Pada Gerakan Jalan Cepat Posisi Kaki Harus? Ini Jawabannya!

Pada Gerakan Jalan Cepat Posisi Kaki Harus? Ini Jawabannya!

Adelaide Wreta - detikHealth
Senin, 16 Jan 2023 18:30 WIB
Atlet jalan cepat Indonesia, Hendro, melakukan selebrasi setelah memasuki garis finis pada final jalan cepat 20.000 meter putra SEA Games XXIX di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/8). Hendro berhasil menyabet emas dengan catatan waktu satu jam 32 menit 11 detik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/17.
Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Jakarta -

Terkadang, kita menggunakan gerakan jalan cepat untuk dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan jalan cepat dapat digunakan entah untuk mengejar waktu, seseorang, atau mungkin sekadar ingin berjalan cepat saja.

Pernah memikirkan pada gerakan jalan cepat posisi kaki harus bagaimana? Mungkin, hal ini merupakan sesuatu yang sepele. Padahal, posisi kaki menjadi penting ketika melakukan gerakan jalan cepat, terutama dalam perlombaan.

Mengutip repositori.kemdikbud.go.id, jalan cepat sendiri adalah gerakan ke depan tanpa hubungan yang terputus dengan tanah. Dalam perlombaan jalan cepat, nomor yang diperlombakan untuk peserta putra adalah 20 dan 50 km. Sementara itu, nomor yang diperlombakan untuk peserta putri adalah 10 km. Jalan cepat menjadi salah satu nomor pada cabang atletik yang resmi diperlombakan dalam kejuaraan atletik, baik secara nasional maupun internasional.

Lantas, bagaimana posisi kaki seharusnya pada gerakan jalan cepat? Simak artikel berikut ini!

Posisi Kaki Pada Gerakan Jalan Cepat

Pada gerakan jalan cepat, posisi kaki harus menyentuh tanah sebelum kaki bagian belakang meninggalkan tanah. Ketika satu kaki dilangkahkan, kaki tersebut harus berada di tumpuan kaki yang berada di tanah. Dalam hal ini, kaki yang dilangkahkan berarti harus lurus serta lutut tidak boleh bengkok dengan tumpuan kaki yang berada dalam keadaan posisi tegak lurus.

ADVERTISEMENT

Rangkaian Gerakan Jalan Cepat

Pada gerakan jalan cepat, posisi kaki harus meliputi empat rangkaian gerakan berikut ini:

1. Start

Salah satu rangkaian gerakan jalan cepat adalah start atau awal mula gerakan. Start pada gerakan jalan cepat dapat dilakukan dengan berdiri karena start dalam jalan cepat tidak memiliki pengaruh yang berarti atau teknik khusus.

Sikap start yang umum digunakan terdapat pada aba-aba "bersedia." Peserta menempatkan posisi kaki kiri berada di belakang garis start, sedangkan kaki kanan ditempatkan di samping belakang kaki kiri dengan badan yang agak condong ke depan dan juga kedua lengan rileks. Ketika aba-aba "ya" muncul, kaki kanan dilangkahkan ke depan dan disusul dengan kaki kiri agar terus berjalan.

2. Langkah

Pada gerakan jalan cepat, langkah kita harus dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki yang diayunkan ke depan lutut. Selanjutnya, tumit perlu menyentuh tanah terlebih dahulu dan diganti dengan kaki ayun. Hal ini dilakukan seterusnya dengan kaki yang menumpu sehingga tidak ada bagian melayang dalam gerakan jalan cepat.

3. Ayunan Lengan

Selanjutnya adalah ayunan lengan. Pada ayunan lengan, siku ditekuk kurang lebih 90 derajat. Ayunan lengan kiri mengarah ke depan, bersamaan dengan mengangkat paha dan juga kaki kanan sehingga tercipta pasangan koordinasi kiri kanan.

4. Finish

Terakhir adalah finish. Tidak ada teknik khusus pada finish jalan cepat. Biasanya, kita cukup jalan terus hingga melewati garis finish.

Keuntungan dari Posisi Kaki yang Tepat dalam Gerakan Jalan Cepat

Mengingat pada gerakan jalan cepat posisi kaki harus diperhatikan, tentu ada keuntungan yang diperoleh darinya. Menurut studi yang dilakukan Cairns dan teman-temannya, seperti dikutip dari hmpgloballearningnetwork.com, jalan cepat membuat pergerakan otot mata kaki yang lebih baik sehingga memungkinkan jinjit terjadi, pergerakan lutut hingga kaki yang lebih lurus, hingga pergerakan pinggul dan gerakan sendi pinggul yang lebih baik.

Selain itu, atlet yang melakukan jalan cepat lebih menunjukkan aktivitas otot yang lebih baik dalam fase akhir gerakan kaki yang diayunkan ketika berjalan, fase tengah ketika bobot tubuh ditopang satu kaki, dan ketika kaki siap melangkah serta diawali dengan tumit yang terangkat dari permukaan. Dikutip dari nytimes.com, atlet jalan cepat juga jarang mengalami cedera seperti kelainan pada tulang tempurung lutut atau nyeri di sepanjang tulang kering bagian dalam.

Dalam dunia kesehatan, posisi kaki yang tepat dalam gerakan jalan cepat dapat berimbas pada banyak hal. Manfaatnya meliputi perpanjangan jangka hidup, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, hingga menurunkan risiko penyakit jantung, demensia, dan diabetes tipe II.

Secara singkat, pada gerakan jalan cepat, posisi kaki harus diperhatikan untuk memperoleh manfaat terbaik. Jika menggunakan posisi kaki yang tepat, kita mungkin dapat merasakan manfaatnya yang terkait erat dengan kesehatan tubuh. Yuk, mulai mencoba jalan cepat!




(khq/fds)