Inilah Kunci Pertama yang Harus Dikuasai Dalam Lari Jarak Pendek

Inilah Kunci Pertama yang Harus Dikuasai Dalam Lari Jarak Pendek

Rully Desthian Pahlephi - detikHealth
Rabu, 18 Jan 2023 16:06 WIB
Inilah Kunci Pertama yang Harus Dikuasai Dalam Lari Jarak Pendek
Foto: Jenny Hill/Unsplash
Jakarta -

Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah start atau gerakan tolakan. Hal ini bisa menentukan kesuksesan seseorang dalam menjalani olahraga lari jarak pendek.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, lari adalah bergerak dari satu titik ke titik lainnya dengan cepat. Lari jarak pendek memiliki 3 nomor, yaitu lari 100 meter, 200 meter, hingga 400 meter.

Lari jarak pendek adalah salah satu cabang olahraga atletik yang dipertandingkan dalam ajang olimpiade. Setiap atlet saling bersaing untuk bisa berlari jarak pendek secepat mungkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari simak pembahasannya di bawah ini sampai habis!

Kunci Pertama Dalam Lari Jarak Pendek

Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah adalah posisi start. Dijelaskan dalam buku PJOK SMA oleh Holilul Rohman, start adalah satu persiapan awal sebelum melakukan gerakan berlari.

ADVERTISEMENT

Tujuan utama dari posisi start dalam lari jarak pendek adalah untuk mengoptimalkan pola lari cepat. Kesalahan atau keterlambatan saat menjalani posisi start akan merugikan pelari karena mereka akan tertinggal dengan pelari lainnya.

Teknik Dasar Lari Jarak Pendek

Dikutip dari buku PJOK SMA, ada 3 jenis teknik dasar yang wajib dipelajari agar bisa melakukan olahraga lari jarak pendek dengan baik dan benar. Ketiga teknik dasar tersebut adalah teknik start, teknik saat berlari, dan teknik saat memasuki garis finish.

1. Teknik Start

Seorang pelari jarak pendek harus melakukan persiapan awal sebelum mulai berlari yang dinamakan start. Hal ini bertujuan agar seorang pelari bisa mengoptimalkan pola lari cepat.

Teknik start dilakukan dengan bersikap dalam 3 jenis aba-aba. 3 jenis aba-aba itu adalah bersedia, siap, dan ya.

Aba-aba Bersedia:

  • Pelari menempatkan diri ke garis start.
  • Kaki ditempatkan di balok start (kaki yang kuat ditempatkan di depan).
  • Berlutut (lutut kaki belakang menempel di lintasan, lutut kaki depat bernatung lemas).
  • Tangan diletakkan tepat di belakang garis start.
  • Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
  • Pandangan ke bawah, sekitar 1 meter dari garis start.
  • Tubuh rileks.

Aba-aba Siap:

  • Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang sedikit lebih tinggi dari bahu.
  • Saat pinggul terangkat disertai dengan terangkatnya lutut kaki belakang dari tanah sehingga tungkai depan 90 derajat dan sudut tungkai belakang berkisar dari 100 derajat hingga 120 derajat.
  • Kepala rendah, leher tetap kendor, pandangan ke bawah 1-1,5 meter di muka garis start.
  • Lengan tetap lurus dan berat badan bergeser bertumpu pada kedua lengan.
  • Pada waktu mengangkat panggul, ambillah napas dengan dalam.
  • Konsentrasi pikiran dipusatkan pada bunyi aba-aba berikutnya.

Aba-aba Ya:

  • Mengayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
  • Kaki kiri menolak dengan kuat, kaki kanan melangkah secepat mungkin.
  • Berat badan harus meluncur lurus ke depan dari sikap jongkok ke sikap lari.
  • Langkah kaki makin lama makin melebar, enam sampai sembilan langkah pertama adalah langkah peralihan dari posisi start ke langkah lari dengan kecepatan penuh.

2. Teknik Gerakan Lari

Teknik ini juga merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kesuksesan seseorang dalam olahraga jarak pendek. Dibutuhkan keseimbangan tubuh dan koordinasi yang baik sehingga bisa mendapatkan kecepatan lari yang baik dan stabil.

Berikut adalah cara untuk melakukan teknik lari:

  • Kaki bertolak dengan kuat sampai terkejang lurus.
  • Lutut diangkat setinggi panggul. Tungkai mengayun ke depan untuk mencapai langka lebar (lebar langkah sesuai dengan panjang tungkai).
  • Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25-30 derajat.
  • Lengan bergantung di samping tubuh secara wajar. Siku-siku ditekuk kira-kira 90 derajat. Tangan menggenggam dalam keadaan yang rileks.
  • Punggung lurus dan segaris dengan kepala.
  • Pandangan lurus ke depan.

Ada dua fase saat berlari dengan cepat, yaitu:

  • Fase topang, bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan memperkecil hambatan ketika kaki menyentuh tanah.
  • Fase melayang, yaitu bertujuan untuk mempersiapkan penempatan kaki yang efektif ketika menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.

3. Teknik Saat Memasuki Garis Finish

Melewati garis finish adalah hal yang paling menentukan menang atau kalahnya seorang pelari jarak pendek. Maka dari itu, gerakan pencapaian garis finish perlu diperhatikan dengan lebih serius.

Ada 3 cara untuk melewati garis finish, yaitu:

  • Lari terus tanpa mengubah arah.
  • Mencondongkan badan ke depan dan kedua tangan diayunkan ke bawah belakang.
  • Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan.

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah teknik start. Posisi start yang benar akan membantu seorang pelari untuk mengoptimalkan proses lari jarak pendek.




(khq/fds)

Berita Terkait