.webp)
Lari menjadi salah satu jenis olahraga yang mudah dilakukan. Kebanyakan orang melakukan olahraga lari untuk menjaga kebugaran atau untuk menurunkan berat badan.
Namun, ternyata melakukan olahraga lari untuk menurunkan berat badan juga tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berlari secara rutin, salah satunya indeks massa tubuh (IMT).
"Idealnya, seseorang yang disarankan untuk lari itu indeks massa tubuhnya paling bagus di normal (18-22). Atau maksimal itu overweight, sekitar lebih dari 22," jelas dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dr Aldico Juniarto Sapardan, SpOT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, untuk seseorang yang dalam kondisi obesitas, lari itu tidak disarankan," sambungnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).
dr Aldico menjelaskan saat berlari, tulang lutut akan menopang tubuh. Jika orang dengan obesitas memaksakan untuk olahraga lari, bisa timbul tekanan yang sangat besar pada sendi-sendi.
"Jadi, semakin berat badan kita, semakin berat juga sendi-sendi atau otot-otot yang menopang badan kita, seperti sendi lutut hingga sendi panggul. Dan itu akan berbahaya," kata dr Aldico.
Lalu, Olahraga Apa yang Direkomendasikan untuk Orang Obesitas?
Sebagai tahapan awal, dr Aldico menyarankan orang obesitas untuk mengawali upaya turun BB dengan diet, setidaknya sampai berat badannya lebih ideal untuk berlari. Sebab jika orang obesitas memaksakan diri berlari dengan bobot badan berlebih, justru bisa memicu efek buruk untuk sendi-sendi di tubuh.
Walhasil alih-alih menyarankan langsung rutin berlari, dr Aldico lebih menyarankan orang obesitas untuk mengawali olahraganya dengan berjalan kaki. Ini sangat baik membantu menurunkan berat badan sampai siap untuk mulai olahraga lari.
"Kalau masih terlalu gemuk, disarankan untuk jalani olahraga seperti cardio termasuk senam dan gym. Bisa juga jalan kaki yang paling ringan," pungkasnya.
(sao/vyp)
