Apa saja karakteristik gerakan dasar olahraga atletik? Simak penjelasannya berikut ini:
Karakteristik Olahraga Atletik
Karakteristik olahraga atletik terbagi menjadi empat, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Tentunya kegiatan ini sering kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari.
1. Karakteristik Gerak Dasar Jalan
Jalan kaki merupakan aktivitas sehari-hari. Namun, gerak dasar dalam berjalan yang dilakukan dengan benar mempunyai karakteristik tertentu.
Ada dua jenis jalan yang biasa digunakan, yaitu jalan biasa dan jalan cepat. Kedua jenis jalan kaki ini mempunyai karakteristik berbeda.
a. Jalan Biasa
Karakteristik gerak dasar jalan pada umumnya adalah sebagai berikut:
- Keseluruhan badan harus dalam posisi tegak, susunan tulang belakang lurus.
- Kepala tegang dengan tengkuk bahu dalam posisi lurus segaris dengan badan.
- Dagu sedikit ditarik dan pandangan lurus ke depan.
- Perut tetap rata, dada dibidangkan. Posisi ini harus dipertahankan supaya pernapasan berjalan lebih rileks.
- Lengan mengayun secara bergantian dan tidak kaku.
- Saat diayunkan, lengan harus digerakkan oleh persendian bahu dan siku.
- Kaki melangkah secara bergantian dan tidak kaku.
- Saat melangkah, tumit terangkat dan menolak dengan pangkal jari.
- Kaki depan diangkat sedikit sambil menekukkan lutut.
- Saat telapak kaki menapak ke tanah, sebaiknya ujung kaki mendarat terlebih dahulu. Hal ini agar berat badan tetap terjaga.
- Kaki yang semula menjadi tumpuan secara bergantian mengayun.
- Semua gerak dasar dilakukan secara bergantian dari kaki satu ke kaki lainnya. Posisi lengan selalu berlawanan dengan kaki.
b. Jalan Cepat
Karakteristik gerak dasar jalan cepat pun tak terlalu berbeda dengan karakteristik gerak dasar jalan bisa. Namun, pada gerakan tertentu, gerak dasar jalan lebih kompleks.
- Angkat paha, ayun ke depan lutut.
- Tungkai bawah bergantung dan rileks sambil paha mengayun ke depan.
- Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus.
- Saat mendaratkan kaki, tumit harus menyentuh tanah terlebih dahulu.
- Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah dan ganti dengan kaki ayun.
- Posisi kepala, punggung, dada, pinggang hingga tungkai bawah sedikit condong ke depan.
- Siku dilipat 90 derajat. Ayunkan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
- Koordinasi gerakan dilakukan dengan lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
2. Karakteristik Gerak Dasar Lari
Gerak dasar lari dibedakan menjadi beberapa macam substansi, yaitu lari santai (jogging), lari cepat, lari jarak menengah dan lari jarak jauh atau maraton. Berikut contohnya:
a. Lari Santai (Jogging)
Jogging adalah salah satu jenis keterampilan dalam memindahkan posisi badan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan gerakan yang lebih cepat dari melangkah.
Karakteristiknya adalah sebagai berikut:
- Sikap badan harus condong sedikit ke depan.
- Kepala tegak dengan pandangan mengarah ke depan.
- Gerakan kaki saat melangkah tak perlu panjang, cukup 30-40 cm.
- Kaki yang mendarat adalah bagian dari kedua ujung telapak kaki.
- Posisi kaki harus selalu rileks.
- Lengan diayunkan dengan jari-jari tangan dibuka sedikit.
- Irama lari saling bersilangan antara tangan dan kaki.
b. Lari Cepat
Lari cepat adalah kemampuan seseorang dalam memindahkan posisi tubuh dari satu tempat ke tempat lain secara cepat.
Salah satu kelompok lari cepat adalah lari 100 m, 200 m, dan 400 m. Ketiga lari cepat ini mempunyai karakteristik yang sama. Namun pengaturan irama langkahnya sedikit berbeda.
Secara umum, berikut karakteristik dari ketiga jenis lari ini:
- Sikap badan condong ke depan. Untuk memperkecil hambatan udara dari depan, pelari mendapat keuntungan dari penapakan titik berat badan lebih ke depan.
- Langkahkan kaki sepanjang mungkin pada awal kaki lepas dari balok start, kemudian agar tetap seimbang, maka langkah kaki harus sudah mulai agak diperpendek, tapi dengan frekuensi gerak yang tetap cepat.
- Kaki yang mendarat ke tanah adalah ujung telapak kaki dengan posisi lutut agak dibengkokkan sedikit agar lentur saat membuat langkah berikutnya.
