Penyakit autoimunitas berbahaya karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Penyakit autoimunitas adalah salah satu permasalahan kesehatan yang menghampiri beberapa orang.
Dalam artikel ini, kita akan mengetahui lebih dalam tentang penyakit autoimunitas. Bagi kamu yang ingin mendapatkan informasi selengkapnya, mari simak pembahasannya di bawah ini!
Apa Itu Penyakit Autoimunitas?
Dilansir dari Healthline, autoimunitas adalah kondisi di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri. Contohnya, sistem metabolisme yang menyerang sel tubuh sendiri karena berpikiran bahwa itu merupakan benda asing atau infeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi diri dari bakteri dan virus. Pada penyakit autoimunitas, sistem kekebalan tubuh salah mengira bagian tubuh sehingga malah menyerang tubuh sendiri.
Mengapa Penyakit Autoimunitas Berbahaya?
Kondisi autoimunitas berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh kondisi autoimunitas ini, di antaranya diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, dan lupus.
Penyakit-penyakit tersebut dalam menimbulkan dampak yang buruk bagi penderitanya. Autoimunitas berbahaya karena seseorang yang memiliki kondisi autoimunitas lebih berisiko untuk terkena penyakit tersebut.
Penyebab Munculnya Penyakit Autoimunitas
Dilansir dari My Cleveland Clinic, penyebab pasti penyakit autoimunitas hingga saat ini tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan potensi seseorang terkena kondisi autoimunitas, di antaranya:
- Penggunaan obat-obatan.
- Memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit autoimunitas.
- Merokok.
- Sudah memiliki satu penyakit autoimunitas dan berpotensi terkena yang lain.
- Terpapar racun.
- Wanita, karena orang yang memiliki penyakit autoimunitas kebanyakan adalah wanita.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Infeksi.
Gejala Penyakit Autoimunitas
Ada berbagai gejala atau ciri yang menandakan penyakit autoimunitas secara umum. Dikutip dari laman Healthline, berikut ini adalah beberapa gejala penyakit autoimunitas:
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Bengkak dan kemerahan.
- Demam ringan.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi penuh.
- Mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki.
- Rambut mengalami kerontokan.
- Muncul ruam pada kulit.
Jenis Penyakit Autoimunitas
Terdapat beberapa penyakit yang paling umum yang terkait dengan kondisi autoimunitas yang dialami. Dilansir dari Healthline, berikut adalah berbagai jenis penyakit autoimunitas.
1. Diabetes Tipe 1
Pankreas berfungsi untuk memproduksi hormon insulin yang bisa mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.
2. Rheumatoid Arthritis
Dalam kondisi rheumatoid arthritis, sistem imun tubuh menyerang persendian. Serangan tersebut bisa menyebabkan kemerahan, nyeri, dan rasa kaku pada sendi sehingga penderitanya kesulitan bergerak.
3. Psoriasis
Masalah psoriasis menyebabkan sel-sel kulit berkembang dengan terlalu cepat. Hal ini akan menyebabkan munculnya bercak merah yang meradang dan timbulnya semacam sisik pada kulit.
4. Multiple Sclerosis
Kondisi multiple sclerosis akan menimbulkan kerusakan pada mielin, yaitu lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf. Kerusakan yang terjadi akan memperlambat proses transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan mati rasa, lemas, masalah keseimbangan, dan kesulitan untuk berjalan.
5. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Lupus awalnya digambarkan sebagai penyakit kulit karena kondisi ruam yang ditimbulkan. Namun, sebenarnya penyakit ini menyerang banyak organ, termasuk persendian, otak, ginjal, dan jantung.
6. Radang Usus
Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada lapisan dinding usus. Penyakit crohn dan kolitis ulserativa adalah dua contoh peradangan yang terjadi pada organ usus.
7. Penyakit Addison
Penyakit addison akan mempengaruhi kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon kortisol, aldosteron, dan androgen. Gejala dari penyakit ini berupa rasa lemas, lelah, penurunan berat badan, dan gula darah rendah.
8. Penyakit Graves
Penyakit graves menyerang kelenjar tiroid yang menyebabkannya memproduksi terlalu banyak hormon. Memiliki terlalu banyak hormon dapat meningkatkan aktivitas tubuh, gugup, detak jantung yang cepat, intoleransi panas, dan penurunan berat badan.
9. Sindrom Sjogren
Sindrom sjogren menyerang kelenjar yang memberikan pelumasan pada mata dan mulut. Kondisi ini akan menimbulkan kondisi mata dan mulut yang kering serta bisa mempengaruhi kulit.
10. Tiroiditis Hashimoto
Kondisi ini menyerang produksi hormon tiroid yang menjadi rendah dan kekurangan. Gejala dari kondisi tiroiditis hashimoto meliputi penambahan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, rambut rontok, dan pembengkakan tiroid.
11. Miastenia Gravis
Kondisi ini bisa mempengaruhi impuls saraf yang membantu otak untuk mengendalikan otot. Gangguan pada impuls saraf tersebut akan menyebabkan komunikasi dari saraf ke otot terganggu.
12. Vaskulitis Autoimun
Vaskulitis autoimun terjadi saat sistem imun menyerang pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan sempitnya pembuluh arteri dan vena sehingga darah yang mengalir hanya sedikit.
13. Anemia Pernisiosa
Kondisi ini menyebabkan kekurangan protein yang disebabkan oleh sel-sel di lapisan lambung, yang merupakan faktor intrinsik yang dibutuhkan usus kecil untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan seseorang mengalami anemia.
14. Penyakit Celiac
Orang dengan penyakit celitidak bisa makan makanan yang mengandung gluten, protein dalam gandum, dan produk biji-bijian. Ketika gluten ada dalam usus kecil, sistem imun akan menyerang bagian saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan.
Apakah Penyakit Autoimunitas Bisa Sembuh Total?
Dilansir dari Healthline, berbagai pengobatan yang dilakukan tidak dapat menyembuhkan total penyakit autoimunitas. Namun, pengobatan bisa mengendalikan respons imun yang terlalu aktif dan mengurangi peradangan sehingga rasa sakit berkurang.
Obat yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit ini meliputi:
- Obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen dan naproxen.
- Obat penekan kekebalan.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Autoimunitas?
Dilansir dari My Cleveland Clinic, penyakit autoimunitas tidak selalu bisa dicegah. Namun, ada beberapa hal yang bisa menurunkan faktor risiko penyakit autoimunitas, yaitu:
- Olahraga secara konsisten.
- Tidak merokok.
- Konsumsi makanan yang sehat.
- Menghindari toksin.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa penyakit autoimunitas berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Penyakit yang muncul tersebut disebabkan oleh sistem imun tubuh yang menyerang sel-sel tubuh sendiri.
(khq/fds)











































