Calcitriol

Calcitriol

Jieffa Nurhaliza - detikHealth
ilustrasi obat
Ilustrasi Calcitriol (Foto: shutterstock )
Jakarta -

Pengertian Calcitriol

Calcitriol merupakan vitamin D yang digunakan untuk mengobati dan mencegah rendahnya kadar kalsium dan penyakit tulang pada pasien dengan gangguan ginjal atau kelenjar paratiroid. Ini juga digunakan untuk mengobati hiperparatiroidisme sekunder yaitu kondisi tubuh terlalu banyak hormon paratiroid.

Obat calcitriol bekerja dengan membantu tubuh untuk menyerap lebih banyak kalsium dan mengatur produksi hormon paratiroid. Biasanya, untuk menghasilkan khasiat yang lebih baik, penggunaan calcitriol diiringi dengan diet khusus dan dikombinasikan dengan suplemen lainnya.

Dosis dan Aturan Pakai Calcitriol

Setiap pasien yang memiliki kondisi tertentu diberikan dosis yang berbeda-beda oleh dokter. Berikut rincian dosis calcitriol berdasarkan kondisi pasien, yakni:

Gangguan tulang pada pasien gagal ginjal kronis

  • Dewasa: Diberikan dosis 0,25 mcg sebanyak 1 kali sehari atau 1 kali setiap 2 hari
  • Anak-anak: Diberikan dosis 0,25 sampai 2 mcg sebanyak 1 kali sehari

Hipoparatiroid

  • Dewasa: Diberikan dosis 0,25 mcg sebanyak 1 kali sehari dengan dosis pemeliharaan 0,5 sampai 2 mcg sebanyak 1 kali sehari
  • Anak-anak kurang dari 1 tahun: Diberikan dosis 0,04 sampai 0,08 mcg/kgBB sebanyak 1 kali sehari
  • Anak-anak usia 1 sampai 5 tahun: Diberikan dosis 0,025 sampai 0,75 mcg sebanyak 1 kali sehari
  • Anak-anak lebih dari 6 tahun: Diberikan dosis 0,5 sampai 2 mcg sebanyak 1 kali sehari

Hiperparatiroidisme sekunder akibat gangguan fungsi ginjal

  • Dewasa: Diberikan dosis 0,25 sampai 0,5 mcg sebanyak 1 kali sehari
  • Anak-anak kurang dari 3 tahun: Diberikan dosis 0,01 hingga 0,015 mcg/kgBB sebanyak 1 kali sehari
  • Anak-anak usia lebih dari 3 tahun: Diberikan dosis 0,25 sampai 0,5 mcg sebanyak 1 kali sehari

Menopause

  • Dewasa: Diberikan dosis 0,25 mcg sebanyak 2 kali sehari

Bentuk Calcitriol

  • Kapsul

Golongan Calcitriol

  • Obat resep

Kategori Calcitriol

  • Analog vitamin D

Kontra Indikasi Calcitriol

Dilarang mengonsumsi obat calcitriol jika memiliki kondisi medis, yakni:

  • Seseorang yang memiliki reaksi alergi terhadap obat atau bentuk lain dari vitamin D
  • Seseorang yang memiliki kadar kalsium tinggi dalam darah

Interaksi Calcitriol

Sebelum memulai, menghentikan dan mengubah dosis terlebih dahulu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Berikut interaksi yang terjadi jika calcitriol digunakan

bersamaan dengan obat lainnya, antara lain:

  • Penurunan penyerapan calcitriol jika digunakan bersamaan dengan cholestyramine
  • Penurunan efektivitas jika digunakan dengan phenobarbital
  • Peningkatan risiko terjadinya hipermagnesemia pada pasien yang menjalani cuci darah jika digunakan dengan obat yang mengandung magnesium
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan diuretik thiazide
  • Peningkatan risiko terjadinya overdosis jika digunakan dengan produk yang mengandung vitamin D
  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan obat digitalis

Perhatian Penggunaan Calcitriol

Sebelum mengonsumsi obat calcitriol perlu memperhatikan beberapa hal, yakni:

  • Beri tahu dokter jika mengonsumsi obat resep dan non resep
  • Beri tahu dokter jika mengonsumsi vitamin, suplemen dan produk herbal
  • Beri tahu dokter jika memiliki kadar kalsium yang tinggi
  • Beri tahu dokter jika pernah menjalani operasi atau tidak dapat bergerak
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengalami penyakit ginjal dan hati
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengalami penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, dan penyakit liver.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui
  • Selalu memenuhi kebutuhan cairan dengan rutin mengonsumsi air putih selama menggunakan obat calcitriol
  • Jangan mengonsumsi calcitriol jika memiliki alergi terhadap obat

Efek Samping Calcitriol

Calcitriol jarang menyebabkan efek samping. Namun, jika mengalami gejala setelah penggunaan calcitriol segera hubungi dokter:

  • Merasa lelah
  • Sulit berpikir
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Rasa haus yang meningkat
  • Buang air kecil terus menerus
  • Penurunan berat badan
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Nyeri otot
  • Sakit tulang
  • Sakit saat buang air kecil
  • Penglihatan menjadi rabun
  • Halusinasi
  • Demam
  • Pilek
  • Mata dan kulit menguning
  • Hasrat seksual menurun
  • Detak jantung tidak teratur
  • Muncul ruam dan gatal
  • Kesulitan bernapas atau menelan


Simak Video "Video: Kartika Putri Ngidam Jalan-jalan Terus di Kehamilan Ketiganya"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Istilah Penyakit Terkait

Lihat Lainnya

Stevens-Johnson Syndrome (SJS)

Stevens-Johnson syndrome (SJS) adalah kondisi langka, memicu ruam menyakitkan dan memerlukan perawatan medis. Kenali gejala dan penyebab untuk penanganan cepat.

Plantar Fasciitis

Plantar Fasciitis merupakan penyebab umum nyeri di bagian tumit. Dipicu oleh radang pada plantar fascia, jaringan yang menghubungkan tumit hingga jari kaki.

Tumit Kaki Kiri Sakit

Tumit kaki kiri sakit bisa dikaitkan dengan banyak hal, mulai plantar fasciitis hingga achilles tendinitis. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.