Fase Penyembuhan Luka dan Faktor yang Menghambatnya

Fase Penyembuhan Luka dan Faktor yang Menghambatnya

Anindyadevi Aurellia - detikHealth
Rabu, 08 Feb 2023 17:47 WIB
Fase Penyembuhan Luka dan Faktor yang Menghambatnya
Foto: Diana Polekhina/Unsplash
-

Pernahkah Anda mengalami luka yang tak kunjung sembuh? Ternyata, ada proses atau fase penyembuhan luka.

Bahkan, ada beberapa faktor yang bisa memperlambat penyembuhan luka. Simak berikut penjelasan mengenai fase penyembuhan luka dan faktor yang menghambatnya.

Fase Penyembuhan Luka

Fase penyembuhan luka sebagai berikut tertuang dalam buku Petunjuk Praktis Operasi Kecil oleh Bisono dan Buku Ajar Ilmu Bedah oleh R Sjamsuhidajat dan Wim de Jong:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Fase Hemostasis

Hemostasis adalah tahap pertama dalam fase penyembuhan luka dan berlangsung selama beberapa menit setelah cedera.

Tujuannya adalah untuk menghentikan perdarahan dan mencegah kehilangan darah yang berlebihan.

ADVERTISEMENT

Tahap hemostasis terdiri dari beberapa proses. Dilansir dari Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, tahapan dalam hemostasis pada tahap awal yakni kontraksi otot dan pengenceran darah (trombokinase), yang kemudian memperlambat aliran darah dan membantu pembekuan darah.

Pembentukan bekuan darah, yakni trombosit dan fibrin berkumpul dan membentuk bekuan darah yang membantu menghentikan perdarahan.

Tahap hemostasis sangat penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup karena membantu mencegah kehilangan darah yang berlebihan dan memastikan bahwa aliran darah tetap stabil.

2. Fase Inflamasi

Fase ini adalah fase pertama penyembuhan luka dan berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah cedera.

Pada fase ini, tubuh memproduksi banyak cairan dan sel-sel darah putih untuk membantu membersihkan jaringan rusak dan memulai proses penyembuhan.

Fase inflamasi akan berlangsung sejak terjadinya luka sampai hari kelima. Fase inflamasi ditandai dengan gejala klinis berupa kemerahan karena pembuluh kapiler melebar (rubor), rasa hangat (kalor), nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor).

Tujuan dari inflamasi adalah sebagai perlindungan, serta membersihkan atau membuang penyebab cedera (seperti toksin dan mikroba), dan menyingkirkan sel atau jaringan yang nekrotik (rusak/mati).

Tanpa adanya fase inflamasi, suatu infeksi yang disebabkan oleh luka akan tetap berlangsung dan tidak akan sembuh.

2. Fase Proliferasi

Fase ini adalah fase kedua penyembuhan luka dan berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Pada fase ini, tubuh memulai membangun jaringan baru dan menutup luka dengan lapisan jaringan parut.

Terjadi pembentukan jaringan granulasi yang terdiri dari beragam sel-sel yang membentuk serat. Fase ini akan selesai apabila seluruh permukaan luka tertutup oleh epitel.

Daerah luka akan dipenuhi oleh radang, fibroblas, dan kolagen, membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan yang berbenjol halus yang disebut jaringan granulasi.

3. Fase Remodelling

Fase ini adalah fase ketiga penyembuhan luka dan berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Pada fase ini, tubuh memperkuat jaringan parut dan memastikan bahwa jaringan baru yang dibentuk kuat dan stabil.

Fase ini dikenal sebagai fase terakhir penyembuhan luka dan butuh waktu lama agar jaringan parut tidak lagi membutuhkan perawatan.

Setiap luka berbeda-beda waktu penyembuhannya. Hal ini sesuai dengan luas dan tingkat keparahan cedera.

Selain itu, kondisi kesehatan, usia, dan gaya hidup juga mempengaruhi masa penyembuhan luka.

Kondisi yang Menghambat Penyembuhan Luka

Luka merupakan rusaknya jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam ataupun tumpul. Bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan suhu, dan sengatan listrik.

Penyembuhan luka adalah respon alami tubuh dalam mengembalikan jaringan luka menuju keadaan semula untuk memperbaiki bagian tubuh yang terluka.

Banyak faktor yang dapat memperlambat penyembuhan luka. Faktor-faktor tersebut di antaranya:

1. Penyakit Kronis

Kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan menghambat proses penyembuhan luka.

2. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan asam folat, vitamin C, dan zat besi dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan memperlambat proses penyembuhan luka.

3. Kebiasaan Merokok

Rokok dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan memperlambat proses penyembuhan luka.

4. Infeksi

Infeksi virus atau bakteri dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka dan memperlambat waktu penyembuhan.

5. Stres

Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan luka.

Selain itu, konsumsi obat-obatan yang berhubungan dengan depresi dan penanganan lainnya juga dapat mempengaruhi lambatnya pemulihan luka.

6. Usia

Proses penyembuhan luka bisa semakin lambat seiring dengan bertambahnya usia. Semakin dewasa, mungkin akan lebih membutuhkan waktu agar luka bisa pulih.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai fase penyembuhan luka. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka, ada baiknya menjaga kondisi kesehatan secara umum dan menerapkan gaya hidup sehat.

Jika mengalami luka yang tak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh bantuan dan penanganan medis yang tepat.




(aau/inf)

Berita Terkait