Ketahui Penyebab Keringat Dingin dan Cara Mengatasinya

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Rabu, 22 Feb 2023 19:57 WIB
Foto: Hans Reniers/Unsplash
Jakarta - Keringat dingin bisa menjadi tanda stres yang tiba-tiba dan signifikan. Bisa berasal dari fisik, psikologis, atau kombinasi keduanya.

Yuk ketahui lebih lanjut mengenai penyebab keringat dingin dan cara mengatasinya di artikel berikut ini!

Penyebab Keringat Dingin

Keringat dihasilkan oleh kelenjar ekrin yang ditemukan di seluruh tubuh dan apokrin yang biasanya diaktifkan oleh stres dan perubahan hormonal.

Keringat inilah yang berperan penting bila kamu mengalami keringat dingin.

Kecemasan dan stres menjadi pemicu paling umum dari keringat dingin. Selain itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang juga bisa menyebabkannya.

Untuk lebih jelasnya, simak beberapa penyebab keringat dingin berikut ini.

1. Gangguan Kecemasan

Mengutip Medical News Today, keringat dingin bisa menjadi gejala dari serangan panik hingga kecemasan. Hal ini mungkin terjadi bila kamu memikul tanggung jawab yang berlebihan.

Menurut Healthline, efek dari kecemasan bisa menghalangi oksigen masuk ke otak atau organ lainnya.

Orang yang mengalami keringat dingin bersamaan dengan peningkatan kecemasan yang luar biasa harus menemui ahli medis untuk diobati.

2. Shock

Shock terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau terkena cedera parah. Saat tubuh mengalami shock, organ tidak menerima oksigen atau darah sebanyak yang dibutuhkan.

Jika tubuh berada dalam keadaan shock yang terlalu lama, organ tubuh bisa rusak. Bahkan, dalam beberapa kasus, shock bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

3. Mual atau Vertigo

Mengutip Healthline, mual dan vertigo bisa menjadi penyebab keringat dingin. Mual sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti makan terlalu banyak atau minum obat tertentu.

Sementara, vertigo adalah pusing yang diakibatkan perasaan seperti ruangan di sekitar bergerak, padahal tidak.

Seringkali vertigo disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam atau kondisi yang berhubungan dengan otak.

4. Nyeri Hebat Akibat Cedera

Rasa sakit karena cedera seperti patah tulang atau kepala yang terbentur bisa menjadi penyebab keringat dingin.

Sama dengan shock, keringat dingin dipicu oleh organ yang tidak mendapatkan oksigen yang cukup

5. Serangan Jantung

Keringat dingin bisa menjadi tanda peringatan bagi serangan jantung.

Waspadalah jika keringat dingin disertai gejala sesak napas, dan mengalami nyeri di dada atau tubuh bagian atas. Kondisi ini harus segera mendapatkan perawatan medis.

6. Hipoglikemia

Hipoglikemia dikenal juga dengan glukosa darah rendah. Kondisi ini biasanya menyebabkan keringat dingin.

Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah turun di bawah normal. Kondisi ini merupakan risiko khusus bagi penderita diabetes.

7. Hipoksia

Penyebab keringat dingin lainnya yaitu hipoksia. Hipoksia merupakan kondisi dimana oksigen yang masuk ke organ tubuh tidak cukup.

Ini bisa terjadi saat seseorang menghirup asap atau pergi ke tempat tinggi, di mana pasokan udara berkurang.

Kondisi otak yang tidak mendapatkan cukup oksigen disebut hipoksia serebral.

8. Hipotensi

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah dari biasanya. Salah satu gejalanya yaitu keringat dingin.

Kondisi ini bisa menjadi serius saat menyebabkan otak atau organ tubuh lainnya tidak mendapatkan cukup oksigen.

9. Hipertiroidisme

Kamu yang memiliki masalah dengan tiroid juga mungkin mengalami keringat dingin. Hipertiroidisme juga bisa menyebabkan keringat yang berlebihan di seluruh tubuh.

10. Infeksi

Dikutip dari Prevention, banyak kondisi infeksi, baik karena autoimun maupun bakteri yang bisa memicu munculnya keringat dingin.

Beberapa infeksi yang dapat menjadi penyebab keringat dingin yaitu:

  • TBC
  • HIV
  • COVID
  • Radang paru-paru
  • Infeksi bakteri seperti endokarditis, osteomielitis dan mononukleosis.

Gejala Lainnya yang Menyertai Keringat Dingin

Gejala fisik keringat dingin yang dipicu oleh stres meliputi:

  1. Detak jantung yang lebih cepat
  2. Pernapasan yang lebih cepat dan dangkal
  3. Mulut kering dan sedikit air liur
  4. Pelepasan endorfin
  5. Pembukaan kelenjar keringat
  6. Terkadang kulit tampak pucat

Cara Mengatasi Keringat Dingin

Mengutip Prevention, perawatan untuk keringat dingin tergantung pada penyebabnya.

Upaya pengobatan perlu disesuaikan dengan kondisi yang menyebabkan keringat dingin daripada mengobati keringat dingin itu sendiri.

"Untuk pasien dengan hiperhidrosis fokal primer, dokter mungkin menawarkan antiperspiran dengan resep dokter, suntikan botox atau berbagai prosedur yang ditujukan untuk merawat kelenjar dan saraf keringat yang terkena," kata dr Nate Wood, Instruktur Kedokteran, Bagian Penyakit Dalam Umum di Yale School of Medicine.

Sementara untuk tiroid yang terlalu aktif, obat-obatan diberikan untuk menenangkannya. Antibiotik juga bisa diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Adapun kiat-kiat lainnya yang bisa dilakukan bila mengalami keringat dingin adalah sebagai berikut.

1. Menjaga Kulit Tetap Bersih dan Kering

Mandi teratur dan penggunaan sabun antibakteri bisa membantu mengurangi bau yang berhubungan dengan keringat dingin.

2. Memiliki Sepatu Lebih dari Satu

Mengenakan sepatu yang berbeda pada hari yang berbeda bisa membantu seseorang dengan kaki berkeringat menjaganya tetap kering dan mengurangi bau

3. Rileks

Berlatih yoga, meditasi dan biofeedback bisa membantumu mengurangi perasaan stres yang menjadi salah satu pemicu keringat dingin.

4. Sesuaikan Pola Makan

Beberapa makanan dan minuman seperti minuman kafein bisa membuat orang berkeringat. Dengan demikian, mengurangi konsumsinya bisa mengurangi pula frekuensi keringat dingin.

Itulah berbagai gejala dan penyebab keringat dingin, beserta cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"


(elk/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork