Nggak Asal FOMO, Marathon Wajib Training Biar 'Happy Ending'

Nggak Asal FOMO, Marathon Wajib Training Biar 'Happy Ending'

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikHealth
Selasa, 25 Jun 2024 07:00 WIB
Nggak Asal FOMO, Marathon Wajib Training Biar Happy Ending
Finish line BTN Jakim 2024 di lintasan atletik stadion utama GBK. (Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth)
Jakarta -

Banyaknya event lari marathon belakangan ini menjadi godaan tersendiri bagi para pehobi lari untuk ikut-ikutan menjajal kategori full marathon sejauh 42,195 km. Boleh-boleh saja FOMO (Fear of Missing Out), tapi persiapan yang matang dan terukur penting dilakukan agar bisa finish strong tanpa 'drama'.

Seperti dilakukan Fachri (26), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, yang untuk pertama kalinya mengikuti lomba lari Full Marathon di BTN Jakarta International Marathon (Jakim) 2024, Minggu (23/6/2024). Meski punya basic endurance sebagai pemain futsal yang lumayan kompetitif, pria yang akrab disapa Ai ini tetap merasa perlu untuk mempersiapkan diri dengan serius untuk 'virgin marathon' kali ini.

"Untuk programnya sih aku biasain long run, kaya lebih dari 10 kilo," kata Ai dalam perbincangan dengan detikcom, sesaat setelah finish dengan catatan waktu yang cukup impresif, yakni 4 jam 36 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantangannya jelas tidak mudah. Sebagai karyawan di sebuah media digital, pria asal Depok ini benar-benar harus cermat mengelola waktu agar bisa menyempatkan diri untuk latihan lari sekurang-kurangnya 2-3 kali long run dalam sepekan.

"Intensitasnya nggak terlalu dipaksa sih, memang listen to your body saja," tutur Ai.

ADVERTISEMENT
Fachri, finisher Full Marathon di BTN Jakim 2024Fachri, salah seorang finisher Full Marathon di BTN Jakim 2024. Foto: Uyung/detikHealth

Soal fenomena FOMO ikut-ikutan marathon, Ai memilih untuk melihat sisi positifnya. Ia sendiri termotivasi untuk menjajal nomor full marathon karena ingin men-challenge diri sendiri, membuat target tertentu agar lebih rutin dalam berlatih.

"Selama FOMO-nya baik, lari ini kan positif, menurut aku bagus-bagus aja ya. Asalkan memang tidak memaksakan diri, sesuai kapasitas saja," katanya.

NEXT: Training yang terprogram

Seperti halnya Ai, Dio (26) juga tidak mau asal-asalan mempersiapkan diri di ajang BTN Jakim 2024. Meski 'hanya' mengikuti half marathon (HM), ia mengaku sudah berlatih sekitar 3-4 bulan sebelumnya karena ini merupakan 'virgin HM' baginya, yang artinya kali pertama mengambil kategori 21K.

"Persiapannya mostly di endurance, jadi banyak-banyak easy run, banyakin long run juga, karena kita nggak ngejar speed juga tapi ngejar finish karena pertama kali juga," tutur Dio.

Ia juga tidak menampik bahwa dirinya termasuk FOMO, memutuskan ikut race half marathon karena memang terinspirasi teman-teman yang lebih dulu ikutan, selain juga terpengaruh unggahan di media sosial. Namun begitu, ia sendiri punya target pribadi yakni mempersiapkan diri untuk mengikuti event yang lebih menantang yakni thriatlon.

Dengan persiapan yang matang dan terprogram, Dio merasa lebih bisa mengukur kapasitas dan menetapkan target yang memang realistis untuk dirinya sendiri. Selebihnya, suasana lomba dan kemeriahan penonton di sepanjang rute membuatnya mampu 'finish strong' dalam waktu 2 jam 47 menit, sedikit lebih cepat dari target awal yang direncanakan.

Mengomentari kecenderungan ikut-ikutan alias FOMO ikut marathon, ia mewanti-wanti soal perlunya mempersiapkan diri. Bahkan untuk jarak yang lebih pendek seperti 10K sekalipun, menurutnya bisa berakibat buruk jika tidak dipersiapkan dan hanya sekadar latah ingin mengikuti tren.

"Sebenarnya bagus FOMO-nya. Tapi point pentingnya adalah, jangan lupa juga konsekuensinya. Paling nggak, training-nya di-planning sama yang profesional," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Gokil! Harry Styles Selesaikan Berlin Marathon Kurang dari 3 Jam"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Olahraga Tanpa Cedera
11 Konten
Olahraga lari sedang ngetren nih, banyak pemula ikut mencoba ikut race. Kurangnya pengetahuan dan latihan yang cukup kerap membuahkan cedera. Yuk belajar sama-sama.

Berita Terkait