Pembengkakan jantung atau yang disebut cardiomegaly terjadi karena banyak penyebab. Apa saja gejalanya serta bagaimana cara mengobati dan mencegahnya? Simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Pembengkakan Jantung
Pembengkakan jantung atau cardiomegaly adalah jantung yang membesar. Dilansir dari Medical News Today, pembengkakan jantung bukan termasuk penyakit, tapi merupakan pertanda dari kondisi lain.
Banyak orang dengan jantung yang sedikit membesar tidak menyadari gejala dan penyebabnya. Sebagian orang dapat sembuh dari pembengkakan jantung tanpa pengobatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, sebagian orang mengalami pembengkakan jantung secara permanen dan harus menjalani berbagai penanganan. Penanganan ini bisa sampai pada pembedahan karena ukuran pembengkakan sudah tidak wajar.
Selain berhubungan dengan penyakit lain, pembengkakan jantung juga bisa diakibatkan kondisi kesehatan lain. Ukuran jantung yang membesar diketahui setelah dokter mendiagnosis melalui tes pencitraan seperti sinar X.
Penyebab Pembengkakan Jantung
Dilansir dari laman Mayo Clinic dan Medical News Today, penyebab pembengkakan jantung meliputi:
Riwayat Serangan Jantung
Serangan jantung bisa merusak jaringan parut dan struktur jantung lainnya. Hal ini dapat mempersulit jantung untuk memompa cukup darah ke tubuh. Ketegangan dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan akhirnya gagal jantung.
Kondisi Bawaan
Kondisi jantung yang cacat sejak lahir seperti masalah pada struktur dan fungsi jantung dapat menyebabkan otot jantung menjadi lebih besar dan lemah.
Cardiomyopathy
Cardiomyopathy atau penyakit otot jantung sering membuat jantung kaku atau tebal. Ini dapat mempersulit jantung untuk memompa darah.
Efusi Perikardial
Efusi perikardial adalah penumpukan cairan di kantung di sekitar jantung. Kumpulan cairan di kantung sekitar jantung dapat menyebabkan pembesaran jantung yang dapat dilihat pada rontgen dada.
Anemia
Kekurangan sel darah merah rendah akan membawa kadar oksigen yang rendah ke jaringan tubuh. Akibatnya jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi membuat jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketegangan ini dapat menyebabkan otot jantung tumbuh lebih besar dan menjadi lemah.
Hipertensi Paru-paru
Tekanan darah tinggi pada arteri di paru-paru juga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Ketegangan dapat menyebabkan penebalan atau pembesaran sisi kanan jantung.
Penyakit Katup Jantung
Jantung memiliki empat katup yang dapat menjaga aliran darah ke arah yang benar. Penyakit atau kerusakan salah satu katup dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan ruang jantung menjadi lebih besar.
Hemokromatosis
Hemokromatosis atau terlalu banyak zat besi dalam tubuh menyebabkan penumpukan di berbagai organ, termasuk jantung. Hal ini dapat menyebabkan ruang jantung kiri bawah membengkak.
Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung.
Amiloidosis Jantung
Amiloidosis jantung atau penyakit langka yang menyebabkan protein yang disebut amiloid terkumpul di dalam darah dan tersangkut di organ tubuh, termasuk jantung. Endapan protein amiloid di jantung menyebabkan penebalan dinding jantung yang ireversibel. Jantung harus bekerja lebih keras untuk mengisi darah.
Latihan Aerobik
Pada beberapa atlet, jantung membesar adalah respons terhadap olahraga yang sering dan lama. Biasanya pembesaran jantung jenis ini tidak dianggap sebagai penyakit dan tidak memerlukan pengobatan.
Lemak di Sekitar Jantung
Penumpukan lemak di sekitar jantung juga dapat terlihat pada rontgen dada. Hal ini membuat jantung terlihat lebih besar. Tidak ada pengobatan yang diperlukan, kecuali ada masalah lain.
Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol atau menggunakan narkoba secara berlebihan dapat menyebabkan bentuk cardiomegaly ringan.
Stres Ekstrem
Stres dapat menyebabkan cardiomyopathy akibat stres akut. Penyakit ini bisa menyebabkan pembengkakan jantung.
Kehamilan
Jantung terkadang bisa menjadi lebih besar saat melahirkan. Jenis pembengkakan jantung ini disebut cardiomyopathy peripartum.
Infeksi
Infeksi virus pada jantung bisa mengakibatkan ukuran jantung membesar.
