Tolak peluru adalah olahraga yang menggunakan alat berupa bola besi yang didorong atau ditolak sejauh-jauhnya.
Tolak peluru bisa dilakukan dengan gaya menyamping dan membelakangi. Posisi awal tolak peluru awalan menyamping yaitu tubuh berdiri dengan sudut lemparan berada di sebelah kiri badan. Simak penjelasan lengkapnya.
Mengenal Gaya Menyamping (Ortodoks) dalam Tolak Peluru
Menurut Buku Belajar & Berlatih Atletik karya Anggi Setiana Lengkana, tolak peluru ada yang menyamping atau ortodoks dan membelakang atau O'Brien. Demikian halnya pada waktu pengambilan awalan saat melakukan tolakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya menyamping adalah cara melakukan gerakan menolak mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru. Keadaan badan menyamping arah tolakan.
Menurut Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII SMP karya Muhajir, sikap permulaan pada saat akan melakukan awalan adalah berdiri menyamping dengan sudut lemparan berada di sebelah kiri badan.
Dikutip dari Buku Dasar-Dasar Atletik karya Yahya Eko Nopianto, peluru dipegang menggunakan kedua tangan.
Tangan kanan menyangga peluru atas bahu, sedangkan tangan kiri memegang peluru bagian atas. Pada saat melempar atlet hanya menggunakan satu tangan
Gaya tolakan jenis ini adalah gaya yang pertama kali dilakukan oleh para atlet dan perlombaan tolak peluru.
Menurut Buku Dasar-Dasar Atletik, gaya menyamping menjadi gaya tolak peluru yang paling tua dan tidak diketahui penemunya.
Namun sampai sekarang masih ada yang menggunakan gaya ini, terutama oleh para atlet pemula.
Gaya ortodoks juga biasanya dilakukan dalam kelangsungan proses belajar mengajar mengenai tolak peluru di sekolah.
Berikut cara mengambil awalan dengan cara menyamping:
- Berdiri tegak di dalam lingkaran bagian belakang dan menyamping arah tolakan.
- Pada saat akan melakukan tolakan, kaki yang depan (kiri) digerakkan ke depan dan ke belakang atau diputar-putarkan untuk mendapatkan keseimbangan dan kecepatan awal, bersamaan dengan menolakkan atau mendorong kaki kanan ke depan ke arah tolakkan.
- Kaki kiri digerakkan ke depan agak ke samping kiri lurus hingga menyentuh balok panahan. Usahakan badan tetap rendah dengan lutut kaki agak dibengkokkan.
- Pada saat kaki kiri menyentuh balok panahan, secepat mungkin badan diputar ke arah tolakan, bersamaan dengan pinggul, pinggang, dan perut didorong ke depan hingga seluruh badan menghadap ke arah tolakan.
- Kemudian, secepatnya peluru ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan atas dengan bantuan menggerakkan seluruh tenaga badan.
Teknik Dasar Gaya Menyamping Tolak Peluru
Menurut Buku Bank Soal Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI Kelas 4, 5, dan 6 karya Uly Amalia dkk, teknik dasar tolak peluru adalah sebagai berikut:
- Peluru diletakkan pada telapak tangan, jari-jari tangan direnggangkan mencengkeram peluru.
- Sebelum ditolakkan, peluru diletakkan pada bahu atau pundak dan menempel pada leher.
- Sikap badan ketika menolakkan peluru adalah kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan di belakang dengan lutut ditekuk, badan menyamping, tangan kiri dengan siku ditekuk.
- Peluru didorong sekuat-kuatnya pada tangan lurus sehingga angan lurus dengan sudut lemparan 40 derajat.
- Sikap akhir setelah menolakkan peluru yaitu kaki kanan mendarat, kaki kiri diangkat lemas ke belakang, badan condong ke depan. Tangan kiri ke bawah belakang dan siku tangan kanan ditekuk ke depan dekat perut.
Sementara itu, pada permainan tolak peluru, peserta dinyatakan gagal melakukan tolakan jika:
- Menyentuh balok atas sebelah atas
- Menyentuh tanah di luar lingkaran lapangan
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Peluru jatuh di luar area lapangan
- Gagal melakukan lemparan tiga kali berturut-turut
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Tolak Peluru
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam olahraga tolak peluru adalah:
1. Bendera Kecil
Bendera kecil berfungsi untuk menandai sejauh mana peluru dilemparkan. Bendera ini berbentuk segitiga dan memiliki tiang kecil untuk menandai jarak tolakan.
2. Peluru
Peluru yang digunakan memiliki berat yang berbeda-beda berdasarkan berat badan dan jenis kelamin atlet.
Bagi senior putra, peluru yang digunakan adalah seberat 7,2 kg dan senior putri menggunakan peluru dengan berat 4 kg.
Sementara itu, junior putra menggunakan peluru seberat 4 kg dan junior putri menggunakan peluru dengan berat 3 kg.
3. Rol Meter
Rol meter menjadi peralatan yang digunakan selanjutnya. Fungsinya adalah untuk mengukur seberapa jauh lemparan peluru.
4. Kapur atau Tali Rafia
Kegunaan kapur atau tali rafia adalah untuk memberikan tanda atau batas area atlet berdiri saat melakukan tolakan.
Itulah penjelasan mengenai gaya menyamping dalam tolak peluru.
Dari penjelasan di atas kamu bisa tahu bahwa posisi awal tolak peluru awalan menyamping yaitu tubuh berdiri dengan sudut lemparan berada di sebelah kiri badan.
Nah, apakah kamu tertarik mencoba olah raga ini?
(elk/inf)











































