Macam-macam Kelainan Otot pada Manusia yang Sering Terjadi

Macam-macam Kelainan Otot pada Manusia yang Sering Terjadi

Anindyadevi Aurellia - detikHealth
Jumat, 10 Mar 2023 18:00 WIB
Macam-macam Kelainan Otot pada Manusia yang Sering Terjadi
Foto: Nino Liverani/Unsplash
Jakarta -

Seperti organ dan sistem lainnya, otot juga rentan mengalami berbagai macam kelainan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Beberapa kelainan otot lebih umum terjadi daripada yang lain. Simak pembahasan beberapa macam kelainan otot pada manusia yang sering terjadi, penyebabnya, dan cara mengatasinya.

Penyebab dan Gejala Kelainan Otot

United States Department of Health and Human Services National Institutes of Health menjelaskan fungsi otot adalah membantu Anda bergerak dan membantu tubuh Anda bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak masalah yang dapat mempengaruhi otot. Gangguan otot dapat menyebabkan kelemahan, nyeri, atau bahkan kelumpuhan.

Salah satunya kelainan otot, yakni suatu kondisi medis yang terjadi ketika otot-otot tubuh mengalami gangguan atau kerusakan.

ADVERTISEMENT

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kelainan otot, termasuk faktor genetik, kurangnya olahraga, cedera fisik, kelelahan otot, atau penyakit sistemik seperti lupus atau diabetes.

Secara umum, penyebab kelainan otot antara lain:

  1. Cedera atau penggunaan berlebihan, seperti keseleo atau tegang, kram, atau tendinitis
  2. Kelainan genetik, seperti distrofi otot
  3. Beberapa jenis kanker
  4. Peradangan, seperti myositis
  5. Penyakit saraf yang mempengaruhi otot
  6. Infeksi
  7. Obat-obatan tertentu
  8. Terkadang penyebab gangguan otot tidak diketahui

Gejala kelainan otot bervariasi tergantung pada jenis kelainannya. Beberapa gejala yang umumnya terkait dengan kelainan otot meliputi nyeri otot, kram otot, kelemahan otot, kesulitan bergerak, dan pembengkakan pada daerah yang terkena.

Kelainan otot dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan dan dapat membatasi aktivitas fisik sehari-hari.

Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut atau jika Anda merasa memiliki kelainan otot yang membutuhkan perhatian medis.

Macam-macam Kelainan Otot Bawaan Lahir

National Health Service (NHS) of United Kingdom menyebut kelainan otot atau Muscular Dystrophies (MD) ada banyak jenis dengan gejala masing-masing yang berbeda. Tidak semua jenis menyebabkan kecacatan parah.

Beberapa jenis MD yang paling umum meliputi:

1. Duchenne MD

Ini adalah salah satu jenis yang paling umum dan parah, biasanya menyerang anak laki-laki di masa kanak-kanak. Orang dengan kondisi ini biasanya hanya akan hidup sampai usia 20-an atau 30-an.

2. Distrofi Myotonic

Sejenis MD (myotonic dystrophy) yang dapat berkembang pada usia berapa pun. Orang dengan bentuk distrofi myotonic yang parah mungkin tidak memiliki umur panjang.

3. MD Facioscapulohumeral

Ini adalah jenis MD yang dapat berkembang di masa kanak-kanak atau dewasa, berkembang perlahan dan biasanya tidak mengancam jiwa.

4. Becker MD

Jenis kelainan otot ini terkait erat dengan Duchenne MD, tetapi berkembang kemudian di masa kanak-kanak dan tidak terlalu parah.

5. Limb-girdle MD

Sebuah kondisi yang biasanya berkembang pada akhir masa kanak-kanak atau dewasa awal. Pada beberapa varian dapat berkembang dengan cepat dan mengancam jiwa, tapi umumnya berkembang dengan lambat.

6. MD Oculopharyngeal

Merupakan jenis MD yang biasanya tidak berkembang hingga seseorang berusia antara 50 dan 60 tahun. Kelainan otot ini cenderung tidak mempengaruhi harapan hidup.

7. Emery-Dreifuss MD

Ini adalah jenis MD yang berkembang di masa kanak-kanak atau dewasa awal. Kebanyakan orang dengan kondisi ini akan hidup sampai setidaknya paruh baya.

Kelainan otot bawaan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Namun, dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, gejala dapat dikurangi dan seseorang dapat hidup secara mandiri dengan kondisi tersebut.