Gejala Pembengkakan Jantung
Banyak kasus pembengkakan jantung tidak disertai gejala yang tampak. Namun sebagian orang merasakan gejala sebagai berikut:
- Sesak napas, terutama saat berbaring telentang dan saat bangun tidur
- Irama jantung tidak teratur (aritmia)
- Pembengkakan (edema) di perut atau di kaki
- Batuk
- Pusing
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Pingsan.
Pengobatan Pembengkakan Jantung
Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan melakukan diagnosis dengan cara melihat jantung Anda dengan pencitraan. Selain itu, dokter akan mencari penyebab berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan.
Sebagian orang bisa sembuh dari pembengkakan jantung dengan sendirinya. Namun jika ditemukan masalah serius, maka dokter akan memberikan penanganan, mulai dari perawatan di rumah, pemberian obat hingga pembedahan.
Perawatan di Rumah
Jika pembengkakan jantung bersifat ringan, dokter mungkin akan menyarankan agar Anda melakukan perawatan di rumah dengan melakukan pola hidup sehat, antara lain:
- Makan banyak sayuran, buah-buahan dan makanan gandum
- Mengurangi atau menghindari garam
- Membatasi lemak jenuh
- Berolahraga secara teratur dan mengatur berat badan
- Menghindari atau membatasi alkohol dan kafein
- Mengontrol faktor risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas dan hipertensi.
Obat-obatan
Beberapa obat yang mungkin diberikan dokter untuk seseorang dengan pembengkakan jantung, yaitu:
1. Diuretik
Obat ini digunakan untuk mengurangi jumlah natrium dan air dalam tubuh, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
2. Obat Tekanan Darah
Obat penghambat beta, penghambat enzim pengubah angiotensin atau penghambat reseptor angiotensin II dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
3. Pengencer Darah
Obat pengencer darah (antikoagulan) dapat diberikan untuk mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
4. Antiaritmia
Obat antiaritmia digunakan untuk membantu mengontrol detak jantung.
Pembedahan
Selain obat-obatan, dokter mungkin melakukan pembedahan atau prosedur lain untuk menangani pembengkakan jantung.
1. Alat Pacu Jantung
Dokter mungkin akan menanam alat pacu jantung di dekat tulang selangka Anda. Satu atau lebih kabel berujung elektroda dipasang dari alat pacu jantung melalui pembuluh darah ke jantung bagian dalam.
Jika detak jantung terlalu lambat atau berhenti, alat pacu jantung akan mengirimkan impuls listrik yang merangsang jantung untuk berdetak dengan kecepatan tetap.
2. Implantable Cardioverter-Defibrillator (ICD)
Jika pembengkakan jantung berkaitan dengan aritmia atau pasien berisiko mengalami kematian mendadak, ahli bedah dapat menanamkan ICD atau sebuah unit bertenaga baterai yang ditempatkan di bawah kulit dekat tulang selangka seperti alat pacu jantung.
3. Operasi Katup Jantung
Jika pembengkakan jantung disebabkan penyakit katup jantung, maka akan dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup yang terserang.
4. Operasi Bypass Jantung
Jika pembengkakan jantung disebabkan oleh penyumbatan di arteri koroner, operasi bypass jantung ini dapat dilakukan untuk mengalihkan aliran darah di sekitar arteri yang tersumbat.
5. Alat Bantu Ventrikel Kiri
Pemasangan Left Ventricular Assist Device (LVAD) atau alat bantu ventrikel kiri dilakukan jika Anda mengalami gagal jantung. Pompa mekanis implan ini digunakan untuk membantu pompa jantung Anda.
6. Transplantasi Jantung
Transplantasi jantung dilakukan jika pembengkakan jantung tidak dapat diobati dengan cara lain. Namun karena kekurangan donor jantung, orang yang sakit kritis mungkin harus menunggu lama untuk menjalani transplantasi jantung.
Cara Mencegah Pembengkakan Jantung
Cara mencegah pembengkakan jantung bisa dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter jika ada kemungkinan risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Mengelola kondisi yang terkait dengan cardiomegaly, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur apnea.
- Lakukan gaya hidup sehat dengan berhenti merokok, menjaga berat badan agar tidak obesitas, makan makanan bergizi seimbang, dan tetap aktif secara fisik.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari alkohol.
- Jangan gunakan obat-obatan terlarang.
Itulah tadi ulasan mengenai penyebab pembengkakan jantung. Sebagian orang tidak mengalami gejala yang begitu jelas, tetapi ada juga yang merasakan gejala parah hingga harus menjalani pembedahan. Mulai sekarang, lakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari pembengkakan jantung.
(bai/fds)











































