Ingin Jantung Selalu Sehat? Jalan Kaki Saja, Ini Saran Dokter Biar Makin Bermanfaat

World Heart Day

Ingin Jantung Selalu Sehat? Jalan Kaki Saja, Ini Saran Dokter Biar Makin Bermanfaat

Anggi Rustiana - detikHealth
Kamis, 14 Sep 2023 06:56 WIB
Ingin Jantung Selalu Sehat? Jalan Kaki Saja, Ini Saran Dokter Biar Makin Bermanfaat
Berjalan kaki menyehatkan jantung (Foto: iStock)
Jakarta -

Jalan kaki termasuk ke dalam olahraga ringan yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Adapun manfaatnya, seperti meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu pembakaran kalori untuk mengontrol berat badan. Jalan kaki dapat terasa lebih bermanfaat saat dilakukan sesuai porsi tubuh.

Pada orang dengan berat badan berlebih, jalan kaki dengan intensitas lambat bisa menjadi olahraga yang bagus untuk menurunkan kadar lemak. Dalam hal menjaga kebugaran, jalan kaki dapat dilakukan dengan aturan tertentu. Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Anita Suryani, SpKO mengungkapkan 'resep' jalan kaki yang lebih bermanfaat yang bisa dicoba. Seperti apa?

"Jalan kaki termasuk olahraga aerobik atau daya tahan jantung paru. Resepnya adalah jalan selama 30-60 menit sebanyak 3-5 kali seminggu minimal dengan intensitas sedang, boleh juga berat. Nah, intensitas sedang ini tergantung denyut nadinya," jelas dr Anita saat dihubungi detikcom, Rabu (13/09/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dr Anita, jika sudah terbiasa jalan cepat 30 sampai 60 menit sebanyak 3 sampai 5 kali seminggu, tubuh biasanya akan terasa lebih bugar dan tak mudah kelelahan. Bahkan bisa membuat organ jantung dan paru-paru lebih sehat.

"Kalau bisa jalan kaki sehari-hari sekalian olahraga agar manfaatnya ada untuk kebugaran. Misalnya, jalan dari transportasi umum ke tempat tujuan ya jadikan saja minimal 30 menit biar sekalian bermanfaat untuk kebugaran. Kalau kurang nanti manfaatnya minimal," katanya.

"Sehari-hari enggak perlu olahraga lari, kalau sudah biasa baru boleh lari. Jalan cepat yang dilakukan sehari-hari sudah termasuk olahraga asal memenuhi resep yang tadi," tambah dr Anita," sambungnya lagi.

ADVERTISEMENT

Adapun cara simpel yang bisa dilakukan untuk mengukur apakah jalan kaki sudah optimal atau belum, yakni dengan menerapkannya sebanyak 3-5 kali seminggu dengan intensitas sedang sampai berat selama 30-60 menit.

"Secara objektif, caranya cek denyut nadi misal pakai heart rate monitor. Minimal denyut nadinya di intensitas sedang, artinya 64-76 persen dari denyut nadi maksimal. Misal, kita usia 20 tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 220 dikurang 20 yaitu 200. 64-76 persen dari 200 adalah 128-152. Ketika jalan cepat denyut nadinya harus di angka 128-152 kali per menit," sambungnya.

NEXT: Tes bicara untuk mengukur intensitas

"Kalau kurang dari 128 bisa tambahin kecepatannya, kalau kelebihan bisa kurangi kecepatannya. Sehingga tercapai parameter yang bisa menyehatkan jantung dan paru. Penilaian subjektif, pakai tes bicara. Kalau napas itu enggak pakai usaha. Saat lari intensitas sedang masih bisa bicara tapi napasnya mulai engap," imbuhnya.

"Intensitas berat saat bernapas penuh usaha, enggak bisa ngobrol. Itu biasanya yang denyut nadinya di atas 76 persen," kata dr Anita menjelaskan secara detail.

Jalan kaki memang bisa menjadi olahraga yang menyehatkan bagi jantung dan paru-paru. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai manfaat kebugaran. Jadi, wajib lakukan jalan kaki sesuai resep yang dibagikan dr Anita agar mendapat manfaat yang maksimal.

Jalan kaki bisa bantu jaga kesehatan jantung kamu lho. Yuk ikutan Indonesia Heart Walk 2023, daftar DI SINI.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Rekomendasi Olahraga yang Cocok di Waktu Menopause"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Berita Terkait