Tidur Lampu Nyala Vs Lampu Mati, Mana yang Lebih 'Sehat'? Ini Kata Ahli

Laporan dari Singapura

Tidur Lampu Nyala Vs Lampu Mati, Mana yang Lebih 'Sehat'? Ini Kata Ahli

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 12 Sep 2025 09:21 WIB
Tidur Lampu Nyala Vs Lampu Mati, Mana yang Lebih Sehat? Ini Kata Ahli
Foto: Getty Images/iStockphoto/FTiare
Singapura -

Banyak orang memiliki kebiasaan untuk tidur dengan lampu menyala, namun sebagian lainnya justru tak bisa terlelap jika tidak dalam kondisi gelap. Tapi, di antara kedua pilihan ini, mana yang lebih dianjurkan?

Praktisi kesehatan tidur dr Andreas Arman Prasadja, RPSGT mengatakan tidur dalam keadaan lampu dimatikan lebih disarankan agar mendapatkan tidur yang berkualitas.

"Bagus lampu mati," kata dr Andreas di sela-sela acara World Sleep Congress 2025 di Singapura, Rabu (10/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini karena hormon melatonin mulai diproduksi tubuh sekitar pukul 7 malam. Menurut dr Andreas, melatonin akan mencapai puncaknya saat lingkungan menjadi gelap.

Untuk diketahui, hormon melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak untuk mengatur siklus tidur-bangun tubuh.

ADVERTISEMENT

"Tapi bukan artinya harus gelap gulita, nggak juga lah. Ada lampu-lampu sedikit tidak apa-apa," tuturnya.

Jumlah Jam Tidur Juga Penting

dr Andreas menambahkan bahwa untuk mendapatkan tubuh yang sehat, menambah jumlah jam tidur sesuai dengan rekomendasi juga diperlukan. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang masyarakatnya kurang tidur.

"Untuk Asia, Indonesia paling buruk (rata-rata jam tidur). Ada beberapa penelitian yang menyebutkan (rata-rata WNI hanya tidur) 6 jam 36 menit, ada yang 6 jam 39 menit. Sementara Asia rata-rata di 7 jam," katanya.

"Minim memang Asia ya. Berbeda dengan Australia yang 8 jam, Eropa 8 jam," sambungnya.

Apa yang Membedakan?

Menurut dr Andreas, perbedaan infrastruktur sedikit banyak memengaruhi jam tidur masyarakat Indonesia dengan negara-negara lain, salah satunya Singapura. Menurutnya, pekerja Indonesia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tempat kerja, sehingga butuh bangun lebih pagi.

"Ya kalau di Jakarta, mana bisa bangun jam 7, mana bisa bangun jam 6. Jam masuk sama kan Singapura dan Indonesia, kira-kira jam 8," katanya.

"Kalau di sini (Singapura) bisa bangun jam 7, sikat gigi, sarapan, mandi, jam 8 sudah bisa di kantor. Lah kita (bangun jam 7) bisa nggak dapet KRL," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Tidur Nyenyak Meski Lampu Menyala"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)

Berita Terkait