Amoxicillin

Amoxicillin

Atta Kharisma - detikHealth
Amoxicillin untuk obat anak
Ilustrasi amoxicillin. (Foto: iStockphoto)
Jakarta -

Pengertian Amoxicillin

Amoxicillin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, bronkitis, atau tonsillitis. Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut mati.

Amoxicillin bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus seperti penyakit flu. Bahkan, penggunaan amoxicillin pada infeksi virus tertentu dapat memicu efek samping.

Amoxicillin hanya dapat digunakan berdasarkan resep dari dokter.

Golongan Amoxicillin

Obat resep

Kategori Amoxicillin

Antibiotik penisilin

Bentuk Amoxicillin

Tablet, sirop, kapsul, dan suntik

Dosis dan Aturan Pakai Amoxicillin

Dosis amoxicillin berbeda-beda tergantung kondisi yang ingin ditangani. Selain itu, dosis juga bisa berubah sesuai tingkat keparahan, usia, dan berat badan pasien.

Berikut dosis penggunaan amoxicillin:

Amoxicillin oral (tablet, sirop, atau kapsul)

1. Tujuan: mengobati sinusitis, otitis media, abses pada area mulut atau tenggorokan, infeksi saluran kemih berat, infeksi ginjal, atau infeksi kulit

  • Dewasa dan anak dengan berat badan 40 kg atau lebih: 250-500 mg setiap 8 jam, atau 500-1.000 mg setiap 12 jam. Untuk infeksi berat dosisnya yakni 750-1.000 mg setiap 8 jam.
  • Anak usia 3 bulan ke atas dengan berat badan di bawah 40 kg: 20-90 mg per kg berat badan setiap hari.

2. Tujuan: mengobati faringitis atau tonsilitis akibat infeksi Streptococcus

  • Dewasa: 500 mg setiap 8 jam atau 750-1.000 mg setiap 12 jam. Untuk infeksi berat dosisnya yakni 750-1.000 mg setiap 8 jam dan dikonsumsi selama 10 hari.
  • Anak dengan berat badan di bawah 40 kg: 40-90 mg per kg berat badan setiap hari, bisa dibagi ke dalam beberapa kali pemberian.

3. Tujuan: mengobati abses gigi

  • Dewasa: 3.000 mg, diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda 8 jam antardosis.

4. Tujuan: mengobati tukak lambung akibat bakteri H. pylori

  • Dewasa: 750-1.000 mg, dikonsumsi 2 kali sehari selama 7-14 hari. Obat dikombinasikan dengan antibiotik lain, seperti metronidazole atau clarithromycin, dan proton pump inhibitors (PPIs), seperti omeprazole atau lansoprazole.

5. Tujuan: mengobati demam tifoid dan paratifoid

  • Dewasa: 500-2.000 mg, dikonsumsi setiap 8 jam.
  • Anak dengan berat badan di bawah 40 kg: 100 mg per kg berat badan setiap hari, dibagi menjadi 3 dosis.

6. Tujuan: mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi

  • Dewasa: 3.000 mg, dosis kemudian diberikan kembali setelah 10-12 jam.

7. Tujuan: Mengatasi pneumonia

  • Dewasa: 500-1.000 mg, dikonsumsi setiap 8 jam.
  • Anak usia di atas 3 bulan dengan berat badan di bawah 40 kg: 20-90 mg per kg berat badan setiap hari, dibagi menjadi beberapa dosis.

8. Tujuan: mengobati gonore

  • Dewasa: 3.000 mg sebagai dosis tunggal. Obat dikombinasikan dengan probenecid.

Jika menggunakan amoxicillin bentuk sirop, kocok obat terlebih dahulu secara merata, dan ambil obat menggunakan sendok takar yang ada pada kemasan obat.

Perlu diingat, jangan menghentikan konsumsi amoxicillin tanpa seizin dokter. Lalu, jangan menggandakan dosis obat jika lupa mengonsumsi dosis sebelumnya.

Amoxicillin suntik

Amoxicillin suntik dapat digunakan untuk infeksi yang berat, seperti meningitis atau endokarditis. Amoxicillin suntik juga digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat secara oral atau melalui mulut.

Obat ini diberikan melalui suntik atau infus oleh dokter ataupun petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amoxicillin

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi amoxicillin antara lain:

  • Konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan amoxicillin, terutama terkait riwayat alergi yang dimiliki.
  • Beri tahu dokter jika mengalami sakit tenggorokan atau pembengkakan kelenjar.
  • Beri tahu dokter jika memiliki penyakit ginjal, asma, rhinitis alergi, kelainan darah, atau riwayat diare akibat penggunaan antibiotik.
  • Beri tahu jika dokter jika berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid. Sebab, amoxicillin dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
  • Beri tahu dokter jika sedang menunda kehamilan dengan mengonsumsi pil KB, karena amoxicillin dapat menurunkan efektivitas pil KB.
  • Beri tahu dokter tentang obat, suplemen, dan produk herbal lain yang sedang dikonsumsi.

Interaksi Amoxicillin dengan Obat Lain

Amoxicillin dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat berikut:

  • Pil KB: menurunkan efektivitas pil KB
  • Vaksin bakteri hidup: menurunkan efektivitas vaksin
  • Methotrexate: meningkatkan risiko terjadinya efek samping
  • Allopurinol: meningkatkan risiko munculnya alergi
  • Chloramphenicol, antibiotik makrolid, sulfonamida, atau tetracycline: menurunkan efektivitas amoxicillin
  • Obat pengencer darah: meningkatkan risiko pendarahan

Efek Samping Amoxicillin

Efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi amoxicillin di antaranya:

  • Ruam
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Perubahan pada indera perasa
  • Segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:
  • Mudah memar tanpa sebab yang jelas
  • Demam atau sakit tenggorokan yang tak kunjung membaik
  • Urine berwarna gelap
  • Diare berat
  • Tinja berdarah
  • Kram perut yang hebat
  • Kulit atau bagian putih mata menguning


Simak Video "Video: Ini Zona Heart Rate yang Pas untuk Lari Maraton "
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)

Istilah Penyakit Terkait

Lihat Lainnya

Stevens-Johnson Syndrome (SJS)

Stevens-Johnson syndrome (SJS) adalah kondisi langka, memicu ruam menyakitkan dan memerlukan perawatan medis. Kenali gejala dan penyebab untuk penanganan cepat.

Plantar Fasciitis

Plantar Fasciitis merupakan penyebab umum nyeri di bagian tumit. Dipicu oleh radang pada plantar fascia, jaringan yang menghubungkan tumit hingga jari kaki.

Tumit Kaki Kiri Sakit

Tumit kaki kiri sakit bisa dikaitkan dengan banyak hal, mulai plantar fasciitis hingga achilles tendinitis. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.