Kompres untuk Demam dengan Air Panas atau Dingin, Efektif?

Kompres untuk Demam dengan Air Panas atau Dingin, Efektif?

Anindyadevi Aurellia - detikHealth
Kamis, 09 Mar 2023 17:20 WIB
Kompres untuk Demam dengan Air Panas atau Dingin, Efektif?
Foto: Getty Images/MmeEmil
Jakarta -

Saat mengalami demam, seseorang dapat merasa tidak nyaman dan tidak produktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam adalah dengan menggunakan kompres.

Namun, pertanyaannya adalah apakah kompres untuk demam dengan air panas atau dingin itu efektif? Simak pembahasan berikut tentang faktor penting dalam mengompres demam.

Apakah Efektif Melakukan Kompres untuk Demam?

Demam identik dengan gejala suatu penyakit atau kondisi abnormal di dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demam didefinisikan sebagai proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C).

Demam terjadi disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus) atau kondisi medis lainnya.

ADVERTISEMENT

Alfin Nurrido, Perawat RS Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, menjelaskan dalam laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa kompres dingin menurunkan temperatur kulit lebih cepat daripada temperatur inti tubuh.

Maka dari itu, kompres dingin kurang efektif karena selain kurang nyaman juga merangsang produksi panas dan menghalangi pengeluaran panas tubuh.

Sementara, pada kompres hangat dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh.

Kompres dilakukan dengan melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 43°C. Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan.

Namun, perlu diingat bahwa kompres hanyalah salah satu cara untuk meredakan demam dan tidak untuk mengobati penyebab demam. Kompres hangat bisa dijadikan alternatif pendamping sembari tetap mengkonsumsi obat untuk mengatasi demam.

Demam biasanya akan berangsur hilang dengan sendirinya. Namun, demam yang tinggi atau berlangsung terus-menerus bisa menandakan penyakit yang lebih serius.

Jika demam tidak kunjung mereda atau disertai dengan gejala yang lebih parah, seperti kesulitan bernapas atau kejang, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganannya.

Inilah Perbedaan Fungsi Kompres dengan Air Dingin dan Panas

Pada artikel laman Rumah Sakit Hermina yang telah diverifikasi oleh dokter Harjoedi Adji Tjahjono, menjelaskan hal yang serupa seperti yang sudah dipaparkan di atas.

Metode kompres dingin akan membuat pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menciut (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.

Di samping itu, benda dingin yang ditempelkan di tubuh menyebabkan thermostat di otak (hipotalamus) keliru memberi perintah. Jika seharusnya suhu badan turun, justru suhu jadi naik akibat benda dingin yang menempel.

Kompres air dingin umumnya digunakan untuk meredakan sakit kepala, pembengkakan, dan memar. Ketika melakukan kompres dingin akan terjadi vasokonstriksi.

Pada vasokonstriksi, pembuluh darah akan menyempit sehingga dapat menurunkan aliran darah pada area yang cedera. Sebab, kompres dingin dapat memperlambat laju inflamasi, serta mengurangi bengkak, nyeri, dan perdarahan.

Jika demam yang menyerang sudah cukup tinggi, sebaiknya bantulah dengan kompres hangat. Namun, pastikan bahwa suhunya tidak terlalu panas.

Kompres hangat dilakukan dengan menempelkan handuk atau kain hangat pada permukaan kulit. Suhu hangat merangsang termoreseptor pada kulit untuk mengirimkan sinyal ke otak.

Hipotalamus di otak akan menghasilkan respon yang disebut vasodilatasi sehingga pembuluh darah akan melebar. Darah akan mengalir lancar dan peningkatan suhu terjadi lebih cepat.

Kain yang dibasahi dengan air hangat sudah cukup untuk membantu mengendalikan demam. Kompres hangat memicu produksi keringat sehingga suhu tubuh akan menurun secara alamiah dari dalam.

Kompres hangat dapat membuat otot lebih rileks dan otak juga akan menurunkan suhu tubuh menjadi normal.

Selain itu, kompres hangat mampu membantu melancarkan aliran darah dan membuat Anda lebih nyaman. Kompres air panas juga dapat membantu mengurangi gejala menstruasi, seperti kram dan nyeri.

Apabila demam tidak kunjung turun dengan metode kompres segera periksa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

Cara Melakukan Kompres

Setelah mengetahui masing-masing fungsinya, berikut cara untuk melakukan kompres baik dingin maupun hangat.

1. Cara Melakukan Kompres Dingin

Menggunakan Handuk Es

  • Basahi handuk dengan air dingin, kemudian peras dengan kencang.
  • Lipat handuk, masukkan ke kantong plastik.
  • Bekukan handuk dalam plastik selama 15 menit.
  • Keluarkan dari kantong plastik dan letakkan di area yang cedera.

Menggunakan Ice Pack

  • Masukkan es batu secukupnya ke dalam kantong plastik.
  • Tambahkan air sedikit saja.
  • Keluarkan udara dari kantong plastik dan tutup rapat.
  • Bungkus dengan handuk basah.
  • Letakkan pada area yang cedera.

Menggunakan Cold Pack

  • Masukkan cold pack ke dalam freezer selama 1 jam.
  • Tempelkan pada area yang cedera.

2. Cara Melakukan Kompres Hangat

Berikut cara melakukan kompres hangat untuk demam.

  • Siapkan air hangat dengan suhu kurang lebih 40 derajat celcius dan handuk/kain/washlap.
  • Basahi handuk/kain/washlap dengan air hangat tersebut.
  • Peras kain agar tidak terlalu basah.
  • Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres.
  • Jika kain sudah kering atau suhu kain mulai dingin, kembali ulangi langkah di atas.

Itulah tadi penjelasan mengenai kompres untuk demam. Apakah Anda sudah memahaminya? Jika Anda sedang mengalami demam berkelanjutan, segera konsultasi dengan dokter.




(aau/inf)

Berita Terkait