Kolaps saat olahraga bisa terjadi ketika seseorang memaksakan diri melebihi kapasitas fisiknya. Bagi pemula, limit atau batas kemampuan fisiknya tentu tidak sama dengan atlet pelatnas.
Karena level kebugaran fisiknya berbeda, pemula tentu tidak serta merta bisa menerapkan program latihan yang sama seperti atlet profesional. Meski jenis olahraganya sama, durasi dan intensitasnya tetap harus disesuaikan jika tidak ingin tiba-tiba kolaps.
"Nomor satu, durasi latihan harus kita atur. Anjurannya adalah 30 menit dalam sehari, ini untuk orang awam ya. Kita bisa mulai latihan jalan atau jogging dulu, durasi 30 menit itu batas awalnya," kata spesialis jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra, SpJP (K).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, lanjut dr Bambang, durasi dan intensitas latihan biasa ditambah seiring dengan meningkatnya kekuatan tubuh. Penting juga mengukur detak jantung untuk mengetahui batasan-batasan dalam berolahraga.
"Heart rate itu rumusnya 220 dikurangi usia. Heart rate pada saat olahraga biasanya kami atur tidak melebihi 80 persen dari 220 dikurangi usia ini," kata dr Bambang di Cicalengka, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (9/12/2024)..
"Kalau heart rate kita sudah melebihi (80 persen) berarti kita harus menurunkan intensitas olahraga kita," lanjut dia.
Menurut dr Bambang, sebaiknya seseorang yang masih ingin memulai bisa melakukan olahraga sekitar 150 menit dalam satu minggu dan maksimal 30 menit dalam satu hari.
(dpy/up)











































