Dok, teman saya berusia 23 tahun sempat mengalami mati otak (hipoksia) sehingga terkena saraf otak bagian motorik (spastis) dan mata. Kondisi ini sudah berjalan 9 bulan dan masih menjalani terapi (okupasi, fisioterapi dan berbicara). Yang ingin saya tanyakan, bisakah spastis ini hilang? Betulkah semakin lama kondisi ini berlangsung justru akan semakin kaku? Karena menurut keluhan teman saya, semakin lama justru ototnya semakin kaku dan dia mulai ragu efektifitas dari terapi karena dokter-dokter yang didatangi jarang menjelaskan secara detail mengenai kemungkinannya untuk sembuh. Dokter hanya memberi obat-obatan serta menyuruhnya untuk rajin terapi, paling-paling hanya memberitahu kalau spastis memang bikin kaku. Kondisi ini membuat teman saya jadi mudah depresi karena perkembangannya dirasa lambat, apalagi dia juga masih muda. Terima kasih.
Jill (Perempuan Lajang, 20 Tahun), holyjill@hotmail.com
Tinggi Badan 159 cm dan Berat Badan 50 kg.
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otak yang sudah rusak tidak dapat mengalami regeneras. Tapi dengan metode khusus seperti fisioterapi dapat membuat otak mengalami reorganisasi, sehingga fungsi dari otak yang rusak dapat sedikit membaik.
Berapa banyak perbaikan yang mungkin terjadi tergantung pada kemampuan ahli fisioterapi, dan tentunya juga semangat dari pasien itu sendiri. Terdapat juga sistem pengobatan lain yang dikatakan dapat melakukan restorasi otak yaitu dengan pengobatan neurostemcell.
Dr. Gunawan Susanto Sp.BS
Dokter Spesialis Bedah Saraf. Praktik di RS PURI INDAH-PONDOK INDAH, Jl. Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 2569522. (ver/ver)











































