Mengenal Diet Intermittent Fasting, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Mengenal Diet Intermittent Fasting, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Agnes Z. Yonatan - detikHealth
Selasa, 07 Feb 2023 14:43 WIB
Mengenal Diet Intermittent Fasting, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Foto: Getty Images/iStockphoto/clubfoto
-

Intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang belakangan ini menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia.

Diet satu ini mengkombinasikan waktu makan dengan waktu puasa, sehingga kamu tetap bisa makan apa pun yang kamu mau meski sedang diet.

Untuk kamu yang penasaran, mari belajar bersama-sama mengenai intermittent fasting, mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara melakukannya agar sukses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Intermittent Fasting

Dilansir dari laman Healthline, intermittent fasting adalah metode diet dengan mengatur periode makan dan periode puasa. Metode diet ini terbukti efektif untuk menurunkan berat badan.

Menurut laman Hopkins Medicine, tubuh manusia dapat beradaptasi tanpa membutuhkan asupan makanan selama berjam-jam bahkan berhari-hari.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, intermittent fasting dapat membantu membakar lemak dalam tubuh.

Berbeda dengan metode diet lainnya, intermittent fasting tidak memberi batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dimakan.

Kamu bebas memakan apapun yang kamu inginkan sebanyak apapun selama masih berada di dalam waktu yang ditentukan.

Kamu bahkan boleh makan makanan yang biasanya dihindari selama diet. Melalui intermittent fasting, kamu tidak mengatur apa yang kamu makan, melainkan kapan kamu memakannya.

Pada waktu berpuasa, kamu tidak boleh makan apa-apa. Kamu masih boleh minum air putih atau minuman bebas kalori lainnya.

Ada banyak program intermittent fasting yang bisa kamu lakukan.

Sebagai contoh, apabila kamu memilih intermittent fasting dengan periode 24 jam, artinya apabila kamu makan malam pukul 6 sore, kamu hanya boleh makan lagi keesokan harinya di jam yang sama.

Setiap orang memiliki tubuh dan kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Untuk itu, periode puasa harus ditentukan sebaik mungkin.

Meski begitu, intermittent fasting sebaiknya tidak dilakukan oleh:

  • Anak-anak dan remaja.
  • Ibu hamil atau yang sedang menyusui.
  • Penderita diabetes.
  • Mereka yang menderita eating disorder.

Manfaat Diet Intermittent Fasting

Manfaat utama dari intermittent fasting tentunya untuk menurunkan berat badan. Meski begitu, ada banyak manfaat lain yang diberikan dengan mengikuti diet intermittent fasting, yakni sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Mengingat

Penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan mengingat sesuatu.

Tidak hanya bagi manusia, efeknya juga bisa dirasakan oleh hewan.

Mereka yang menjalani intermittent fasting terbukti bisa mengingat memori verbal dengan lebih baik.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Intermittent fasting juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Metode diet ini dapat membantu meningkatkan tekanan darah dan resting heart rates yang baik bagi tubuh.

3. Meningkatkan Kemampuan Fisik

Manfaat intermittent fasting lainnya adalah meningkatkan kemampuan fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang berpuasa selama 16 jam per hari mengalami penurunan kadar lemak dan peningkatan massa otot.

4. Mencegah Obesitas dan Diabetes

Intermittent fasting juga dapat mencegah obesitas dan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas dapat menurunkan berat badannya dengan melakukan intermittent fasting.

Selain itu, intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan kadar glukosa, insulin, dan leptin yang dapat mencegah terjadinya diabetes.

Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting

Saat ini, terdapat 3 metode intermittent fasting yang banyak digunakan oleh pakar diet, yakni metode 16/8, eat-stop-eat, dan diet 5:2. Simak penjelasan ketiga metode tersebut berikut ini.

1. Metode 16/8

Cara melakukan diet intermittent fasting yang pertama adalah dengan menggunakan metode 16/8. Sesuai dengan namanya, metode ini membagi waktu menjadi 16 jam puasa dan 8 jam makan.