- Jari-jari tangan dikepal atau dibuka rapat dan rileks. Ayunan tangan harus terkoordinasi dengan gerak kaki. Saat kaki kiri melangkah ke depan, maka tangan kiri harus berada di belakang, demikian sebaliknya.
3. Karakteristik Gerak Dasar Lompat
Lompat adalah salah satu keterampilan pokok yang memiliki empat jenis, yaitu lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat galah. Berikut contohnya:
a. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin.
Salah satu gayanya adalah lompat jauh gaya jongkok. Karakteristiknya adalah awalan, tolakan, melayang, dan mendarat.
- Awalan: Sikap yang berguna untuk mencapai kecepatan maskimum sebelum mencapai balok tumpuan. Latihan kecepatan awalan dilakukan dengan sprint-10-20 meter yang dilakukan diulang-ulang.
- Tumpuan atau tolakan: Perpindahan yang sangar cepat antara lari awalan dan melayang. Ketepatan tumpuan pada balok tumpu serta besarnya tenaga tolakan yang dihasilkan oleh kaki sangat menentukan pencapaian hasil lompatan.
- Melayang: Setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka posisi badan condong ke depan terangkat di dara, bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas.
- Mendarat: Saat mendarat, pelompat harus menjulurkan kedua belah tangan sejauh-jauhnya ke muka dengan tidak kehilangan keseimbangan.
b. Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan salah satu jenis keterampilan untuk melewat mistar yang berada di antara kedua tiang.
Salah satu gayanya adalah guling perut. Berikut karakteristiknya:
- Awalan: Awalan pada lompat tinggi dimaksudkan untuk membangkitkan daya gerak dari gerak horizontal ke vertikal.
- Tolakan: Perpindahan gerak dari kecepatan horizontal ke arah vertikal yang dilakukan dengan cepat.
- Sikap badan di atas mistar: Sikap ini berhubungan dengan sudut awalan pada waktu akan melakukan lompatan. Sikap ini dibentuk mulai dari saat lepasnya kaki tolak sampai melayang di atas mistar.
- Sikap mendarat: Sikap jatuh setelah melewati mistar, pelompat dikatakan selesai mendarat setelah melewati mistar.
4. Karakteristik Gerak Dasar Lempar
Gerak dasar lempar menjadi sumber pokok dalam pembelajaran atletik.
Ada empat macam teknik dasar untuk lempar, yaitu lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru. Berikut contohnya:
a. Lempar Lembing
Lempar lembing adalah salah satu kemampuan dalam melemparkan benda berbentuk lembing sejauh mungkin, Karakteristiknya adalah sebagai berikut
- Menghadap ke Arah Lemparan
Saat menghadap ke arah lemparan, bahu dan pinggul lurus ke depan. Lembing mengarah ke arah lemparan.
Gerakkan lembing ke belakang dengan tangan lurus, dimana ujung lembing diangkat ke sudut lintasan. Bahu berputar 90 derajat ke kanan dan pinggul tetap menghadap arah lemparan
- Langkah Menyilang
Kaki kanan melangkah menyilang di depan kaki kiri
- Posisi Melempar
Kaki kiri melangkah keluar dengan posisi melempar dengan tumit menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu.
Pinggul berputar ke kanan sehingga pinggul kiri diarahkan ke arah lemparan. Kaki yang berada di belakang ditekukkan pada lutut dan diputar ke semping luar.
Tubuh dimiringkan ke belakang dan tangan yang melempar diluruskan sepenuhnya.
- Lemparan
Lutut kanan diputar dengan kuat ke arah lemparan dan memaksa pinggul bergerak ke arah yang sama.
Pinggul diikuti oleh dada, didorong ke depan dengan paksa sehingga tubuh menjadi seperti busur.
Tangan yang memegang lembing bertindak sebagai ujung pecut yang ditarik ke depan pada kecepatan tinggi di atas bahu.
Tubuh digerakkan ke atas kaki kiri yang lurus dan lembing dilepaskan di depan kepala siswa.
- Sikap Akhir
Setelah lembing dilepas, bergerak ke depan dengan membawa kaki kanan ke depan dan menempatkannya di depan kaki kiri
b. Lempar Cakram
Lempar cakram merupakan kemampuan dalam melemparkan benda berupa cakram dari samping dengan posisi memutar badan. Untuk menjaga keamanan, pinggiran cakram harus halus tanpa goresan.
c. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin.
Tujuannya adalah mencapai jarak tolakan sejauh-jauhnya. Sesuai namanya cara melakukannya bukan dilempar namun ditolak atau didorong dengan satu tangan.
Itulah keempat karakteristik gerakan olahraga atletik beserta penjelasannya. Semoga artikel ini menambah pengetahuanmu ya.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(elk/inf)