Pekan Kedua Puasa Ramadan, Masih Belum Berani Olahraga? Ini Saran Dokter

#RamadanJadiMudah by BSI

Pekan Kedua Puasa Ramadan, Masih Belum Berani Olahraga? Ini Saran Dokter

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Selasa, 11 Mar 2025 10:03 WIB
Pekan Kedua Puasa Ramadan, Masih Belum Berani Olahraga? Ini Saran Dokter
Olahraga saat puasa (Foto: Getty Images/Vyacheslav Dumchev)
Jakarta -

Meski puasa, idealnya olahraga tetap harus dijalankan secara rutin jika ingin mendapatkan tubuh bugar dan sehat. Namun tak bisa dipungkiri, tidak sedikit yang akhirnya ikut 'puasa' olahraga dalam artik setop latihan sama sekali sepanjang bulan Ramadan.

Muhammad Affandy (27) karyawan swasta di Jakarta Selatan merupakan salah satu dari mungkin banyak orang yang memutuskan untuk off, alias berhenti sejenak berolahraga di bulan suci ini.

"Memilih buat nggak olahraga dulu sih alasannya karena memang jadi gampang lebih capek ya kalau olahraga di bulan puasa tuh. Belum lagi lemes karena nggak ada tenaga, walaupun sebenarnya bisa menjelang berbuka tapi tetap aja dirasa kurang maksimal olahraganya," kata Affandy kepada detikcom, Minggu (9/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Affandy sendiri mengaku ada perubahan yang dirinya rasakan ketika berhenti olahraga kurang lebih satu di bulan ramadan ini.

"Kayak tubuh tuh gampang banget lemes gitu. Dalam artian nggak tahu kenapa ngantukan banget, beda kalo pas rutin untuk olahraga, badan tuh jadi lebih segar gitu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tidak jauh berbeda, Mohammad Resha Pratama (35) juga termasuk yang memilih untuk menurunkan intensitas olahraganya selama bulan puasa. Namun, untuk tetap menjaga tingkat kebugaran agar tidak turun drastis, dirinya masih menyempatkan latihan ringan.

"Masih tipis-tipis, paling jalan cepet aja. Lari tergantung kondisi badan dan mood sebetulnya. Kalau memang mood lari, ya lari. Kalau nggak, ya nggak," kata Resha.

Senada, spesialis kedokteran olahraga Mayapada Hospital Tangerang dr Febianto Nurmansyach, SpKO juga menyarankan untuk tetap berolahraga. Karena memang asupan makan dan minum dibatasi, durasi dan intensitasnya bisa disesuaikan.

Bahkan jika benaribenar terpaksa tidak bisa membagi waktu antara olahraga dan kegiatan ibadah, maka ia menyarankan untuk setidaknya tetap menjaga aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik juga ikut berkurang, maka ada 'harga' yang harus dibayar oleh mereka yang memilih menyetop olahraga selama puasa.

"Kalau udah biasa berolahraga di luar bulan puasa dan memilih untuk berhenti selama puasa, itu pasti tingkat kebugarannya akan berkurang atau hilang," kata dr Febianto.

"Nanti setelah dia jogging lagi atau olahraga lagi setelah bulan puasa, biasanya akan merasa lebih lelah. Jadi dia harus menyesuaikan lagi intensitas latihannya," sambungnya.

Untuk menjaga aktivitas fisik tetap tinggi, dr Febianto menyarankan untuk memodifikasi kegiatan sehari-hari. Hal-hal yang bisa dibikin lebih challenging, menurutnya bisa menggantikan opsi yang secara fisik lebih ringan untuk dilakukan.

"Misal di kantor, kalau cuma naik satu atau dua lantai ya naik tangga, jangan pakai lift," tutupnya.




(dpy/up)
Olahraga Malam Saat Puasa
9 Konten
Harus pintar-pintar atur waktu selama puasa, termasuk untuk olahraga. Menggeser waktu olahraga dari pagi ke malam bukan tanpa tantangan, karena tetap harus menyisakan waktu untuk ibadah dan istirahat jika tidak ingin kesiangan bangun sahur.

Berita Terkait