Dikutip dari laman Klinik Universitas Brawijaya, menurut dr. Sabrina Aulia Rahma, berpuasa selama 16 jam terbukti dapat mengubah lemak menjadi energi dan melepas keton ke dalam aliran darah. Hal inilah yang membuat berat badan turun.

Melalui program 16/8, orang-orang biasanya makan malam maksimal di jam 8 dan baru akan makan lagi siang hari keesokan harinya. Mereka sengaja melewatkan sarapan.

2. Metode Eat-Stop-Eat

Metode intermittent fasting kedua yang banyak dilakukan adalah metode eat-stop-eat.

Metode ini membolehkan kamu makan sepuasnya selama 24 jam, tapi hari berikutnya kamu harus berpuasa selama 24 jam juga.

Metode ini cukup menantang dan tidak disarankan untuk pemula. Metode eat-stop-eat bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan membuat aktivitas sehari-hari terasa berat.

3. Metode Diet 5:2

Metode diet 5:2 adalah metode di mana kamu bisa makan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu.

Namun dalam 2 hari sisanya, kamu harus berpuasa ketat. Asupan kalori maksimal dalam 2 hari berpuasa itu adalah 500 kkal pada wanita dan 600 kkal pada pria.

Kamu bebas menentukan hari puasamu. Asalkan harus ada jeda di antara hari puasa tersebut. Biasanya, banyak yang memilih hari Senin dan Kamis sebagai hari puasa.

Meski mendapat kebebasan 5 hari makan biasa, kamu juga harus tetap menjaga makanan yang masuk. Jangan makan sembarangan atau terlalu banyak.

Tips Agar Sukses Melakukan Intermittent Fasting

Melakukan intermittent fasting memang tidak mudah. Meski begitu, manfaat diet bagi kesehatan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Ini dia tips agar sukses dalam melakukan intermittent fasting.

1. Buat Jadwal yang Realistis

Tips pertama agar sukses melakukan intermittent fasting adalah dengan menyusun jadwal yang realistis.

Tidak perlu langsung berpuasa seharian penuh. Kamu bisa awali dengan program intermittent fasting yang mudah seperti 16:8.

Lama kelamaan, tubuh akan terbiasa berpuasa. Setelah itulah, baru kamu bisa susun jadwal berpuasa yang lebih panjang, seperti metode eat-stop-eat atau 5:2.

2. Banyak Minum Air

Selama berada di jam puasa, kamu tetap boleh minum air. Banyak minum air putih dan jaga tubuh agar tetap terhidrasi.

Kamu bisa ganti air putih dengan teh herbal atau minuman rendah kalori lainnya.

3. Makan Pelan dan Sering

Selama waktu makan, biasakan diri untuk makan setiap 3 jam sekali supaya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi.

Intermittent fasting akan menjadi bahaya apabila tubuh tidak memperoleh asupan kalori harian yang dibutuhkannya.

4. Susun Meal Plan

Agar diet semakin fokus dan teratur, kamu bisa susun meal plan dari jauh-jauh hari.

Dengan merencanakan setiap makanan yang hendak kamu makan, kamu tidak akan lagi tergoda dengan snack atau makanan lain yang tidak baik untuk diet.

Selain itu, kamu juga bisa siapkan makananmu dari jauh-jauh hari. Luangkan waktu di akhir pekan untuk menyiapkan makanan selama seminggu ke depan.

5. Berhenti Kalau Kamu Sulit Tidur

Apabila kamu merasa kesulitan tidur di malam hari setelah melakukan intermittent fasting, segeralah berhenti. Intermittent fasting lebih baik dilakukan oleh orang dengan pola tidur yang baik.

Itulah dia beberapa hal seputar intermittent fasting, mulai dari manfaat hingga cara melakukannya. Bagaimana, apa kamu tertarik untuk mencobanya?




(elk/inf)

Berita Terkait