Mengenal Bed Rest pada Ibu Hamil, Kenali Penyebab dan Efek Sampingnya

Mengenal Bed Rest pada Ibu Hamil, Kenali Penyebab dan Efek Sampingnya

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Jumat, 24 Feb 2023 13:29 WIB
Mengenal Bed Rest pada Ibu Hamil, Kenali Penyebab dan Efek Sampingnya
Foto: iStock
Jakarta -

Bed rest pada ibu hamil biasanya direkomendasikan dokter karena adanya komplikasi kehamilan. Ada beberapa pantangan yang perlu diketahui jika seseorang sedang melakukan bed rest.

Meski bermanfaat, tapi ternyata ada efek samping yang didapat dari bed rest. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Bed Rest?

Menurut Buku 234 Tentang Kehamilan dan Melahirkan yang Calon Mama Wajib Tahu karya Ratna Dewi Pudiastuti, bed rest adalah upaya untuk mengurangi aktivitas dengan beristirahat di tempat tidur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara menurut Cleveland Clinic, bed rest bisa berarti beberapa hal seperti membatasi aktivitas, dirawat di rumah sakit, atau istirahat di tempat tidur rumah selama beberapa waktu.

Biasanya penyedia layanan kesehatan merekomendasikan ibu hamil untuk bed rest karena kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kondisi persalinan prematur.

ADVERTISEMENT

Bed rest dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan persalinan di usia yang cukup, yaitu setidaknya 37 minggu.

Kemungkinan, ibu hamil yang memiliki kondisi tertentu direkomendasikan untuk bed rest selama beberapa minggu atau beberapa bulan.

Walau begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bed rest selama kehamilan tidak membantu mengurangi komplikasi atau mencegah persalinan prematur.

Meski begitu, banyak penyedia layanan kesehatan yang masih melihat manfaat dari bed rest. Mereka percaya bahwa cara ini bisa memberikan hasil yang sukses pada persalinan.

Terdapat macam-macam kategori bed rest. Ada yang memang benar-benar harus istirahat di tempat tidur dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun.

Ada yang hanya diminta mengurangi aktivitasnya dan menghindari berdiri atau berjalan dalam waktu lama, ada pula yang duduk dan berbaring setiap hari dan diselingi jalan-jalan singkat atau melakukan pekerjaan rumah ringan.

Alasan Bed Rest pada Ibu Hamil

Adapun alasan paling umum untuk bed rest selama kehamilan di antaranya adalah:

1. Preeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi medis serius yang biasanya berkembang setelah minggu ke 20 kehamilan.

Orang dengan preeklamsia mengalami tekanan darah tinggi, protein dalam urine, sakit kepala hingga penglihatan kabur. Kondisi ini biasanya hilang setelah bayi dilahirkan.

2. Pendarahan Uterus Abnormal

Pendarahan uterus abnormal disebabkan karena plasenta previa atau plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh serviks atau solusio plasenta atau plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.

3. Persalinan Prematur

Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan, sementara masa kehamilan normal adalah selama 40 minggu.

Tanda-tanda persalinan prematur adalah keluarnya cairan vagina, pendarahan vagina, kontraksi, nyeri punggung, dan nyeri panggul.

4. Inkompetensi Serviks

Inkompetensi serviks terjadi saat serviks terbuka, melemah, atau memendek terlalu dini pada kehamilan. Kondisi ini juga dikenal sebagai insufisiensi serviks.

Inkompetensi serviks bisa menyebabkan masalah, termasuk keguguran dan kelahiran prematur.

5. Kehamilan Ganda

Kehamilan ganda adalah dimana seseorang mengandung lebih dari satu bayi.

Ada lebih banyak risiko terkait kehamilan ganda daripada kehamilan tunggal atau hanya mengandung satu bayi.

Risiko komplikasi yang perlu diwaspadai seperti kelahiran prematur, preeklamsia, dan hambatan pertumbuhan janin.

6. Intrauterine Growth Restriction

Intrauterine Growth Restriction adalah kondisi saat janin lebih kecil dari yang seharusnya berdasarkan usia kehamilan.

Hal ini berarti janin tidak tumbuh pada tingkat yang diharapkan pada saat berada di dalam rahim.

Pantangan Saat Bed Rest bagi Ibu hamil

Beberapa ibu hamil aa yang harus tetap berada di tempat tidur hampir sepanjang hari.

Namun, ada juga yang hanya perlu mengubah tingkat aktivitas mereka. Jadi, tergantung kondisi masing-masing.

Contoh kegiatan yang tidak diizinkan saat bed rest adalah:

  • Melakukan aktivitas yang berlangsung lebih dari 30 menit dengan berdiri atau berjalan dalam satu waktu
  • Mengangkat sesuatu lebih berat dari 9 kg
  • Melakukan hubungan seksual dalam bentuk apapun
  • Menempatkan apapun di vagina
  • Melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak berjalan atau berdiri

Efek Samping Bed Rest bagi Ibu Hamil

Walau dianjurkan oleh dokter tetapi melakukan bed rest juga memiliki efek samping yang perlu diantisipasi, di antaranya:

  1. Penggumpalan darah, yaitu kumpulan darah yang terbentuk di pembuluh darah atau arteri saat darah menjadi lebih padat. Gumpalan ini bisa berbahaya jika tidak mencair kembali dengan sendirinya.
  2. Depresi atau cemas.
  3. Stres pada keluarga, termasuk kehilangan pendapatan hingga masalah pengasuhan anak.
  4. Otot dan tulang melemah karena kurangnya aktivitas.
  5. Kurangnya aktivitas kardiovaskular mempengaruhi aliran darah dan kadar oksigen.
  6. Sakit dan nyeri di punggung atau pinggul karena terlalu lama duduk atau berbaring.
  7. Peningkatan gejala kehamilan seperti mulas dan insomnia.
  8. Bed rest yang dilakukan dalam waktu yang lama memungkinkan seseorang mengalami kelemahan otot dan kekurangan energi pasca melahirkan.

Itulah penjelasan mengenai bed rest pada ibu hamil mulai dari pengertian, penyebab, pantangan, hingga efek sampingnya. Semoga informasi ini membantu ya.




(elk/inf)

Berita Terkait