Kifosis Adalah Kelainan pada Tulang yang Disebabkan Karena Berbagai Faktor Berikut

Kifosis Adalah Kelainan pada Tulang yang Disebabkan Karena Berbagai Faktor Berikut

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Selasa, 07 Feb 2023 17:59 WIB
Kifosis Adalah Kelainan pada Tulang yang Disebabkan Karena Berbagai Faktor Berikut
Ilustrasi Kifosis. Foto: Nikita Buida/Freepik
-

Kifosis adalah salah satu kelainan pada tulang belakang yang disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari kebiasaan postur yang buruk hingga usia. Kelainan ini membuat postur tubuh terlihat membungkuk.

Adakah cara mencegah kifosis? Bagaimana cara pengobatannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Kifosis?

Mengutip Siloam Hospital, kifosis adalah penyakit berupa kelainan pada tulang belakang bagian atas. Lebih tepatnya, tulang belakang bagian atas terlihat terlalu bengkok atau melengkung ke arah belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, tulang belakang manusia mempunyai lengkungan sebesar 25 sampai 45 derajat. Pada pengidap kifosis, tulang belakangnya akan melebihi batas tersebut, yaitu mencapai 50 derajat lebih.

Menurut Mayo Clinic, pada orang yang sudah berumur, kifosis sering dialami karena kelemahan pada tulang belakang. Hal ini menyebabkan tulang tertekan atau retak. Sementara, jenis kifosis lainnya bisa muncul pada bayi atau remaja karena malformasi tulang.

ADVERTISEMENT

Penyebab Kelainan Tulang Kifosis

Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang yang disebabkan karena berbagai faktor. Berikut penyebabnya berdasarkan jenis kifosis.

1. Kifosis Postural

Kifosis postural adalah salah satu gangguan postur tubuh pada anak dan remaja. Kelainan tulang postural disebabkan oleh sikap atau postur tubuh yang buruk dalam jangka waktu lama.

Contoh dari sikap yang salah yaitu membungkuk, bersandar di kursi, dan membawa tas berat.

Hal ini bisa meregangkan otot dan ligamen pendukung yang bisa meningkatkan kelengkungan tulang belakang

2. Kifosis Scheuermann

Kifosis Scheuermann merupakan jenis kifosis di mana tulang belakangnya berbentuk trapesium atau segi empat.

Seringkali, kelainan tulang belakang ini terjadi pada remaja, sebab kifosis jenis ini terjadi karena pertumbuhan tulang belakang yang bermasalah.

Menurut Mayo Clinic, tulang belakang yang tidak berkembang dengan baik, bisa keluar dari posisinya. Lengkungan kifosis Scheuermann lebih kaku dan dapat memburuk seiring dengan pertumbuhan.

3. Kifosis Kongenital

Kifosis kongenital terjadi karena ada sesuatu yang mengganggu perkembangan normal tulang belakang.

Akibatnya, dua atau lebih tulang belakang kadang bergabung jadi satu. Kifosis jenis ini merupakan kondisi bawaan sejak dalam kandungan

Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kifosis kongenital. Kondisi ini perlu ditangani secara medis agar tidak semakin memburuk seiring dengan pertumbuhan anak.

4. Pertambahan Usia

Seiring bertambahnya usia, kelengkungan tulang belakang manusia bisa meningkat.

Menurut Medical News Today, kondisi ini seringkali terjadi sebagai akibat dari kondisi yang mempengaruhi tulang, misalnya osteoporosis.

Gejala Kifosis

Orang yang mengalami kifosis merasakan gejala yang berbeda-beda. Mengutip Siloam Hospital, berikut gejala umumnya.

  1. Perbedaan tinggi bahu kanan dan kiri
  2. Otot paha bagian belakang mengencang
  3. Nyeri atau kaku di punggung
  4. Kepala cenderung terlalu membungkuk ke depan
  5. Punggung bagian atas terlihat lebih tinggi dari umumnya.
  6. Orang yang mengalami kelengkungan tulang berlebihan mungkin merasakan sakit punggung dan kekakuan

Faktor Risiko yang Meningkatkan Terjadinya Kifosis

Mengutip John Hopkins Medicine, ada dua faktor risiko orang mengalami kifosis yaitu:

  • Osteoporosis atau kepadatan tulang yang rendah
  • Genetik atau ada anggota keluarga yang menderita kondisi kifosis.

Pengobatan Kifosis

Pengobatan untuk kifosis tergantung pada jenis kifosis dan tingkat keparahan lengkungan tulang. Menurut Medical News Today, ada perawatan non bedah dan bedah.

1. Perawatan Non-Bedah

Untuk kifosis postural, pengobatan non bedah bisa membantu mencegah lengkungan memburuk.

Perawatan ini juga bisa membantu orang dengan kifosis Scheuermann jika lengkungan tulang belakang mereka kurang dari 70-75 derajat.

Perawatan ini meliputi hal-hal berikut:

- Observasi

Dalam kasus kifosis ringan, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dan melihat apakah kondisi lengkungan memburuk.

Jika tidak memburuk dan lengkungan tulang tidak menyebabkan gejala lain, pengobatan lebih lanjut mungkin tidak diperlukan.

- Terapi fisik

Terapi fisik melibatkan latihan khusus yang memperkuat otot punggung dan inti sehingga membantu mengembalikan bentuk normal tulang punggung.

- Penyangga

Dalam beberapa kasus kifosis Scheuermann, dokter bisa merekomendasikan penyangga jika tulang belakang masih bertumbuh.

- Perawatan untuk Kondisi Tertentu

Jika orang yang sudah tua menderita osteoporosis atau kondisi lain yang menyebabkan tulang belakang melemah atau berubah bentuk, maka pengobatan dilakukan pada penyebab kelengkungan tulang.

Saat dokter mengidentifikasi osteoporosis lebih awal tentu akan bisa diobati. Kemungkinan dokter merekomendasikan suplemen vitamin D, olahraga menahan beban, atau terapi hormon.

2. Perawatan Bedah

Orang dengan kifosis kongenital atau bentuk kifosis Scheuermann yang parah, mungkin membutuhkan tindakan pembedahan.

Tujuan pembedahan adalah mengurangi kelengkungan tulang belakang dan segala gejala yang terkait, seperti nyeri.

Prosedur yang diterapkan pada setiap orang bervariasi, tergantung situasinya. Jenis operasi yang umum adalah fusi tulang belakang.

Mengutip Hermina Hospital, fusi tulang belakang adalah prosedur penggabungan satu atau dua segmen tulang belakang dengan memberikan donor tulang.

Pencegahan Kifosis

Mencegah kifosis mungkin tidak akan selalu berhasil, tapi kamu bisa mengurangi kemungkinan kifosis postural dengan menjaga postur tubuh dan kesehatan punggung dengan baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan yaitu:

  1. Berolahraga secara teratur untuk menjaga otot punggung dan inti tetap kuat
  2. Menghindari membungkuk
  3. Memastikan ruangan kerja, kursi, dan meja diatur dengan baik dan nyaman
  4. Menggunakan kursi yang mendukung posisi duduk yang sehat dan ergonomis
  5. Mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D untuk mempertahankan kekuatan tulang
  6. Berhenti merokok
  7. Menghindari konsumsi alkohol

Kifosis adalah kelainan pada tulang yang disebabkan karena beberapa penyebab yang sudah dipaparkan di atas, yakni postur tubuh, bawaan lahir, atau usia.

Upaya penanganan kifosis perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(elk/inf)

Berita Terkait