Lama Tak Berhubungan, Kemaluan Istri Lecet-lecet

Lama Tak Berhubungan, Kemaluan Istri Lecet-lecet

detikHealth
Rabu, 01 Sep 2010 11:45 WIB
Ditulis oleh:
Lama Tak Berhubungan, Kemaluan Istri Lecet-lecet
Jakarta -

Dokter saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan karena kemaluan istri saya lecet-lecet setelah lama tidak berhubungan:

1. Apa yang menyebabkan putih-putih pada vagina? Apakah itu disebabkan cairan-cairan setelah bersetubuh? Ataukan itu tanda-tanda pada vagina wanita setelah bersetubuh atau bersenggama dengan laki-laki?

2. Apakah vagina di bagian dalam dapat lecet setelah bersenggama atau bersetubuh dengan laki-laki yang menggunakan tangkur buaya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Setelah kira-kira 1 tahun tidak bersetubuh (kurang lebih) dengan istri saya, apakah vaginanya kemudian akan sakit bila kemudian bersetubuh dengan saya? Apakah memang vagina wanita yang telah mempunyai 2 anak akan sakit saat bersenggama setelah lama tidak berhubungan?

Terimakasih

Benhard (Pria Menikah, 38 Tahun)
Tinggi Badan 168 cm dan Berat Badan 70 kg


Jawaban


1. Secara normal, pada bagian luar organ kelamin wanita dapat ditemukan butiran berwarna keputihan, yang sering dijumpai di daerah sekitar labia minora (bibir kecil) dan klitoris. Butiran ini dinamakan smegma, merupakan campuran dari kulit mati dan minyak yang dihasilkan kelenjar di daerah kemaluan luar. Butiran ini dapat dibersihkan saat mandi, lebih mudah dengan bantuan sabun atau cairan pembersih khusus.

2. Pada suatu proses hubungan seksual, secara normal dapat terjadi trauma pada daerah kelamin wanita. Kemungkinan terjadinya trauma pada vagina akan meningkat bila lubrikasi tidak memadai sebelum penetrasi, hubungan seksual yang berlangsung lama dan pada wanita yang baru pertama kali berhubungan seksual.

Penggunaan alat bantu seksual juga meningkatkan risiko trauma atau luka pada kelamin wanita. Konsumsi air rebusan tangkur buaya dipercaya menambah ketahanan pria saat berhubungan seksual, sehingga meningkatkan risiko trauma vagina.

3. Lubrikasi yang cukup merupakan faktor penentu utama untuk mencegah terjadinya trauma atau luka pada kelamin wanita. Bila frekuensi hubungan seksual jarang, risiko terjadi nyeri pada seorang perempuan lebih besar. Namun rasa nyeri akan sangat jauh berkurang bila lubrikasi cukup banyak sebelum dilakukan penetrasi.

dr. Susie Rendra, SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Praktik di Rumah Sakit Puri Indah Pondok Indah, Jl Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222. Serta di RS Pondok Indah Pondok Indah, Jl. Metro Duta Kav UE Pondok Indah, Jakarta. Telepon 021 765 7525.

(ir/ir)

Berita Terkait