RS Royal Progress Menjawab: Baru Ketahuan Skoliosis Umur 47, Bisakah Diatasi?

Konsultasi Ortopedi

RS Royal Progress Menjawab: Baru Ketahuan Skoliosis Umur 47, Bisakah Diatasi?

detikHealth
Kamis, 29 Jun 2023 10:00 WIB
dr Heka Priyamurti,  Sp.OT (K) Spine
Ditulis oleh:
dr Heka Priyamurti, Sp.OT (K) Spine
dr. Heka Priyamurti, Sp.OT (K) Spine adalah Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi - Konsultan Spine (Subspesialis Tulang Belakang) di salah satu layanan unggulan Royal Spine & Pain Intervention Centre, RS Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara.
RS Royal Progress Menjawab: Baru Ketahuan Skoliosis Umur 47, Bisakah Diatasi?
dr Heka Priyamurti, SpOT (K) Spine sedang melakukan operasi bersama tim Royal Spine & Pain Intervention Centre (Foto: dok. RS Royal Progress)
Jakarta -

Pertanyaan:

Saya baru menyadari bahwa saya skoliosis, bagaimana cara mengatasinya?

Utet (47 tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban:

Skoliosis adalah gangguan tulang belakang yang jenisnya ada macam-macam. Paling banyak jenis skoliosis idiopatik, 'bahasa keren' ketika dokter tidak tahu pasti apa penyebabnya.

ADVERTISEMENT

Ada juga skoliosis karena neuromuscular problem, jadi misalnya pada orang-orang yang bermasalah di saraf pusatnya. Misal, anak-anak yang cerebral palsy.

Ada lagi skoliosis degeneratif, jadi skoliosis yang timbul karena proses degenerasi, yakni ada penurunan kualitas sel-sel tubuh. Termasuk di dalamnya, penurunan kualitas tulang, penurunan kualitas sendi, penurunan kualitas bantalan. Kalau degenerasi terjadi bersamaan antara kanan sama kiri, maka tidak ada masalah, tulang belakang akan tetap lurus. Tapi kalau cuma salah satu yang mengalami degenerasi, bisa jadi miring, akhirnya jadi skoliosis.

Nah kemungkinan kalau melihat usianya 47 tahun, kita harus evaluasi dulu jenis skoliosis mana yang dialami. Kalau misalnya memang skoliosis idiopatik dan tidak ada keluhan lain, kita akan encourage pasien untuk lebih aktif. Lebih banyak exercise.

Tapi kalau skoliosis yang berhubungan dengan degenerasi, itu harus evaluasi lebih lanjut apakah ada komplikasi dari kondisi degeneratif itu. Saraf kejepit, misalnya. Apakah ada segmen yang karena degenerasi itu yang jadi unstable, jadi nggak stabil? Nah ketidakstabilan ini memicu proses-proses berikutnya yang akhirnya bikin nggak enak untuk pasien. Itu harus dievaluasi.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar Skoliosis dan gangguan tulang belakang, segera buat temu janji dengan KLIK DI SINI.

dr Heka Priyamurti, SpOT (K) Spine

Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi - Konsultan Spine (Subspesialis Tulang Belakang) di Royal Spine & Pain Intervention Centre, RS Royal Progress, Jakarta Utara.




(up/up)
Konsultasi Ortopedi
20 Konten
Apa itu skoliosis, gejalanya apa saja dan bagaimana mengatasinya? Berikut tanya jawab seputar tulang belakang, diasuh oleh dr Heka Priyamurti, SpOT (K) Spine dari Royal Spine & Pain Intervention Centre, RS Royal Progress, Jakarta Utara.

Berita Terkait