisi
Kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi kadar glukosa darah, misalnya siklus menstruasi wanita dapat mempengaruhi kadar gula, kehamilan mempengaruhi target rentang kadar glukosa darah.
Stres, kelelahan dan penyakit juga dapat mempengaruhi kadar gula secara signifikan. Bagi penderita gastroparesis, pengosongan lambung yang tertunda dapat menyebabkan kadar gula yang kurang dapat diprediksi.
Dampak Kadar Gula Darah Tidak Terkontrol
Terutama bagi penderita diabetes atau seseorang yang berisiko pada penyakit tersebut, harus mengontrol gula darah dengan baik. Dilansir dari Everyday Health, berikut beberapa dampak kadar gula darah yang tidak terkontrol.
- Penglihatan Anda menjadi buram dan merasa pusing.
- Merasa lebih lapar dari biasanya, tetapi berat badan menurun.
- Luka tidak kunjung kering dan penyembuhannya lama.
- Merasakan kesemutan atau mati rasa di tangan maupun kaki.
- Menjadi lemas dan kelelahan secara terus menerus.
- Mudah terserang bakteri atau jamur, terutama pada alat kelamin perempuan.
- Mengalami kulit kering, melepuh dan perubahan kulit lainnya.
- Gusi berdarah dan bengkak, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Cara Cek Gula Darah
Anda bisa mendatangi fasilitas kesehatan untuk mengecek gula darah Anda. Tetapi Anda pun bisa membeli alat pengukur gula darah sendiri. Sampel darah yang digunakan hanya sedikit, biasanya dari ujung jari Anda.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, beginilah proses kerja dari alat pengukur gula darah:
- Cuci tangan Anda dengan bersih atau gunakan kapas alkohol.
- Masukkan strip uji ke alat pengukur.
- Tusuk sisi ujung jari Anda dengan jarum (lancet) yang disertakan dalam alat tes.
- Sentuh dan tahan ujung strip tes hingga meneteskan darah.
- Pengukur akan menampilkan kadar gula darah Anda di layar setelah beberapa detik.
Demikian tadi ulasan lengkap mengenai kadar gula darah normal menurut usia, kadar gula darah puasa dan gula darah sewaktu. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi dampak negatif akibat gula darah tidak terkontrol.
(bai/fds)












































