Pernahkah kamu mendengar tentang osteomalasia? Osteomalasia adalah kondisi di mana tulang menjadi lebih lunak akibat kekurangan vitamin.
Osteomalasia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena membuat penderitanya jadi sulit untuk bergerak bahkan sampai mengalami patah tulang. Simak pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya berikut ini.
Apa Itu Osteomalasia?
Dilansir dari laman Medline Plus, osteomalasia adalah kondisi di mana tulang menjadi lebih lunak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada orang dewasa. Pada anak-anak, kondisi di mana tulang menjadi lebih lunak disebut sebagai rakitis.
Menurut laman Cleveland Clinic, osteomalasia membuat tulang lebih mudah patah dan sulit untuk kembali sembuh.
Osteomalasia biasanya terjadi akibat tubuh kekurangan asupan vitamin D, yang membuatnya kesulitan menyerap kalsium. Dengan demikian, kekuatan dan tingkat kekerasan tulang jadi berkurang.
Penyebab Osteomalasia
Penyebab utama terjadinya osteomalasia adalah kekurangan vitamin D.
Vitamin D sangat dibutuhkan tubuh dalam proses penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan tulang menjadi semakin lemah.
Selain kekurangan vitamin D, penyebab osteomalasia lainnya adalah sebagai berikut.
- Terjadi gangguan pencernaan atau gangguan pada ginjal, meski sangat jarang mengakibatkan osteomalasia.
- Kondisi genetik yang langka.
- Mengidap kanker pada bagian ginjal yang mengakibatkan level ortofosfat menjadi rendah.
- Efek samping obat-obatan, terutama untuk menangani epilepsi.
- Gangguan pada hati yang membuatnya tak bisa mencerna vitamin D dengan baik.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan seseorang kekurangan vitamin D, yakni sebagai berikut.
1. Terlalu Sering di Dalam Ruangan
Salah satu sumber utama vitamin D adalah melalui sinar matahari. Terlalu sering berada di dalam ruangan membuat seseorang juga jarang terkena sinar matahari, yang dapat berujung pada kekurangan vitamin D.
Kondisi seperti ini sangat umum terjadi pada masa WFH, di mana semua orang diwajibkan untuk tetap berada di rumah masing-masing, bahkan di saat matahari sedang terik-teriknya.
Mereka yang sehari-hari bekerja di dalam ruangan tanpa boleh keluar juga mengalami hal serupa.
Selain itu, orang yang tinggal di iklim yang jarang keluar sinar matahari pun turut berpotensi terkena osteomalasia.
Dengan demikian, bila berada dalam kondisi seperti itu, penting untuk memperbanyak asupan vitamin D melalui makanan atau suplemen.
2. Sering Mengenakan Pakaian Tertutup
Penyebab kekurangan vitamin D berikutnya adalah pakaian yang terlalu tertutup.
Pakaian yang tertutup membuat kulit takkan bisa menerima vitamin D dari sinar matahari, yang dapat berujung pada kekurangan zat tersebut.
3. Penggunaan Sunscreen yang Terlalu Kuat
Melindungi kulit dari sinar matahari memang tidak salah. Namun, tubuh juga membutuhkan sinar matahari agar bisa memperoleh vitamin D.
Maka dari itu, jangan menggunakan sunscreen yang terlalu tebal atau berbahan terlalu kuat.
4. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.
Hal ini mengakibatkan penderitanya tidak dapat mencerna dairy products seperti susu. Dengan demikian, asupan vitamin D dalam tubuh jadi berkurang.
5. Vegetarian
Vegetarian adalah orang yang tidak makan daging dan produk olahan lain yang berasal darinya. Kebanyakan vitamin D terkandung dalam telur dan susu, sehingga vegetarian memiliki risiko kekurangan vitamin D yang cukup tinggi.
Gejala Osteomalasia
Dilansir dari laman Versus Arthritis, beberapa gejala osteomalasia adalah sebagai berikut.
- Rasa nyeri pada tulang, otot, dan persendian, terutama di bagian kaki, paha atas, dan lutut.
- Otot terasa terlalu lemah untuk digerakkan.
- Lebih mudah patah tulang, terutama pada panggul, punggung, dan kaki.
- Sering merasa kram otot.
- Merasa kesulitan untuk berjalan, naik tangga, duduk, dan turun dari kasur.
- Rasa tidak nyaman pada tangan dan kaki.
- Rasa sakit berlebihan ketika kaki atau tangan tidak sengaja menabrak sesuatu.
- Seiring berjalannya waktu, pergerakan sedikit saja akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
Cara Mengobati Osteomalasia
Lantas, apakah osteomalasia bisa diobati? Tentu bisa, pengobatan osteomalasia biasanya berfokus pada peningkatan asupan vitamin D dalam tubuh.
Untuk lebih jelasnya, cara mengobat osteomalasia adalah sebagai berikut.
1. Banyak Konsumsi Vitamin D
Cara mengobati osteomalasia yang utama adalah dengan memperbanyak konsumsi vitamin D. Menurut laman NHS, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut.
- Makan makanan yang mengandung banyak kalsium dan vitamin D, seperti salmon, tuna, sarden, minyak hati ikan kod, kuning telur, hati sapi, jus jeruk, jamur, yogurt, susu, dan lain-lain.
- Minum suplemen vitamin D dan kalsium.
- Sering-sering berjemur di bawah sinar matahari.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kadar vitamin D dan kalsium yang harus dipenuhi setiap harinya. Kadar vitamin D dan kalsium yang berlebih juga tidak baik bagi tubuh.
2. Operasi
Untuk segelintir kasus yang ekstrim, dokter akan menyarankan operasi sebagai cara mengatasi osteomalasia.
Selain itu, tangan atau kaki yang terluka juga mungkin akan menggunakan kerangka bantuan sehingga bisa lebih cepat sembuh.
3. Jangan Olahraga Terlalu Intens
Olahraga memang baik bagi tubuh. Namun, dalam masa penyembuhan dari kondisi osteomalasia, sebaiknya hindari olahraga yang terlalu intens dan berat. Hal ini bisa membuat proses penyembuhan tulang jadi terhambat.
Cara Mencegah Osteomalasia
Mencegah tentu lebih baik dibandingkan mengobati. Cara mencegah osteomalasia adalah sebagai berikut.
- Perbanyak konsumsi vitamin D. Pastikan kebutuhan vitamin D per harinya tercukupi. Apabila diperlukan, konsumsi pula suplemen vitamin D.
- Makan makanan dengan gizi seimbang.
- Sering-sering keluar rumah untuk berjemur.
- Olahraga secara rutin untuk memperkuat tulang.
Itulah dia beberapa hal seputar osteomalasia, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya. Osteomalasia adalah penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
Untuk mencegahnya, jangan lupa untuk sering-sering berjemur di bawah sinar matahari, rajin olahraga, dan banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D.
Yuk, jaga tubuhmu, jangan sampai menyesal di kemudian hari.
(elk/inf)











































