Yuk ketahui lebih lanjut mengenai fungsi hormon adrenalin bagi tubuh serta apa yang akan terjadi jika tubuh kelebihan atau kekurangan hormon ini.
Fungsi Hormon Adrenalin
Adrenalin merupakan bagian penting dari kemampuan tubuh untuk bertahan hidup.
Mengutip Endocrine dan Buku Hormon Seri Biokimia Pangan Dasar karya Aung Sumbono, adapun fungsi dari hormon adrenalin bagi tubuh adalah:
- Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh
- Memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dan sebagainya
- Memacu aktivitas jantung
- Menaikkan tekanan darah
- Mengerutkan otot polos pada arteri
- Mengendurkan otot polos bronchioles
- Mempercepat glikolisis
- Memicu pengeluaran keringat dingin, rasa keterkejutan/shock
- Mengatur metabolisme glukosa saat stres dan mempengaruhi otak
- Mengakibatkan indra perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit
- Meningkatkan kemampuan berfikir dan ingatan meningkat
- Mencegah penuaan dini
- Melindungi dari penyakit Alzheimer, jantung, kanker payudara, kanker ovarium dan osteoporosis
- Memicu kontraksi pembuluh darah untuk mengarahkan kembali darah ke kelompok otot utama, terutama jantung dan paru-paru
- Peningkatan kekuatan tubuh serta kesadaran meningkat di saat penuh tekanan
Akibat Kelebihan Hormon Adrenalin
Menurut Health Direct, hormon adrenalin yang terlalu banyak bisa menimbulkan gejala di bawah ini:
- Pusing
- Perubahan pada penglihatan
- Detak jantung yang cepat
- Perasaan mudah tersinggung dan gelisah
- Insomnia
Seiring waktu, tingkat adrenalin yang tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, jantung berdebar, kecemasan dan penurunan berat badan.
Mengutip Healthline, hormon adrenalin yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dari pheochromocytoma, tumor yang dapat diangkat melalui pembedahan.
Akibat Kekurangan Hormon Adrenalin
Kasus orang yang memiliki terlalu sedikit hormon adrenalin sangat jarang. Namun, orang yang tak memiliki cukup hormon ini tak bisa bereaksi dengan baik terhadap situasi stres.
Sementara, menurut buku Hormon Seri Biokimia Pangan Dasar, kurangnya hormon adrenalin juga menyebabkan penyakit adison atau insufisiensi adrenal.
Mengutip Mayo Clinic, gejalanya meliputi:
- Kelelahan
- Pegal-pegal
- Penurunan berat badan
- Tekanan darah rendah
- Pusing
- Kehilangan rambut tubuh
- Perubahan warna kulit
Faktor Pemicu Meningkatnya Hormon Adrenalin
Mengutip Cleveland Clinic, aktivitas berbahaya hingga olahraga ekstrem bisa memicu adrenalin misalnya panjat tebing, menaiki roller coaster, hingga seluncur salju.
Kamu juga bisa mendapatkan adrenalin dari serangan panik, pengalaman yang menakutkan dan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Sehingga, penyebab utama adrenalin adalah:
- Ancaman
- Tekanan
- Kegembiraan
- Stres atau cemas
Di samping itu, ada pula penyebab lainnya yaitu:
1. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
PTSD bisa mempengaruhi orang-orang yang pernah mengalami traumatis, misalnya kekerasan seksual. Orang yang mengalami PTSD mungkin mengalami adrenalin saat mengingat trauma di masa lalu.
2. Tumor
Tumor terkadang menyebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi adrenalin.
Kondisi ini bisa terjadi saat tumor berada di kelenjar adrenal yang disebut pheochromocytoma atau di sistem bagian sistem saraf selain otak yang dikenal sebagai paraganglioma.
Dua tumor ini sangat jarang, tapi bisa menyebabkan seseorang mengalami adrenalin.
Cara Mengobati Gangguan Hormon Adrenalin
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengontrol reaksi tubuh terhadap pelepasan adrenalin, yaitu:
1. Memperlambat Pernapasan
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memperlambat pernapasan atau bernapas ke dalam kantong kertas.
Hal ini dapat menyeimbangkan suplai oksigen ke tubuh, sehingga membantu mengurangi pusing dan membuat seseorang lebih tenang dan terkendali.
2. Melakukan Latihan
Beberapa latihan bisa membantu mengalihkan perhatian dari rangsangan. Latihan yoga atau peregangan bisa membantu menghilangkan stres dan kecemasan
3. Menghirup Udara Segar
Menghirup udara yang segar bisa membantu seseorang mengendalikan adrenalin. Kamu bisa sekedar berjalan-jalan di sekitar komplek untuk mendapat udara segar.
Sementara itu, pengobatan gangguan adrenal bergantung pada penyebab gangguan itu sendiri. Beberapa kondisi memerlukan obat penambah kadar hormon
Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah Injeksi adrenalin. Cara ini digunakan sebagai pengobatan untuk reaksi alergi yang parah (anafilaksis).
Injeksi adrenalin bekerja dengan cepat mengurangi pembengkakan di tenggorokan, membuka saluran udara dan mencegah tekanan darah turun terlalu rendah.
Terkadang, induksi ini digunakan untuk orang yang memiliki masalah pernapasan serius, termasuk asma dengan anafilaksis terkait, croup, dan serangan jantung.
Itulah penjelasan mengenai hormon adrenalin mulai dari fungsi, akibat dari kelebihan atau kekurangan hormon adrenalin hingga cara mengobatinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(elk/inf)