Macam-macam Kelainan Otot yang Diperoleh Setelah Lahir

Kelainan otot yang diperoleh terjadi karena faktor yang dapat mempengaruhi otot setelah lahir. Berikut adalah beberapa macam kelainan otot yang bukan merupakan bawaan lahir.

  1. Miopati misalnya polimiositis, dermatomiositis, distrofi otot Duchenne, dan miopati yang diinduksi steroid
  2. Kram, memperpanjang kontraksi involunter otot rangka yang menyakitkan
  3. Fibrositis atau peradangan jaringan ikat fibrosa pada otot. Ini juga mempengaruhi otot-otot tubuh dan punggung
  4. Myasthenia gravis
  5. Rhabdomyolysis
  6. Miopati jantung seperti penyakit arteri koroner
  7. Sklerosis lateral amiotrofik
  8. Sarkopenia yang menyebabkan hilangnya massa otot dan hilangnya kekuatan otot

Cara Perawatan Kelainan pada Otot

Saat ini tidak ada obat untuk kelainan otot, tetapi berbagai perawatan dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.

Tujuan pengobatan untuk penyakit otot yakni mengobati gejala, menunda perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.

Perawatan kelainan pada otot tergantung pada jenis kelainannya dan tingkat keparahannya. Perawatannya yakni sebagai berikut.

1. Konsumsi Obat

Kortikosteroid yang diminum terkadang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi kram dan kejang.

Imunosupresan, obat yang menghambat atau mencegah aktivitas berlebih dari sistem kekebalan tubuh, dapat diberikan untuk beberapa penyakit otot dan saraf, serta kondisi yang mempengaruhi saraf dan otot.

2. Manajemen Fisioterapi

Terapis fisik adalah bagian dari tim multidisiplin yang berperan dalam pengelolaan gangguan yang bersifat jangka panjang.

Tujuan terapi fisik yaitu untuk memperkuat otot, mengatasi nyeri, dan berlatih keseimbangan.

Terapi fisik merupakan metode perawatan yang menggunakan gerakan dan latihan untuk memperkuat otot yang lemah, memperbaiki keseimbangan, dan meningkatkan fleksibilitas.

3. Operasi

Pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti otot yang rusak atau memperbaiki posisi tulang dan sendi.

4. Perawatan Medis

Beberapa kondisi kelainan otot memerlukan perawatan rumah sakit, seperti penggunaan alat bantu pernapasan atau perawatan medis intensif.

5. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejala kelainan otot, seperti menghindari kelelahan otot, menghindari suhu dingin yang ekstrem, dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Selain itu, penting untuk mengikuti saran perawatan yang direkomendasikan oleh dokter atau ahli terapi fisik. Tujuannya untuk memastikan bahwa perawatan yang dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan otot yang sedang dihadapi.

Cara Pencegahan Terjadinya Kelainan Otot

Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan massa otot dan mencegah kelainan otot.

Rachel MacPherson, Ahli Nutrisi olahraga di Montreal, memverifikasi artikel VeryWell Health yang menjelaskan beberapa cara pencegahan terjadinya kelainan otot.

1. Berolahraga

Olahraga dapat membantu memperkuat otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya cedera dan kelainan otot.

2. Pemanasan

Sebelum melakukan aktivitas fisik, penting untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk mengurangi risiko cedera dan kelainan otot.

3. Istirahat

Istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas dapat membantu memulihkan otot yang lelah dan mencegah terjadinya kelelahan otot yang berlebihan.

4. Hindari Aktivitas Berisiko

Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera atau kelelahan otot, seperti mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan olahraga yang berlebihan.

5. Konsumsi Makanan yang Sehat

Makanan yang kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral dapat membantu memperkuat otot dan memperbaiki kondisi tubuh secara keseluruhan.

6. Minum Cukup Air

Meminum air dalam jumlah yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan menghindari dehidrasi yang dapat mempengaruhi kesehatan otot.

7. Konsultasi dengan Dokter

Jika merasa ada gejala kelainan otot atau cedera, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat sebelum kondisi menjadi lebih parah.

Dengan mengikuti beberapa langkah pencegahan tersebut, seseorang dapat meminimalkan risiko terjadinya kelainan otot dan menjaga kesehatan otot serta kondisi tubuh secara keseluruhan.




(aau/inf)

Berita Terkait