Mengenal Mekanisme Kontraksi Otot pada Tubuh Manusia

Mengenal Mekanisme Kontraksi Otot pada Tubuh Manusia

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Jumat, 17 Feb 2023 16:40 WIB
Mengenal Mekanisme Kontraksi Otot pada Tubuh Manusia
Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Jakarta -

Mengandung sel-sel yang dapat berkontraksi, otot bisa menghasilkan tenaga dan gerakan. Mengutip National Library of Medicine, otot rangka bekerja sama dengan tulang rangka untuk menciptakan gerakan tubuh.

Apa itu kontraksi otot? Bagaimana tahapan mekanisme kontraksi otot? Bagaimana cara mencegah cedera otot? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Apa yang Dimaksud dengan Kontraksi Otot?

Mengutip WebMD, kontraksi otot adalah pengencangan, pemendekan, atau pemanjangan otot saat melakukan suatu aktivitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang memegang atau mengangkat sesuatu, saat melakukan peregangan atau berolahraga dengan beban.

Ada beberapa alasan mengapa otot berkontraksi. Berikut alasan utamanya:

ADVERTISEMENT
  1. Menawarkan stabilitas pada persendian dan jaringan ikat. Otot akan memanjang dan memendek, terkadang tanpa kita sadari sesuai dengan kebutuhan.
  2. Menghasilkan panas untuk menjaga suhu tubuh. Contohnya menggigil sebagai respons tubuh terhadap rasa dingin dengan cara mengkontraksi otot untuk menghangatkan tubuh.
  3. Mempertahankan postur tubuh, seperti duduk atau berdiri.

Jenis Kontraksi Otot

Ada empat jenis kontraksi otot, yaitu kontraksi konsentris, kontraksi eksentrik, kontraksi isometrik, dan peregangan pasif.

1. Kontraksi Konsentris

Kontraksi konsentris terjadi saat otot diperpendek secara aktif. Otot menegang saat kamu mengaktifkannya.

Misalnya saat mengangkat sesuatu yang lebih berat dari biasanya, hal ini menimbulkan ketegangan pada otot.

Akan tetapi, jenis kontraksi ini terjadi ketika beban yang diangkat kurang dari maksimal otot. Contohnya adalah saat mengangkat kotak yang berat.

Saat jongkok untuk mengangkat kotak, otot lengan mungkin berkontraksi menahan beban, sedangkan otot kaki menegang saat kamu berdiri.

2. Kontraksi Eksentrik

Jenis kontraksi ini terjadi saat otot memanjang secara aktif selama aktivitas normal. Contohnya adalah saat menurunkan benda yang berat.

Otot harus tetap kencang untuk mengatur beban, namun memanjang untuk memindahkan beban ke posisi yang berbeda.

3. Kontraksi Isometrik

Kontraksi otot ini terjadi saat otot ditahan secara aktif pada jarak tertentu. Contohnya adalah saat membawa sesuatu di lengan.

Kamu tidak mencoba menaikkan atau menurunkan benda tersebut, tapi tetap pada posisi stabil.

4. Peregangan Pasif

Kontraksi otot ini terjadi ketika otot memanjang secara pasif. Misalnya, kamu membungkuk untuk menyentuh jari kaki.

Tahapan Mekanisme Kontraksi Otot

Dikutip dari Buku Anatomi Manusia karya Jaka Sunardi dkk, gerakan pada otot utamanya terjadi akibat dari kontraksi/pemendekan otot.

Mekanisme kontraksi terjadi karena adanya elemen kontraktil otot (aktin dan miosin) sebagai respon dari adanya rangsang saraf motorik yang diterima oleh motor end plate yang menimbulkan pemendekan fasciculus yang pada akhirnya terjadi kontraksi otot (gerak).

Berikut tahapannya mengutip Visible Body.

1. Sistem Saraf Memberikan Sinyal

Kontraksi otot dimulai saat sistem saraf menghasilkan sinyal. Sinyal impuls berjalan melalui sejenis sel saraf yang disebut neuron motorik.

Ketika sinyal sistem saraf mencapai sambungan neuromuskular, pesan kimia dilepaskan oleh neuron motorik.

Saraf motorik akan mengeluarkan zat kimia yang disebut asetilkolin. Zat ini berikatan dengan reseptor di bagian luar serat otot dan memulai reaksi kimia dalam otot.

2. Asetilkolin Dilepaskan dan Mengikat Reseptor pada Membran Otot

Proses molekuler multilangkah dalam serat otot dimulai saat asetilkolin berikatan dengan reseptor pada membran serat otot.

Protein dalam serat otot disusun menjadi rantai panjang yang bisa berinteraksi satu sama lain, mengatur ulang untuk memendek dan mengendur.

Reaksi kimia ini memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin (tipis) dan miosin (tebal). Selanjutnya akan membangun struktur jembatan silang.

Saat asetilkolin mencapai reseptor pada membran serat otot, saluran membran terbuka dan proses kontraksi serat otot rileks dimulai.

3. Serabut Otot Rileks

Saat stimulasi neuron motorik memberikan impuls ke serat otot berhenti, reaksi kimia yang menyebabkan penataan ulang protein serat otot dihentikan.

Hal ini membuat otot memanjang atau lemas dan membalikkan mekanisme kontraksi otot.

Cara Mencegah Cedera Otot

Kamu bisa mengurangi kemungkinan otot tegang. Mengutip Healthline, berikut caranya:

1. Usahakan untuk Tidak Duduk Terlalu Lama

Saat duduk, sering-seringlah bergerak dan mengubah posisi. Usahakan tak duduk dalam satu posisi dalam waktu yang lama.

Gunakan kursi yang memberi penyangga untuk punggung bawah. Kamu juga bisa menggunakan bantal untuk menyangga. Jagalah lutut sejajar dengan pinggul.

2. Pertahankan Postur Tubuh yang Baik saat Berdiri dan Duduk

Jika kamu menghabiskan waktu yang lama dalam satu posisi, coba untuk meletakkan kaki dan kaki lainnya secara bergantian di atas tumpuan kaki yang rendah.

Hal ini bisa membantu mengurangi stres pada otot punggung.

3. Angkat Benda dengan Hati-hati

Jagalah punggung tetap lurus, tekuk lutut dan angkat benda dengan tenaga dari kaki. Pegang beban dekat dengan tubuh. Jangan angkat dan putar tubuh secara bersamaan.

4. Berhati-hati

Berhati-hatilah dari risiko cedera akibat terjatuh atau terpeleset saat beraktivitas.

Misalnya dengan memegang pengaman di tangga, menghindari permukaan yang licin, atau memastikan lantai tidak berantakan.

5. Kenakan Sepatu yang Pas

Mengenakan sepatu yang terlalu besar bisa membuatmu terjatuh. Jadi, kenakan sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki.

6. Lakukan Peregangan dan Pemanasan

Olahraga teratur bisa menjaga otot tetap sehat dan kuat. Selalu lakukan peregangan dan pemanasan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.

Itulah sekelumit penjelasan tentang mekanisme kontraksi pada tubuh manusia. Semoga informasi ini membantu ya detikers.




(elk/inf)

Berita Terkait