Pedoman Gizi Seimbang Menurut Kemenkes dan Pilar Utamanya

Pedoman Gizi Seimbang Menurut Kemenkes dan Pilar Utamanya

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Senin, 06 Mar 2023 13:34 WIB
Pedoman Gizi Seimbang Menurut Kemenkes dan Pilar Utamanya
Foto: Getty Images/iStockphoto/RossHelen
Jakarta -

Masyarakat perlu memahami tentang pedoman gizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan agar terhindar dari penyakit.

Apa saja pedoman gizi seimbang beserta pilar utamanya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Pengertian Gizi Seimbang

Menurut Buku Dasar-dasar Penanganan Gizi Anak Sekolah, gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya susunan makanan, gizi seimbang juga memperhatikan prinsipnya, yaitu mengonsumsi makanan beragam, pola hidup bersih, aktivitas fisik dan pemantauan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

Sementara, mengutip Buku Kebutuhan Gizi Seimbang, menurut Irnani & Sinaga (2017), gizi seimbang merupakan asupan gizi optimal, baik kuantitas dan kualitas yang penting untuk pertumbuhan serta perkembangan optimal.

ADVERTISEMENT

Gizi yang seimbang dikelompokkan dalam tiga fungsi utama, yaitu energi, sumber pembangun, dan sumber zat pengatur. Sumber energi berasal dari zat gizi karbohidrat serta lemak dan protein.

Oksidasi zat-zat tersebut menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.

Sementara, sumber zat pembangun yang terdiri dari protein, mineral, dan air diperlukan tubuh untuk proses pembentukan sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel yang rusak.

Selanjutnya, sumber zat pengatur terdiri dari protein, mineral, air dan vitamin.

Zat ini berfungsi dalam mengatur keseimbangan air, mengatur proses oksidasi, proses penuaan sel, dan mengatur proses ekskresi sisa-sisa oksidasi dalam tubuh.

Pedoman Gizi Seimbang Menurut Kemenkes RI

Mengutip situs Kementerian Kesehatan RI, berikut 10 pedoman gizi seimbang:

  1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  4. Biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih yang mengalir
  6. Biasakan sarapan pagi
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  8. Banyak makan buah dan sayur
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

4 Pilar Prinsip Gizi Seimbang

Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar. Pada dasarnya pilar-pilar ini merupakan rangkaian untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk diiringi dengan memantau berat badan yang teratur.

Adapun empat pilar tersebut adalah:

1. Mengkonsumsi Aneka Ragam Pangan

Mengutip Permenkes RI tentang Pedoman Gizi Seimbang, tidak ada jenis makanan yang memiliki semua jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali ASI untuk bayi hingga berusia 6 bulan.

Misalnya, nasi adalah sumber utama kalori, tapi miskin vitamin dan mineral. Sementara, sayur dan buah-buahan umumnya kaya vitamin, serat dan mineral, namun miskin protein dan kalori.

Maka dari itu, dibutuhkan aneka ragam makanan untuk menyeimbangkan zat gizi yang masuk ke tubuh.

Mengutip situs Kemenkes, contohnya, sumber karbohidrat seperti nasi, mie, umbi-umbian atau tepung-tepungan 3-4 porsi sehari.

Protein dari ikan, daging ayam, sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan sekitar 2-4 porsi sehari.

Sementara, sumber vitamin dari aneka buah sekitar 2-3 porsi serta 3-4 porsi sayur.

Buah dan sayur sebaiknya dikonsumsi keduanya, bukan dipilih salah satu berdasarkan kesukaan.

Selain dimaksudkan keanekaragaman jenis pangan, prinsip ini juga mencakup proporsi makanan seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.

Anjuran pola makan yang ada sudah memperhitungkan proporsi setiap kelompok pangan, sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Saat ini, masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dibandingkan dengan anjuran sebelumnya.

Selain itu, dianjurkan pula untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit.

Minum air yang cukup juga dianjurkan, sebab air begitu penting dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih

Salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak adalah penyakit infeksi.

Sebab, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami penurunan nafsu makan. Jika ini terjadi, jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh pun berkurang.

Sedangkan, dalam keadaan sedang terinfeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk meningkatkan metabolisme.

Orang yang terkena diare, mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan memperburuk kondisinya.

Saat kekurangan gizi, risiko penyakit kurang gizi mengintai. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh yang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Selain perlu mengkonsumsi aneka pangan bergizi dan hidup yang bersih, masyarakat juga dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan seperti olahraga.

Aktivitas fisik merupakan upaya tubuh untuk menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama yang ada di dalam tubuh.

Tak hanya itu, aktivitas fisik juga bisa memperlancar sistem metabolisme tubuh, termasuk zat gizi. Kamu bisa melakukan olahraga setidaknya tiga minggu sekali dengan durasi 30 menit per sesinya.

4. Memantau Berat Badan secara Teratur untuk Mempertahankan Berat Badan Normal

Salah satu indikator yang menunjukkan terjadinya keseimbangan zat gizi dalam tubuh bagi orang dewasa yaitu berat badan yang sesuai dengan tinggi badan.

Indikator ini disebut dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk itu, pemantauan berat badan normal adalah hal yang harus menjadi bagian dari pola hidup dengan gizi seimbang, sehingga bisa mencegah penyimpangan berat badan dari berat badan normal.

Sementara, indikator bagi bayi dan balita digunakan perkembangan berat badan yang sesuai dengan penambahan umur.

Itulah pedoman gizi seimbang yang bisa kamu terapkan di kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers.




(elk/inf)

Berita Terkait