Doyan Minuman Berenergi, Ratu Fitness Meninggal Kena Serangan Jantung

Doyan Minuman Berenergi, Ratu Fitness Meninggal Kena Serangan Jantung

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 08 Mei 2025 19:00 WIB
Doyan Minuman Berenergi, Ratu Fitness Meninggal Kena Serangan Jantung
Foto ilustrasi: Getty Images/tongpatong
Jakarta -

Seorang wanita pegiat kebugaran di Florida, AS, meninggal dunia karena serangan jantung dan kerusakan otak karena kebiasaannya mengonsumsi minuman berenergi. Semasa hidup, Katie Donnell bisa mengonsumsi tiga minuman berenergi dalam sehari bersamaan dengan kopi.

Ibu dari Donnell, Lori Barranon, mengatakan putrinya juga rutin mengonsumsi minuman berkafein sebelum pergi ke tempat gym. Hal ini yang membuatnya yakin bahwa kondisi yang dialami putrinya disebabkan oleh minuman tersebut.

"Dia pikir itu (minuman berenergi) akan membantunya berolahraga dan memberinya lebih banyak energi. Dia berolahraga, bekerja penuh waktu, dan pergi ke sekolah untuk mengajar," ujar Lori yang dikutip dari People.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ia sudah terbiasa dengan banyaknya aktivitas itu," sambungnya.

Sampai pada Agustus 2021, Donnell tengah berkumpul dengan teman-temannya. Tetapi, ia tiba-tiba pingsan yang dikira temannya karena stroke.

ADVERTISEMENT

Padahal, sebenarnya saat itu Donnell mengalami serangan jantung.

"Ambulans tiba di sana dan tidak dapat memasang selang pernapasan. Dia (Donnell) tidak mendapatkan oksigen terlalu lama dan itu menyebabkan kerusakan otak. Mereka menanganinya selama tiga jam dan dia tidak pernah bangun lagi," jelas Lori.

Tiba di rumah sakit, Donnell dinyatakan koma dan diinduksi secara medis. Tetapi, tubuhnya tidak merespon apapun.

Sekitar sepuluh hari kemudian, tim dokter membuat keputusan untuk mematikan mesin yang selama ini mendukung hidup Donnell.

Lori menceritakan bahwa dokter awalnya mengira putrinya telah diberikan obat. Sebab, usia Donnell dianggap masih terlalu muda untuk mengalami serangan jantung.

Selama ini, Lori tidak menyadari berapa banyak minuman berenergi yang dikonsumsi putrinya sampai menyebabkannya meninggal dunia.

"Pacarnya mengatakan dia (Donnell) akan membeli empat kaleng minuman berenergi setiap dua hingga tiga hari. Belum lagi dia minum banyak kopi," terang Lori.

"Salah satu temannya juga mengatakan dia selalu melihat Donnell mengonsumsi minuman berenergi. Saat saya membersihkan mobilnya setelah Donnell meninggal dunia, mobilnya penuh dengan kaleng, setidaknya ada 3-4 kaleng," tambahnya.

Menurut National Library of Medicine, kafein dapat mempengaruhi jantung. Efek kafein dalam meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba diperkirakan dapat menekan sistem kardiovaskular, sehingga menambah kemungkinan faktor risiko aritmia atau detak jantung yang abnormal.

Beberapa minuman berenergi dapat mengandung hingga 200 mg kafein per kaleng. Dalam sehari, mengonsumsi 400 mg kafein masih dianggap aman.

"Donnell adalah ratu olahraga, ia makan makanan yang sangat bersih, makanan organik," tutur Lori.

Lori menceritakan bahwa putrinya memang memiliki kecemasan yang parah, yang ia kaitkan dengan konsumsi kafein tersebut.

"Saya tahu pasti itulah yang menjadi penyebabnya. Jika Anda tidak menjauhkan anak-anak dari hal-hal ini (minuman berenergi), mungkin akan berada dalam situasi seperti saya. Hal ini sangat berbahaya dan mematikan, seluruh keluarga saya terkena dampaknya," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait